Banding Ditolak, PT DKI Jakarta Sebut Motif Ferdy Sambo Tak Wajib Dibuktikan

Rabu, 12 April 2023 - 18:54 WIB
loading...
Banding Ditolak, PT DKI Jakarta Sebut Motif Ferdy Sambo Tak Wajib Dibuktikan
Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta telah menolak banding Ferdy Sambo, terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J, di PT DKI Jakarta, Rabu (12/4/2023). Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta telah menolak banding Ferdy Sambo , terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Dalam pertimbangannya, Majelis Hakim menilai, motif yang membuat Ferdy Sambo membunuh eks ajudannya itu tak perlu dibuktikan.

"Berkaitan dengan motif yang dilakukan pemohon banding Ferdy Sambo bahwa judex facti berpendapat motif tidak wajib untuk dibuktikan," kata Ketua Majelis Hakim Singgih Budi Prakoso, saat bacakan memori pertimbangan di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Merujuk pada memori putusan Majelis Hakim tingkat pertama, kata Hakim Singgih, masih banyak perbedaan pendapat dari ahli untuk membuktikan motif. Atas dasar itu, Hakim Singgih berkata, unsur motif tidaklah menjadi penting.

"Dalam pertimbangan putusan pengadilan tersebut, disebutkan menimbang bahwa berkaitan dengan hal di atas menurut pendapat majelis hakim motif bukanlah unsur penting sehingga motif tidaklah harus dibuktikan dalam persidangan," tutur Hakim Singgih.



Hakim Singgih berpendapat, motif merupakan hal yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Jika dikaitkan dengan tindak pidana, sambungnya, maka motif menjadi dorongan yang terdapat dalam sikap batin atau niat pelaku untuk melakukan tindak pidana.

"Dalam proses peradilan, motif memang menjadi bagian untuk menentukan berat ringannya hukuman yang akan dijatuhkan. Akan tetapi sifatnya kasuistik," tutur Hakim Singgih.

"Dengan demikian, apa yang dipertimbangkan oleh judex facti tingkat pertama mengenai motif adalah sudah benar, yakni bukannya tidak ada motif, akan tetapi terdapat perbedaan penafsiran berkaitan dengan motif terdakwa Ferdy Sambo antara penasihat hukum dengan Majelis Hakim judex facti," tambahnya.

Sebelumnya, Majelis PT DKI Jakarta menguatkan vonis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) terhadap Ferdy Sambo, terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J. Dengan demikian, mantan Kepala Divisi Propam Polri itu, tetap dijatuhi hukuman mati akibat melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Dalam pertimbangannya, majelis hakim menilai, hukuman pidana mati masih dibutuhkan di tanah air. Apalagi, vonis mati tak dikenal di dalam konstitusi. "Pidana mati masih dibutuhkan untuk shock therapy atau efek jera," terang Hakim Singgih. Dengan demikian, Hakim Singgih tak sependapat dengan memori banding yang dilayangkan oleh kuasa hukum Ferdy Sambo.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2033 seconds (0.1#10.140)