3 Jenderal Polisi di Kemendagri, Nomor 2 Pernah Diancam Dibunuh

Sabtu, 25 Maret 2023 - 05:52 WIB
loading...
3 Jenderal Polisi di Kemendagri, Nomor 2 Pernah Diancam Dibunuh
Tiga jenderal polisi yang saat ini bertugas di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) diulas dalam artikel ini. Foto/Dok Kemendagri
A A A
JAKARTA - Tiga jenderal polisi yang saat ini bertugas di Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri ) diulas dalam artikel ini. Nomor 2 dari tiga perwira tinggi Polri ini pernah diancam dibunuh ketika masih berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

Kemendagri sebelumnya bernama Departemen Dalam Negeri yang dibentuk pada saat Kabinet Presidensial yang pertama Negara Republik Indonesia pada 1945 sebagaimana dilansir dari laman resminya. Nama Departemen dipakai berhubung dengan dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Pertama pada 26 Agustus 1959 Nomor 1/MP/RI/1959.

Departemen Dalam Negeri dalam Kabinet Pembangunan dibentuk berdasarkan Keputusan R.I. Nomor 183 Tahun 1968. Nomenklatur Departemen Dalam Negeri diubah menjadi Kementerian Dalam Negeri pada 2010 sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Nomenklatur Kementerian Dalam Negeri.

Adapun Kantor Kemendagri di Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7, Jakarta Pusat. Sedangkan Menteri Dalam Negeri saat ini dijabat oleh mantan Kapolri Tito Karnavian.



Nah, beberapa anak buah Tito masih berstatus anggota Polri aktif atau jenderal polisi. Siapa saja tiga jenderal polisi aktif bertugas di Kemendagri itu?

1. Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw

3 Jenderal Polisi di Kemendagri, Nomor 2 Pernah Diancam Dibunuh

Foto/Dok Kemendagri

Jenderal Polisi bintang 3 ini menjabat sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri. Dia dilantik Tito Karnavian di Ruang Sidang Utama (RSU) Gedung A Kantor Kemendagri pada Rabu, 29 Juni 2022.

Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 68/TPA Tahun 2022 tanggal 24 Juni 2022. "Untuk Bapak Tomsi selamat datang di lingkungan baru dari lingkungan kepolisian. Saya mengharapkan ada banyak dukungan dari Pak Tomsi karena situasi pekerjaan atau bekerja di Kemendagri yang saya rasakan cukup berat ke depan," ujar Tito dalam keterangannya, Rabu (29/6/2022).

Diketahui, Inspektorat Jenderal merupakan unsur pengawas fungsional Kemendagri. Tugas Inspektorat Jenderal adalah melaksanakan pengawasan internal di lingkungan Kemendagri dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.



Sebelum menjabat Irjen Kemendagri, Tomsi adalah Staf Ahli Bidang Sosial Politik (Sahli Sospol) Kapolri. Pria kelahiran Bandar Lampung, Lampung, 30 Januari 1969 ini juga pernah menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) periode Desember 2019-Mei 2020.

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1990 ini juga pernah dipercaya menjadi Kapolda Banten. Tomsi juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Pengawas Penyidikan (Karowassidik) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Tak hanya itu, Tomsi juga pernah menjabat Sekretaris Biro Paminal Divisi Propram Polri. Jabatan lain yang pernah Tomsi emban adalah Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Sumatera Selatan (Sumsel).

Kemudian, Tomsi juga pernah dipercaya sebagai Anjak Bidang Jemen Ops Itwasum Polri, Kabid Propam Polda Jawa Timur, Wakapolrestabes Surabaya, Kapolres Jombang, Kapolres Pamekasan, Kasat III/Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kasatkamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, dan Kasatresmob Polda Metro Jaya.

2. Brigjen Pol Hoiruddin Hasibuan

3 Jenderal Polisi di Kemendagri, Nomor 2 Pernah Diancam Dibunuh

Foto/Dok SINDOnews

Jenderal Polisi bintang 1 ini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan. Pria kelahiran Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara, 9 Mei 1965 ini sebelumnya menjabat sebagai Kasatgaswil Kepulauan Bangka Belitung Densus 88 Antiteror Polri.

