TGB Potensial Jadi Cawapres Kuat, Ini Syaratnya

JAKARTA - Ketua Harian Nasional Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Tuan Guru Bajang ( TGB) Muhammad Zainul Majdi dinilai bisa menjadi calon wakil presiden (cawapres) potensial di Pilpres 2024. Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu harus dikampanyekan secara masif, sehingga elektabilitasnya bersaing dengan nama-nama yang lebih dulu muncul.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari saat dimintai tanggapannya, Minggu (26/3/2023). "(TGB) Bisa jika dikampanyekan secara massif oleh Perindo dan elektabilitasnya naik jadi salah satu cawapres populer," kata Qodari melalui pesan singkat kepada MNC Portal Indonesia.

Menurut Qodari, berdasarkan survei Indo Barometer, nama di bursa cawapres dengan tingkat keterpilihan tertinggi adalah Erick Thohir. Elektabilitasnya mencapai mencapai 22,9%. Angka itu jauh di atas elektabilitas nama-nama lain seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 15,8%; Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, 6,7%; Ketua DPR Puan Maharani 6,3%; dan pengusaha Chairul Tanjung 2,7%.



Sebelumnya, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai langkah Partai Perindo menyorongkan TGB HM Zainul Majdi sebagai bakal cawapres 2024 tepat. TGB memiliki sejumlah hal yang dapat melengkapi bakal calon presiden pada kontestasi pemilu 2024.

Dia menilai terdapat setidaknya TGB telah melengkapi tiga variabel para calon presiden pada Pemilu 2024. Pertama TGB telah mewakili masyarakat di luar pulau Jawa sebagai perwakilan dari luar pulau Jawa.

"Satu variasi, kalau cawapresnya Jawa, cawapresnya non-jawa itu termasuk TGB. Karena dianggap gubernur yang berprestasi," kata Adi di Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Variabel selanjutnya keterwakilan kelompok relijius yang pemilihnya mencapai 85% di seluruh Indonesia. TGB dinilai telah layak bahkan tidak ada celah bagi kelompok lain yang dapat mengkritik relijius seorang TGB.

Baca juga: Pengamat: Miliki 3 Kelebihan, TGB Bisa Melengkapi Kekurangan Capres 2024

"Irisan soal jika pasangan nasionalis maka wakilnya harus relijius atau mewakili Islam yang moderat. TGB ini pendidikan top lulusan Al-Azhar Kairo Mesir. Saya kira orang tidak ada celah untuk mengkritik melihat potret keislaman TGB baca Alquran bagus, baca kitab bagus dan sebagainya," jelasnya.

Variabel selanjutnya, kata Adi, merupakan sosok yang harus populer yang dapat mendongkrak calon presiden. Dia menilai TGB merupakan bagian dari deretan kepala daerah yang bagus dan dianggap moncer kemudian disorot dan diendors sehingga selalu muncul ke permukaan.

"TGB menjadi sosok yang selalu muncul seperti 2019 dan kemudian 2024. Populer dan sehingga selalu muncul," katanya.