Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Waspadai Guguran Lava dan Awan Panas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Ili Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi. Peristiwa itu terjadi pada pukul 17.44 Wita.
“Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Jumat, 24 Maret 2023, pukul 17:44 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 700 m di atas puncak (± 2123 m di atas permukaan laut),” tulis PVMBG dalam keterangan resmi yang diterima.
PVMBG mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 36.9 mm dan durasi 54 detik. PVMBG meminta masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengujung atau pendaki serta wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 Km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Tidak hanya itu, PVMBG juga meminta masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.
“Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit,” pinta PVMBG.
Selain itu, PVMBG juga meminta masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
“Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Jumat, 24 Maret 2023, pukul 17:44 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 700 m di atas puncak (± 2123 m di atas permukaan laut),” tulis PVMBG dalam keterangan resmi yang diterima.
PVMBG mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 36.9 mm dan durasi 54 detik. PVMBG meminta masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengujung atau pendaki serta wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 Km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Tidak hanya itu, PVMBG juga meminta masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.
“Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit,” pinta PVMBG.
Selain itu, PVMBG juga meminta masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
(cip)