Masuk 5 Besar Capres 2024, Cak Imin: Enggak Ambil Saya Rugi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar masuk dalam lima besar calon presiden yang disukai publik mengalahkan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) dan Puan Maharani . Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru Pollmark Research Center terkait dinamika politik menjelang Pemilu 2024.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mengatakan, selama ini namanya jarang tersorot karena tidak pernah dicantumkan dalam pertanyaan survei.
"Survei terbaru ternyata sangat tinggi saya, kenapa tidak muncul atau dianggap tidak ada di survei-survei? Karena tidak pernah ditanyakan (nama saya)," kata Cak Imin dalam Talk Politics With Reinhard Sirait MNC News, Kamis 30 Maret 2023 malam.
"Misalnya gini, pertanyaan terbuka dan tertutup, kalau, terbuka ok. Begitu pertanyaan tertutup 5 nama, 10 nama, nama saya tidak pernah dimasukan. Begitu dimasukan ternyata tinggi. Jadi soal metodologi survei saja," sambungnya.
Untuk itu, kata Cak Imin, partai yang akan bergabung dengan koalisinya akan rugi jika tidak mengambil atau mengusung dirinya sebagai capres maupun cawapres dalam Pemilu 2024. "Jadi siapa pun yang enggak ngambil saya ya rugi," katanya.
Diketahui, berdasarkan hasil survei Pollmark Research Center menunjukkan peta kompetisi para kandidat dalam pemilihan presiden (Pilpres) mendatang. Untuk posisi tiga besar tingkat ketersukaan (elektabilitas) masih didominasi oleh tiga nama yakni Ganjar Pranowo 22,8%, Prabowo Subianto 17,4%, dan Anies Baswedan (13,9%). Menyusul kemudian Ridwan Kamil di posisi keempat dengan tingkat elektabilitas 5,2%.
Menariknya, kata Direktur Utama Pollmark Indonesia Eep Saepullah Fatah, munculnya nama Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar di posisi lima besar dengan elektabilitas 4,8%. Tingkat elektabilitas Cak Imin lebih tinggi dibandingkan dengan nama Sandiaga Uno 2,0%, Puan Maharani 1,7%, Agus Harimurti Yudhoyono 1,7%, Khofifah Indar Parawansa 1,3%, Andika Perkasa 1,1%, dan lain sebagainya.
“Ini menarik karena selama ini di berbagai survei yang lain nama Cak Imin selalu di posisi bawah atau bahkan tidak muncul,” katanya saat rilis survei bertajuk Peta Kompetisi Menuju Pilpres 2024 : Agregat Data 78 Survei Dapil, di Jakarta Pusat, Kamis 30 Maret 2023.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mengatakan, selama ini namanya jarang tersorot karena tidak pernah dicantumkan dalam pertanyaan survei.
"Survei terbaru ternyata sangat tinggi saya, kenapa tidak muncul atau dianggap tidak ada di survei-survei? Karena tidak pernah ditanyakan (nama saya)," kata Cak Imin dalam Talk Politics With Reinhard Sirait MNC News, Kamis 30 Maret 2023 malam.
"Misalnya gini, pertanyaan terbuka dan tertutup, kalau, terbuka ok. Begitu pertanyaan tertutup 5 nama, 10 nama, nama saya tidak pernah dimasukan. Begitu dimasukan ternyata tinggi. Jadi soal metodologi survei saja," sambungnya.
Untuk itu, kata Cak Imin, partai yang akan bergabung dengan koalisinya akan rugi jika tidak mengambil atau mengusung dirinya sebagai capres maupun cawapres dalam Pemilu 2024. "Jadi siapa pun yang enggak ngambil saya ya rugi," katanya.
Diketahui, berdasarkan hasil survei Pollmark Research Center menunjukkan peta kompetisi para kandidat dalam pemilihan presiden (Pilpres) mendatang. Untuk posisi tiga besar tingkat ketersukaan (elektabilitas) masih didominasi oleh tiga nama yakni Ganjar Pranowo 22,8%, Prabowo Subianto 17,4%, dan Anies Baswedan (13,9%). Menyusul kemudian Ridwan Kamil di posisi keempat dengan tingkat elektabilitas 5,2%.
Menariknya, kata Direktur Utama Pollmark Indonesia Eep Saepullah Fatah, munculnya nama Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar di posisi lima besar dengan elektabilitas 4,8%. Tingkat elektabilitas Cak Imin lebih tinggi dibandingkan dengan nama Sandiaga Uno 2,0%, Puan Maharani 1,7%, Agus Harimurti Yudhoyono 1,7%, Khofifah Indar Parawansa 1,3%, Andika Perkasa 1,1%, dan lain sebagainya.
“Ini menarik karena selama ini di berbagai survei yang lain nama Cak Imin selalu di posisi bawah atau bahkan tidak muncul,” katanya saat rilis survei bertajuk Peta Kompetisi Menuju Pilpres 2024 : Agregat Data 78 Survei Dapil, di Jakarta Pusat, Kamis 30 Maret 2023.
(mhd)