Organisasi Pertahanan IKN dalam Perspektif Green Human Resource Management-Strategic Leadership Style

Rabu, 12 April 2023 - 10:15 WIB
loading...
Organisasi Pertahanan...
Dudung Abdurachman (Foto: Ist)
A A A
Dudung Abdurachman
Kepala Staf Angkatan Darat

BERGULIRNYA kebijakan pemindahan Ibu Kota Negara telah menjadi komitmen kolektif yang berujung pada lahirnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN). Selain secara konstitutif keberadaan IKN diatur secara eksplisit, secara empiris pemindahan ibu kota sangat berkaitan dengan tata kelola yang musti diperbaiki dan ditingkatkan. Dengan kondisi tersebut maka keberadaan dan performa IKN dapat secara efektif mendukung terpenuhinya tujuan bernegara.

Politik Hukum IKN
Menyikapi segala macam dinamika perubahan pada aspek sosial, ekonomi, politik, lingkungan dan pertahanan keamanan, maka IKN baru diharapkan dapat menjadi tempat yang aman, modern, berkelanjutan, dan berketahanan.

Oleh sebab itu visi IKN sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menyebutkan bahwa tujuan IKN adalah pertama, menjadi kota berkelanjutan di dunia; kedua sebagai penggerak ekonomi Indonesia di masa depan; dan ketiga, menjadi simbol indentitas yang merepresentasikan keberagaman Indonesia. Hal ini menjadi gambaran ideal dan strategis terhadap keberadaan IKN ke depan yang tidak saja membutuhkan dukungan tetapi juga kontribusi pemikiran.

Baca Juga: koran-sindo.com

Salah satu bagian penting dari pembentukan IKN adalah adanya Badan Otorita (BO) yang akan menyelenggarakan pemerintahan daerah khusus Ibu Kota Nusantara. Adanya lembaga ini menegaskan bahwa Ibu Kota Nusantara merupakan wilayah khusus yang berbeda dengan konsep kepala daerah sebagaimana yang ada saat ini. Badan Otorita ini dipimpin oleh kepala otorita IKN yang merupakan pejabat setingkat menteri (PSM) yang ditunjuk, diangkat, dan diberhentikan oleh presiden.

Secara strategis konsep ini bertujuan agar tidak memunculkan disharmoni kebijakan antara pemerintah (presiden) dengan Otoritas IKN sebagai wilayah khusus. Badan Otorita menjadi unsur vital dalam mempertemukan tata kelola nonpertahanan dan pertahanan. Pada konteks pengembangan manajemen organisasi pertahanan itulah tulisan ini didedikasikan.

Kompleksitas dan Konsep Tata Kelola
Melihat pada tantangan dan kompleksitasnya, maka salah satu alternatif landasan terkait dengan tata kelola organisasi pertahanan IKN adalah melalui konsep Green Human Resource Management (GHRM) dan Strategic Leadership Style (SLS). Kedua konsep tersebut mengacu pada peningkatan performa organisasi pertahanan yang dimediasi oleh Efektivitas Kerja Sama Tim (team work).

Variabel konsep GHRM menekankan suatu pendekatan manajemen sumber daya manusia (SDM) yang komprehensif berwawasan lingkungan. Berbeda dengan pendekatan pure human capital yang melihat melihat SDM adalah aset organisasi yang bersifat individual, GHRM mengombinasikan konsep aset SDM tidak hanya bersifat individual melainkan juga organisatoris integratif. Artinya sosok SDM yang ada dalam GHRM adalah individu yang telah menginternalisasikan/menyatu dan mendedikasikan dirinya untuk tujuan organisasi (berwawasan lingkungan).

Kepemimpinan strategis (stretegic leadership) merupakan kepemimpinan efektif dan akseptabel memiliki “kemampuan strategis” dalam merencanakan, memimpin dan menggerakkan orang lain atau organisasi untuk melakukan kegiatan yang bersifat atau berimplikasi strategis. Kepemimpinan strategis dapat diartikan sebagai pengaruh positif atas perilaku strategis yang dapat memberi kontribusi bagi keberhasilan dan kelanjutan hidup organisasi.

