Survei Pemetaan Budaya Kerja ASN Dirilis, Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) telah memaparkan segala gamblang hasil survei Pemetaan Budaya Kerja seluruh kementerian. Survei ini dilakukan melalui metode Organization Culture Health Index (OCHI) dari ACT Consulting International.
ACT Consulting International/ESQ bekerja sama dengan KemenPANRB untuk melakukan pengukuran budaya kerja kepada 4,5 juta ASN.
Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian mengatakan, pengukuran dilakukan guna memetakan serta membuat strategi dalam mengimplementasi ASN Berakhlak untuk seluruh Indonesia.
"Alat ukur ini sudah ada sejak 15 tahun yang lalu. Dan pengukuran ini dilakukan secara objektif oleh lembaga eksternal yang terpercaya, bukan menilai serta mengukur diri sendiri yang umumnya terjadi di beberapa perusahaan yang bisa bersifat subjektif," kata Ary dalam keterangannya, Senin (27/3/2023).
Salah satu kementerian uang sudah merespons dari hasil survei ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Ary Ginanjar mengapresiasi Kominfo, karena merupakan kementerian pertama yang merespons langsung perbaikan budaya organisasi ke internalnya dengan sigap.
Hal itu ia sampaikan pada diskusi tindak lanjut bersama Sekretaris Jenderal Kominfo Mira Tayyiba, serta Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama dari Setjen, seluruh Ditjen, Itjen, Balitbang, dan Bakti di lingkungan Kominfo, di Jakarta, Selasa 21 Maret 2023.
"Saya bangga dengan Kominfo yang sigap merespons secara positif ketika ada masalah atau tekanan terjadi," ujar Ary Ginanjar.
Ary yang juga Founder Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International itu pun mengapresiasi, segala upaya yang dilakukan oleh Kominfo untuk mewujudkan misinya yaitu "Mengkoneksikan Indonesia."
"Lebih menariknya lagi, acara ini dihadiri langsung oleh Bu Sekjen bersama para Dirjen yang langsung turun tangan saling bergandengan hadapi persoalan," ucap Ary.
Sebagai informasi, survei pemetaan budaya kerja di Kemenkominfo diikuti oleh 1.379 responden. Hasil dari OCHI mengatakan bahwa Kominfo unggul di Harmonis 52,8 persen kategori B cukup sehat, Adaptif 46,6 persen serta kolaboratif 68,7 persen cukup sehat kategori B.
Artinya, nilai harmonis, adaptif, dan kolaboratif di Kominfo lebih unggul dibanding Kementerian lainnya di seluruh Indonesia.
"Saya juga salut dengan Kominfo yang secara internal melakukan perbaikan Berakhlak dan lakukan rencana tindak lanjut ke depan," ujarnya.
"Sedangkan secara eksternalnya, Kominfo mampu menjadi role model untuk menyemangati kementerian/lembaga/Pemerintah Daerah lainnya dalam merespons hasil OCHI. Kemudian Kominfo juga melakukan digital mindset," sambungnya.
Kemudian, Ary bersama tim membantu Kominfo melakukan diskusi rencana penerapan Budaya Kerja setelah mengetahui hasil survei pemetaan Core Values Berakhlak.
Melalui diskusi ini diharapkan, implementasi Core Values ASN Berakhlak di Kominfo dapat berjalan efektif dan terukur di setiap Unit kerja demi mewujudkan berjalannya program budaya Berakhlak dan percepatan transformasi Budaya Kerja Berakhlak.
"Kami berkomitmen untuk bantu mewujudkan Renstra Kominfo 2020-2024. Renstra Kemenkominfo memiliki tujuan strategis untuk mengembangkan ekosistem digital nasional yang mendukung pencapaian visi dan misi presiden serta fokus pembangunan pemerintah," jelas Ary.
Tujuan ini dicapai dengan fokus utama, yaitu pemerataan infrastruktur TIK, percepatan transformasi digital, dan pengelolaan komunikasi publik.
"Kita perlu membangun Kompetensi ini dengan Kamus Kompetensi Berakhlak Kemenkominfo yang telah dirumuskan dan disusun bersama oleh pihak ACT Consulting International," jelasnya.
Lalu Hesti selaku Direktur ACT Consulting International mengatakan, agar apa yang didiskusikan bisa dieksekusi dengan baik dan meningkatkan kesehatan budaya kerja Berakhlak. Untuk itu ia merekomendasikan beberapa program lanjutan sebagai penunjang 7 tahapan penguatan budaya kerja ASN dari KemenPANRB.
"Ada 5 tahap rekomendasi dari kami yakni pengambilan Cut Demographic Report (CDR) Indeks Berakhlak dan Forum Group Discussion, Pembekalan Kepemimpinan (Leadership Development Program), Pembekalan Agen Perubahan, Internalisasi Budaya Kerja Berakhlak, monitoring, dan evaluasi," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen Kominfo Mira Tayyiba mengatakan, akan mengikuti rekomendasi tersebut. Karena menurutnya, dari semua momentum inilah yang bisa menjadikan introspeksi, evaluasi diri, evalusi kinerja, dan evaluasi organisasi.
"Setelah melihat hasil Potret Kominfo dari ACT Consulting, sebenarnya kita bisa diam saja. Tapi saya melihat Kominfo ini organisasi besar yang punya misi besar mengkoneksikan Indonesia. Maka kita harus bergerak," ujar Mira.
"Tapi ini perlu konsistensi. Kita enggak bisa yang hari ini seperti magic langsung cling, semuanya selesai. Namun perlu komitmen kita semua. Insya Allah kita bisa melakukan hal ini, sekali lagi terima kasih kepada Pak Ary, tim ACT yang sudah menginspirasi kami semua," tutur Mira.
