Jokowi Dukung Aplikasi Pengelolaan Sampah Containder Hasil Karya Anak Muda Papua
loading...
A
A
A
Hal ini dibuktikan dengan pertunjukan gemilang dan juga menampilkan produk-produk unggul oleh pemuda Papua yang sangat bersemangat pada peresmian PYCH, Selasa, 21 Maret 2023.
Pada peresmian tersebut sejumlah karya ditampilkan mulai dari makanan, minuman, produk kerajinan hingga teknologi dalam bentuk aplikasi yang menunjukkan Papua siap bersaing di era 5.0 ini.
Penasihat Containder sekaligus Duta Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia Billy Mambrasar mengungkapkan, sudah saatnya anak muda Papua bangkit melalui teknologi. Banyak anak muda Papua yang sangat berbakat di dunia teknologi bahkan mengenyam pendidikan di luar negeri yang dipastikan akan memberikan peran signifikan dalam kemajuan teknologi di Indonesia.
”Pada aplikasi Containder secara garis besar terdapat empat fitur utama, yaitu fitur pengawasan sebagai layanan yang menampilkan dashboard yang berisi segala macam kegiatan yang bisa di monitor, mulai dari kegiatan pekerja pengangkut sampah hingga status kebersihan TPS,” katanya.
Kemudian, fitur pelaporan berisi laporan petugas kebersihan. Fitur pembayaran yaitu layanan pembayaran retribusi kebersihan melalui containder menggunakan digital wallet. Keempat, fitur pengaduan yang memfasilitasi masyarakat dalam menyampaikan pengaduan lewat aplikasi untuk status TPS atau sampah liar yang ada di lingkungan mereka.
”Sejak diluncurkannya Containder, aplikasi teknologi ini telah melayani kebutuhan manajemen sampah di Teluk Bintuni, Papua Barat dan telah mengantongi tanda kerja sama dan akan segera diimplementasikan di empat kota lainnya yaitu Biak, Jayapura, Ambon dan Bitung,” paparnya.
Direktur Utama Containder Indra Makalew mengatakan, bagi startup baru seperti Containder, mendapatkan kesempatan presentasi di depan Presiden Jokowi adalah sebuah prestasi yang luar biasa dan tidak semua startup baru ada di tahap ini.
“Visi besar kami di Containder adalah berkontribusi untuk pelayanan persampahan di kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, serta memperbaiki manajemennya dengan menerapkan teknologi untuk optimalisasi pengelolaan sampah dari hulu hingga ke hilir," ucapnya.
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
Pada peresmian tersebut sejumlah karya ditampilkan mulai dari makanan, minuman, produk kerajinan hingga teknologi dalam bentuk aplikasi yang menunjukkan Papua siap bersaing di era 5.0 ini.
Penasihat Containder sekaligus Duta Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia Billy Mambrasar mengungkapkan, sudah saatnya anak muda Papua bangkit melalui teknologi. Banyak anak muda Papua yang sangat berbakat di dunia teknologi bahkan mengenyam pendidikan di luar negeri yang dipastikan akan memberikan peran signifikan dalam kemajuan teknologi di Indonesia.
”Pada aplikasi Containder secara garis besar terdapat empat fitur utama, yaitu fitur pengawasan sebagai layanan yang menampilkan dashboard yang berisi segala macam kegiatan yang bisa di monitor, mulai dari kegiatan pekerja pengangkut sampah hingga status kebersihan TPS,” katanya.
Kemudian, fitur pelaporan berisi laporan petugas kebersihan. Fitur pembayaran yaitu layanan pembayaran retribusi kebersihan melalui containder menggunakan digital wallet. Keempat, fitur pengaduan yang memfasilitasi masyarakat dalam menyampaikan pengaduan lewat aplikasi untuk status TPS atau sampah liar yang ada di lingkungan mereka.
”Sejak diluncurkannya Containder, aplikasi teknologi ini telah melayani kebutuhan manajemen sampah di Teluk Bintuni, Papua Barat dan telah mengantongi tanda kerja sama dan akan segera diimplementasikan di empat kota lainnya yaitu Biak, Jayapura, Ambon dan Bitung,” paparnya.
Direktur Utama Containder Indra Makalew mengatakan, bagi startup baru seperti Containder, mendapatkan kesempatan presentasi di depan Presiden Jokowi adalah sebuah prestasi yang luar biasa dan tidak semua startup baru ada di tahap ini.
“Visi besar kami di Containder adalah berkontribusi untuk pelayanan persampahan di kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, serta memperbaiki manajemennya dengan menerapkan teknologi untuk optimalisasi pengelolaan sampah dari hulu hingga ke hilir," ucapnya.
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
(cip)