Pasukan TNI Berhasil Selamatkan Warga AS dari Penyanderaan di Kongo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de l Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique du Congo (Monusco) ikut terjun dalam proses penyelamatan sandera salah satu warga Amerika.
Warga Amerika yang diketahui bernama Sarah itu menjadi korban penyanderaan kelompok bandit di Desa Ake, 10 kilometer dari SCD Lulimba, Kongo . (Baca juga: BIN di Bawah Kendali Jokowi, Mahfud MD: Produk Intelijen Dibutuhkan Presiden)
Komandan Satgas TNI RDB Kolonel Inf Daniel Lumban Raja mengungkapkan, berhasilnya penyelamatan Sarah diawali dengan adanya informasi kepada Komandan Static Combat Deployment (SCD) Lulimba Mayor Inf Yoni yang menyebut akan melakukan negosiasi dengan kelompok bandit yang telah menculik warga negara asing.
Menurut dia, Sarah telah disekap di markas bandit tersebut selama kurang lebih 16 hari dan dikhawatirkan kondisinya kian memburuk. Kemudian, Komandan SCD Lulimba Satgas RDB XXXIX-B Monusco bersama kepala desa setempat, Regiment Commander FARDC, Commander Local Police, Team MSF melakukan briefing di Kampung Lulimba guna pelaksanaan negosiasi akhir.
Serta, memikirkan segala kemungkinan risiko yang akan terjadi selama proses negosiasi. Setelah menemukan titik terang, proses negosiasi berhasil mencapai kesepakatan yang akhirnya kelompok bandit tersebut bersedia membebaskan Sarah.
"Satgas RDB berperan penting dalam memastikan situasi keamanan terkendali dengan melaksanakan pengamanan ring luar guna mem-backup dan mengambil tindakan apabila terjadi situasi genting dalam proses terjadinya negosiasi sandera yang terjadi di Desa Ake tersebut,” kata Daniel dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Kepala Penerangan (Papen) Satgas TNI Konga XXXIX-/RDB Monusco Lettu Laut (KH/W) Lilia Budiyanti mengatakan, upaya pelaksanaan negosiasi dapat berhasil dilaksanakan dalam keadaan aman. Di lokasi pembebasan sandera, satgas bernegosiasi dengan 3 bandit bersenjata lengkap AK-47.
"Dilaporkan kondisi sandera secara umum stabil dilanjutkan pelaksanakan pemeriksaan kesehatan secara intensif kepada korban. Apresiasi luar biasa serta ucapan terima kasih disampaikan oleh Chief dan MSF Team atas kerja keras dalam membantu pembebasan sandera tersebut kepada Satgas TNI RDB dengan melaksanakan patroli, koordinasi, serta upaya dukungan lainnya," tandas Lilia.
Warga Amerika yang diketahui bernama Sarah itu menjadi korban penyanderaan kelompok bandit di Desa Ake, 10 kilometer dari SCD Lulimba, Kongo . (Baca juga: BIN di Bawah Kendali Jokowi, Mahfud MD: Produk Intelijen Dibutuhkan Presiden)
Komandan Satgas TNI RDB Kolonel Inf Daniel Lumban Raja mengungkapkan, berhasilnya penyelamatan Sarah diawali dengan adanya informasi kepada Komandan Static Combat Deployment (SCD) Lulimba Mayor Inf Yoni yang menyebut akan melakukan negosiasi dengan kelompok bandit yang telah menculik warga negara asing.
Menurut dia, Sarah telah disekap di markas bandit tersebut selama kurang lebih 16 hari dan dikhawatirkan kondisinya kian memburuk. Kemudian, Komandan SCD Lulimba Satgas RDB XXXIX-B Monusco bersama kepala desa setempat, Regiment Commander FARDC, Commander Local Police, Team MSF melakukan briefing di Kampung Lulimba guna pelaksanaan negosiasi akhir.
Serta, memikirkan segala kemungkinan risiko yang akan terjadi selama proses negosiasi. Setelah menemukan titik terang, proses negosiasi berhasil mencapai kesepakatan yang akhirnya kelompok bandit tersebut bersedia membebaskan Sarah.
"Satgas RDB berperan penting dalam memastikan situasi keamanan terkendali dengan melaksanakan pengamanan ring luar guna mem-backup dan mengambil tindakan apabila terjadi situasi genting dalam proses terjadinya negosiasi sandera yang terjadi di Desa Ake tersebut,” kata Daniel dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Kepala Penerangan (Papen) Satgas TNI Konga XXXIX-/RDB Monusco Lettu Laut (KH/W) Lilia Budiyanti mengatakan, upaya pelaksanaan negosiasi dapat berhasil dilaksanakan dalam keadaan aman. Di lokasi pembebasan sandera, satgas bernegosiasi dengan 3 bandit bersenjata lengkap AK-47.
"Dilaporkan kondisi sandera secara umum stabil dilanjutkan pelaksanakan pemeriksaan kesehatan secara intensif kepada korban. Apresiasi luar biasa serta ucapan terima kasih disampaikan oleh Chief dan MSF Team atas kerja keras dalam membantu pembebasan sandera tersebut kepada Satgas TNI RDB dengan melaksanakan patroli, koordinasi, serta upaya dukungan lainnya," tandas Lilia.
(nbs)