ACT Consulting International/ESQ bekerja sama dengan KemenPANRB untuk melakukan pengukuran budaya kerja kepada 4,5 juta ASN.
Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian mengatakan, pengukuran dilakukan guna memetakan serta membuat strategi dalam mengimplementasi ASN Berakhlak untuk seluruh Indonesia.
"Alat ukur ini sudah ada sejak 15 tahun yang lalu. Dan pengukuran ini dilakukan secara objektif oleh lembaga eksternal yang terpercaya, bukan menilai serta mengukur diri sendiri yang umumnya terjadi di beberapa perusahaan yang bisa bersifat subjektif," kata Ary dalam keterangannya, Senin (27/3/2023).
Salah satu kementerian uang sudah merespons dari hasil survei ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Ary Ginanjar mengapresiasi Kominfo, karena merupakan kementerian pertama yang merespons langsung perbaikan budaya organisasi ke internalnya dengan sigap.
Hal itu ia sampaikan pada diskusi tindak lanjut bersama Sekretaris Jenderal Kominfo Mira Tayyiba, serta Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama dari Setjen, seluruh Ditjen, Itjen, Balitbang, dan Bakti di lingkungan Kominfo, di Jakarta, Selasa 21 Maret 2023.
"Saya bangga dengan Kominfo yang sigap merespons secara positif ketika ada masalah atau tekanan terjadi," ujar Ary Ginanjar.
Ary yang juga Founder Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International itu pun mengapresiasi, segala upaya yang dilakukan oleh Kominfo untuk mewujudkan misinya yaitu "Mengkoneksikan Indonesia."
"Lebih menariknya lagi, acara ini dihadiri langsung oleh Bu Sekjen bersama para Dirjen yang langsung turun tangan saling bergandengan hadapi persoalan," ucap Ary.
Sebagai informasi, survei pemetaan budaya kerja di Kemenkominfo diikuti oleh 1.379 responden. Hasil dari OCHI mengatakan bahwa Kominfo unggul di Harmonis 52,8 persen kategori B cukup sehat, Adaptif 46,6 persen serta kolaboratif 68,7 persen cukup sehat kategori B.
Artinya, nilai harmonis, adaptif, dan kolaboratif di Kominfo lebih unggul dibanding Kementerian lainnya di seluruh Indonesia.
"Saya juga salut dengan Kominfo yang secara internal melakukan perbaikan Berakhlak dan lakukan rencana tindak lanjut ke depan," ujarnya.
"Sedangkan secara eksternalnya, Kominfo mampu menjadi role model untuk menyemangati kementerian/lembaga/Pemerintah Daerah lainnya dalam merespons hasil OCHI. Kemudian Kominfo juga melakukan digital mindset," sambungnya.
Kemudian, Ary bersama tim membantu Kominfo melakukan diskusi rencana penerapan Budaya Kerja setelah mengetahui hasil survei pemetaan Core Values Berakhlak.
Melalui diskusi ini diharapkan, implementasi Core Values ASN Berakhlak di Kominfo dapat berjalan efektif dan terukur di setiap Unit kerja demi mewujudkan berjalannya program budaya Berakhlak dan percepatan transformasi Budaya Kerja Berakhlak.
"Kami berkomitmen untuk bantu mewujudkan Renstra Kominfo 2020-2024. Renstra Kemenkominfo memiliki tujuan strategis untuk mengembangkan ekosistem digital nasional yang mendukung pencapaian visi dan misi presiden serta fokus pembangunan pemerintah," jelas Ary.
Tujuan ini dicapai dengan fokus utama, yaitu pemerataan infrastruktur TIK, percepatan transformasi digital, dan pengelolaan komunikasi publik.
"Kita perlu membangun Kompetensi ini dengan Kamus Kompetensi Berakhlak Kemenkominfo yang telah dirumuskan dan disusun bersama oleh pihak ACT Consulting International," jelasnya.
Lalu Hesti selaku Direktur ACT Consulting International mengatakan, agar apa yang didiskusikan bisa dieksekusi dengan baik dan meningkatkan kesehatan budaya kerja Berakhlak. Untuk itu ia merekomendasikan beberapa program lanjutan sebagai penunjang 7 tahapan penguatan budaya kerja ASN dari KemenPANRB.
"Ada 5 tahap rekomendasi dari kami yakni pengambilan Cut Demographic Report (CDR) Indeks Berakhlak dan Forum Group Discussion, Pembekalan Kepemimpinan (Leadership Development Program), Pembekalan Agen Perubahan, Internalisasi Budaya Kerja Berakhlak, monitoring, dan evaluasi," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen Kominfo Mira Tayyiba mengatakan, akan mengikuti rekomendasi tersebut. Karena menurutnya, dari semua momentum inilah yang bisa menjadikan introspeksi, evaluasi diri, evalusi kinerja, dan evaluasi organisasi.
"Setelah melihat hasil Potret Kominfo dari ACT Consulting, sebenarnya kita bisa diam saja. Tapi saya melihat Kominfo ini organisasi besar yang punya misi besar mengkoneksikan Indonesia. Maka kita harus bergerak," ujar Mira.
"Tapi ini perlu konsistensi. Kita enggak bisa yang hari ini seperti magic langsung cling, semuanya selesai. Namun perlu komitmen kita semua. Insya Allah kita bisa melakukan hal ini, sekali lagi terima kasih kepada Pak Ary, tim ACT yang sudah menginspirasi kami semua," tutur Mira.
(maf)