Hoiruddin juga pernah menjabat sebagai Kasubbagsumda Bagrenmin Densus 88 Antiteror Polri dan Kapolresta Malang Kota Polda Jawa Timur. Nah, ketika menjabat Kapolresta Malang ini Hoiruddin pernah diancam dibunuh.

Saat itu, pangkatnya masih AKBP. Sebagaimana diberitakan SINDOnews pada Selasa, 11 Juli 2017, Hoiruddin Hasibuan pernah diancam akan dibunuh melalui dua kali pesan singkat dari dua nomor ponsel yang berbeda.

Kasus teror yang akhirnya diambil alih penangannnya oleh Polda Jawa Timur (Jatim) itu berhasil mengamankan seorang warga Kota Malang yang diduga sebagai pelaku teror. Hoiruddin mendapatkan ancaman pembunuhan melalui SMS di saat merayakan HUT Polri ketika itu.

Pelaku teror dua kali mengirimkan pesan singkat melalui dua nomor telepon yang berbeda. Pelaku mengaku akan membuat perhitungan dengan pimpinan Polres Malang Kota.

Ketika itu, kasus teror SMS tersebut menjadi cukup serius dan sudah ditangani tim Jatanras Polda Jatim. AWW, seorang warga yang berprofesi sebagai tukang servis kompor, asal Jodipan-Blimbing, Kota Malang diamankan petugas saat itu.

Hoiruddin juga pernah menduduki berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara, di antaranya Kanit Intelopsnal Satgaswil Maluku, Maluku Utara, Papua Densus 88 Antiteror Polri, Penyidik Tipidkor Ditserse Polda Jateng, Kapolsek Kartasura Polwil Sukoharjo Polda Jateng.

Kemudian, Kanit Tipidter Satserse Polwil Surakarta Polda Jateng, Pasi Sikum Polwil Surakarta Polda Jateng, Kapolsek Giriwoyo Polwil Wonogiri Polda Jateng, Kanit Kamneg Satserse Polwil Surakarta Polda Jateng, dan Kanit Sathar Denma Polda Papua.

Dia adalah salah satu tokoh asal Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), Sumatera Utara yang ikut menghadiri deklarasi Parsadaan Alumni Pelajar Padang Sidempuan dan Sekitarnya (PAPPSI), sebuah perkumpulan organisasi alumni pelajar pada Senin, 20 Maret 2023 di Jakarta.

3. Irjen Pol Sang Made Mahendra Jaya

3 Jenderal Polisi di Kemendagri, Nomor 2 Pernah Diancam Dibunuh

Foto/Dok Kemendagri

Jenderal Polisi bintang 2 ini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Keamanan dan Hukum. Pria kelahiran Singaraja, Bali, 3 Juli 1966 ini sebelumnya adalah Widyaiswara Utama TK I Sespim Lemdiklat Polri.

Sebelumnya, dia menjabat Staf Khusus Mendagri Bidang Keamanan, Hukum, dan Pengawasan. Lulusan Akpol 1989 ini juga pernah dipercaya sebagai Kepala Sekretariat Umum Polri.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara yang pernah dia emban di antaranya Dirreskrimum Polda Bali, Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim Polri, Dirreskrimsus Polda Bengkulu, Penyidik Utama Tk. III Dit III/Tipidkor Bareskrim Polri, Wakapoltabes Samarinda Polda Kaltim.

Selain itu, Kapolres Paser Polda Kaltim, Kapolres Nunukan Polda Kaltim, Penyidik Madya Unit V Dit. III/Tipikor dan WCC Bareskrim Polri, Kasat IV Dit Reskrim Polda Sulsel, Wakapolres Pangkep Polda Sulsel, Kasat Serse Poltabes Ujung Pandang, Wakasat Reskrim Poltabes Ujung Pandang, Kapolsekta Tamalate Poltabes Ujung Pandang, dan Kapolsekta Tamate Polres Kupang.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0904 seconds (0.1#10.140)