Pengaruh positif adalah pengaruh yang tidak bersumber pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, tetapi lebih merupakan daya pendorong untuk membangkitkan semangat menciptakan profil strategis organisasi (PSO). Perilaku pemimpin yang didorong oleh pengaruh yang seperti itu merupakan suatu perilaku strategis.

Di dalam suatu organisasi ada pihak-pihak terkait yang mempunyai keinginan dan harapan. Keinginan dan harapan ini perlu dipenuhi oleh pihak manajemen. Itulah tanggung jawab dari suatu kepemimpinan strategis. Kepemimpinan strategis dapat dibangun atas dasar perpaduan dari karakter, integritas dan komitmen.

Gaya kepemimpinan strategis (Strategic Leadership Style/SLS) memiliki relevansi dalam pencapaian organisasi pertahanan, khususnya jika dilihat pada aspek performance. Sama halnya dengan GHRM maka SLS akan menjadi efektif jika dapat menjadi bagian penting yang berkontribusi dalam team work management. Arti pentingnya kepemimpinan seseorang dalam suatu organisasi pertahanan akan sangat berpengaruh pada pembentukan kerja tim yang solid yang dapat menggambarkan, menjabarkan dan melaksanakan visi pimpinan dan organisasi.

Adaptasi dan Transformasi
Gaya kepemimpinan (leadership style) sangat berpengaruh dalam kerja sama tim (team works). Peningkatan dan kemampuan dan strategi melalui peningkatan setiap dimensi akan memberikan pengaruh yang baik untuk setiap langkah para pimpinan mengembangkan organisasi pertahanan dan memberikan kesempatan para personil, sehingga dapat membangun kerja sama tim yang kuat demi kemajuan organisasi.

Untuk itu, maka gaya kepemimpinan harus diarahkan pada upaya mendorong dan mengajak pegawai dan/atau anggota untuk memiliki semangat berkarya dan berinovasi di tempat kerja termasuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara di bidang pertahanan.

Dimensi GHRM dijelaskan sebagai suatu konsep total yaitu kapabilitas, pengetahuan, budaya, strategi, proses, property intelektual, dan jaringan relasional pada organisasi yang manciptakan nilai atau keunggulan kompetitif dan membantu organisasi untuk mancapai tujuannya. Pentingnya manajemen SDM hijau adalah menempatkan wawasan lingkungan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari serangkaian sistem manajemen.

Itu sebabnya unsur fundamental berupa rekrutmen awal harus menjadi perhatian. Hal tersebut disebabkan dalam pengembangan nantinya, SDM yang ada adalah potensial untuk menjadi pemimpin yang unggul. Upaya memastikan agar setiap SDM mampu memahami, tidak saja pada tugas pokoknya namun juga mengenali dan memahami dengan baik lingkungan di mana dia ditempatkan sehingga adaptasi terhadap segala macam perubahan dapat direspons dengan positif.

Ibu Kota Nusantara bukan hanya sekadar tempat geografis, namun juga mewakili ekspresi, semangat, dan keteguhan dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Indonesia sentris melalui IKN merupakan komitmen transformasi yang harus diselenggarakan secara seksama.

SLS dan GHRM merupakan transformasi tata kelola organisasi pertahanan IKN yang berorientasi pada peningkatan performa organisasi dalam mendukung pencapaian tujuan IKN. Performa dalam manajemen strategis IKN menjelaskan pentingnya peranan tata kelola organisasi dan SDM pertahanan. Hal tersebut merupakan faktor penting yang perlu dikembangkan dengan berbagai kebijakan program dan kegiatan. Terkait hal tersebut, kinerja SDM akan menentukan pencapaian tujuan organisasi pertahanan sesuai dengan arah transformasi IKN yang aman, modern, berkelanjutan, dan berketahanan.
(bmm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3731 seconds (0.1#10.140)