Serap 70% Pekerja, Kemnaker Gelar Pelatihan Inkubasi Bisnis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menciptakaan wirausaha melalui pelatihan inkubasi bisnis di Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (BBPPK dan PKK), Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat.
Menaker Ida Fauziyah menjelaskan, jenis usaha ultramikro, mikro, dan kecil menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, yakni lebih dari 70%.
"Jenis usaha ultramikro, mikro, dan kecil ini strategis bagi pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan,” ujar Ida Fauziyah saat membuka Pembekalan Kewirausahaan (Inkubasi Bisnis In Wall) di BBPPK dan PKK Lembang, Bandung Barat, Minggu 19 Juli 2020.
Pentingnya pelatihan inkubasi bisnis untuk melahirkan wirausaha, Ida menginstrusikan jajaran BBPPK dan PKK untuk terus mengembangkan berbagai program pelatihan dan melakukan sinergi dengan sejumlah stakeholders terkait untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan perluasan pasar kerja.
Salah satu upaya yang dilakukannya ialah dengan memperluas kesempatan kerja (job creation) melalui program kewirausahaan.
"Kami berharap peserta penerima program pembekalan ini dapat menjadi wirausaha yang mampu bersaing di dalam negeri maupun internasional dan mampu menyerap tenaga kerja, sehingga dapat membantu pemerintah dalam perluasan kesempatan kerja," harapnya.( )
Pembekalan kewairausahaan inkubasi bisnis bertujuan memberikan bekal dan pendampingan kepada para peserta, sehingga mampu menjadi wirausahawan yang tangguh, inovatif, kreatif, dan berdaya saing tinggi.
"Inkubasi bisnis ini merupakan salah satu tahapan untuk memberdayakan wirausaha maupun calon wirausaha potensial melalui kegiatan bimbingan kewirausahaan dalam jangka waktu tertentu dan pendampingan usaha berbasis pemanfaatan sumber daya lokal yang kreatif dan inovatif," tutur Ida.
Kegiatan pembekalan kewirausahaan inkubasi bisnis ini diselenggarakan selama lima hari, yakni 19-24 Juli 2020, dan diikuti oleh peserta sebanyak 200 orang yang terdiri atas Provinsi Banten sebanyak 19 orang, DKI Jakarta sebanyak 31 orang, Jawa Barat sebanyak 39 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 10 orang, Jawa Tengah 51 orang, dan Jawa Timur sebanyak 50 orang. Jumlah peserta tersebut dikelompokkan pada enam jenis usaha, yaitu pertanian, perikanan, peternakan, pengolahan (kuliner), jasa, dan industri kreatif.
Menaker Ida Fauziyah menjelaskan, jenis usaha ultramikro, mikro, dan kecil menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, yakni lebih dari 70%.
"Jenis usaha ultramikro, mikro, dan kecil ini strategis bagi pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan,” ujar Ida Fauziyah saat membuka Pembekalan Kewirausahaan (Inkubasi Bisnis In Wall) di BBPPK dan PKK Lembang, Bandung Barat, Minggu 19 Juli 2020.
Pentingnya pelatihan inkubasi bisnis untuk melahirkan wirausaha, Ida menginstrusikan jajaran BBPPK dan PKK untuk terus mengembangkan berbagai program pelatihan dan melakukan sinergi dengan sejumlah stakeholders terkait untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan perluasan pasar kerja.
Salah satu upaya yang dilakukannya ialah dengan memperluas kesempatan kerja (job creation) melalui program kewirausahaan.
"Kami berharap peserta penerima program pembekalan ini dapat menjadi wirausaha yang mampu bersaing di dalam negeri maupun internasional dan mampu menyerap tenaga kerja, sehingga dapat membantu pemerintah dalam perluasan kesempatan kerja," harapnya.( )
Pembekalan kewairausahaan inkubasi bisnis bertujuan memberikan bekal dan pendampingan kepada para peserta, sehingga mampu menjadi wirausahawan yang tangguh, inovatif, kreatif, dan berdaya saing tinggi.
"Inkubasi bisnis ini merupakan salah satu tahapan untuk memberdayakan wirausaha maupun calon wirausaha potensial melalui kegiatan bimbingan kewirausahaan dalam jangka waktu tertentu dan pendampingan usaha berbasis pemanfaatan sumber daya lokal yang kreatif dan inovatif," tutur Ida.
Kegiatan pembekalan kewirausahaan inkubasi bisnis ini diselenggarakan selama lima hari, yakni 19-24 Juli 2020, dan diikuti oleh peserta sebanyak 200 orang yang terdiri atas Provinsi Banten sebanyak 19 orang, DKI Jakarta sebanyak 31 orang, Jawa Barat sebanyak 39 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 10 orang, Jawa Tengah 51 orang, dan Jawa Timur sebanyak 50 orang. Jumlah peserta tersebut dikelompokkan pada enam jenis usaha, yaitu pertanian, perikanan, peternakan, pengolahan (kuliner), jasa, dan industri kreatif.
(dam)