Demokrat Sentil Balik PPP, Singgung Kasus Suryadharma Ali dan Romahurmuziy
loading...
A
A
A
JAKARTA - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution menyentil balik Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Arsul Sani. Syahrial menyinggung kasus korupsi yang pernah menjerat dua mantan Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali dan Romahurmuziy.
Sentilan balik Syahrial itu merespons pernyataan Asrul Sani mengenai megaproyek Gedung Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat yang mangkrak. “Bang Arsul lupa sejarah. Gagal paham dan kelihatan sekali tidak utuh dalam menyimak pidato politik Mas AHY,” kata Syahrial kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (17/9/2023).
“Beliau lupa bahwa ada dua Ketua Umum PPP dipenjarakan karena korupsi baik pada masa pemerintahan Pak SBY maupun pada saat pemerintahan Pak Jokowi. Yaitu, Suryadharma Ali dan Romahurmuziy. Jangan buruk muka, cermin dibelah,” sambung Syahrial.
Syahrial menjelaskan, proses hukum soal Hambalang sudah selesai. “Yang melakukan kesalahan sudah mendapatkan hukumannya,” katanya.
Namun, kata dia, konsep dan kebijakan pembangunan kawasan olah raga Hambalang dilakukan untuk peningkatan kualitas dan pembinaan atlet dilakukan secara komprehensif. Dia mengatakan, proyek Hambalang itu untuk kemajuan prestasi olah raga nasional.
“Jadi, tidak dilakukan grasa-grusu. Yang membuat pembangunan kawasan olah raga Hambalang itu mangkrak ya pemerintahan Jokowi. Persoalan hukumnya sudah selesai, tapi programnya tidak dilanjutkan oleh penerintahan Jokowi. Hanya karena kepentingan politik, rancangan pembinaan prestasi olahraga nasional malah dikorbankan,” pungkasnya.
Diketahui, sentilan Arsul Sani tersebut sebagai respons dari kritikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut banyak program pemerintah terkesan terburu-buru. "Penilaian AHY terhadap sejumlah program pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf dalam pidato politiknya baru-baru ini adalah penilaian yang prematur," kata Arsul dikutip Jumat (17/3/2023).
Sentilan balik Syahrial itu merespons pernyataan Asrul Sani mengenai megaproyek Gedung Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat yang mangkrak. “Bang Arsul lupa sejarah. Gagal paham dan kelihatan sekali tidak utuh dalam menyimak pidato politik Mas AHY,” kata Syahrial kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (17/9/2023).
“Beliau lupa bahwa ada dua Ketua Umum PPP dipenjarakan karena korupsi baik pada masa pemerintahan Pak SBY maupun pada saat pemerintahan Pak Jokowi. Yaitu, Suryadharma Ali dan Romahurmuziy. Jangan buruk muka, cermin dibelah,” sambung Syahrial.
Syahrial menjelaskan, proses hukum soal Hambalang sudah selesai. “Yang melakukan kesalahan sudah mendapatkan hukumannya,” katanya.
Namun, kata dia, konsep dan kebijakan pembangunan kawasan olah raga Hambalang dilakukan untuk peningkatan kualitas dan pembinaan atlet dilakukan secara komprehensif. Dia mengatakan, proyek Hambalang itu untuk kemajuan prestasi olah raga nasional.
“Jadi, tidak dilakukan grasa-grusu. Yang membuat pembangunan kawasan olah raga Hambalang itu mangkrak ya pemerintahan Jokowi. Persoalan hukumnya sudah selesai, tapi programnya tidak dilanjutkan oleh penerintahan Jokowi. Hanya karena kepentingan politik, rancangan pembinaan prestasi olahraga nasional malah dikorbankan,” pungkasnya.
Diketahui, sentilan Arsul Sani tersebut sebagai respons dari kritikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut banyak program pemerintah terkesan terburu-buru. "Penilaian AHY terhadap sejumlah program pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf dalam pidato politiknya baru-baru ini adalah penilaian yang prematur," kata Arsul dikutip Jumat (17/3/2023).