Jokowi Unggah Foto Bareng Prabowo-Ganjar, Pengamat: Bisa Jadi Paslon Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bukan tanpa maksud Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunggah foto bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo . Sudah tentu ada makna dan pesan yang ingin disampaikan Jokowi lewat unggahan tersebut.
"Mem-posting itu lambang nonverbal. Setiap orang yang melihat itu bebas memaknai atau memberikan persepsi. Simbol harus dimaknai Presiden. Apa maksudnya itu yang tahu Presiden. Apakah Prabowo dan Ganjar menjadi pasangan? Bisa saja ke arah sana," ujar Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, Jumat (10/3/2023).
Menurut dia, melalui foto tersebut Jokowi tidak memberikan pesan secara langsung melainkan simbolik atau tersirat. "Ketika di-posting Presiden Jokowi, tentu itu pesan komunikasi. Khalayaknya adalah masyarakat. Sekarang isu politik sedang hot paslon pendaftaran capres-cawapres di KPU kan Oktober 2023 ini," jelas Emrus.
Karena itu, dia melihat unggahan tersebut menyiratkan kemungkinan Prabowo-Ganjar bisa berpasangan. Bukan hanya atas ”restu” Jokowi tetapi juga faktor elektabilitas Prabowo dan Ganjar.
"Terbuka makna bahwa dua sosok ini yang pantas memimpin Indonesia. Dan kemudian bahwa dua sosok ini ada pada elektabilitas tertinggi. Ganjar nomor satu dan Prabowo nomor dua. Jadi tidak bisa dipungkiri publik menilai dua sosok ini berpotensi berpasangan dalam Pilpres 2024," ucap Emrus Sihombing.
Apabila dilihat dari gaya komunikasi politik yang selama ini selalu ditunjukkan Presiden RI Joko Widodo, Emrus melihat kedua sosok tersebut (Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo) sudah mendapat restu dari Jokowi untuk maju di Pilpres 2024.
"Prabowo Subianto posisi Ketum partai. Ganjar Pranowo menjadi elektabilitas tertinggi. Postingan tersebut bisa memperkuat makna di masyarakat. Tapi apakah itu diinginkan Presiden? Saya tidak tahu. Tapi dua sosok ini berpeluang maju dalam Pilpres," ujar dia.
Foto yang diunggah di akun media sosial Presiden Jokowi bersama Prabowo dan Ganjar dalam panen raya di Kebumen, Kamis (9/3/2023) menjadi perbincangan hangat di media sosial. Penilaian yang sama atas foto tersebut juga diungkapkan politikus Partai Gerindra Habiburokhman.
"Mem-posting itu lambang nonverbal. Setiap orang yang melihat itu bebas memaknai atau memberikan persepsi. Simbol harus dimaknai Presiden. Apa maksudnya itu yang tahu Presiden. Apakah Prabowo dan Ganjar menjadi pasangan? Bisa saja ke arah sana," ujar Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, Jumat (10/3/2023).
Menurut dia, melalui foto tersebut Jokowi tidak memberikan pesan secara langsung melainkan simbolik atau tersirat. "Ketika di-posting Presiden Jokowi, tentu itu pesan komunikasi. Khalayaknya adalah masyarakat. Sekarang isu politik sedang hot paslon pendaftaran capres-cawapres di KPU kan Oktober 2023 ini," jelas Emrus.
Karena itu, dia melihat unggahan tersebut menyiratkan kemungkinan Prabowo-Ganjar bisa berpasangan. Bukan hanya atas ”restu” Jokowi tetapi juga faktor elektabilitas Prabowo dan Ganjar.
"Terbuka makna bahwa dua sosok ini yang pantas memimpin Indonesia. Dan kemudian bahwa dua sosok ini ada pada elektabilitas tertinggi. Ganjar nomor satu dan Prabowo nomor dua. Jadi tidak bisa dipungkiri publik menilai dua sosok ini berpotensi berpasangan dalam Pilpres 2024," ucap Emrus Sihombing.
Apabila dilihat dari gaya komunikasi politik yang selama ini selalu ditunjukkan Presiden RI Joko Widodo, Emrus melihat kedua sosok tersebut (Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo) sudah mendapat restu dari Jokowi untuk maju di Pilpres 2024.
"Prabowo Subianto posisi Ketum partai. Ganjar Pranowo menjadi elektabilitas tertinggi. Postingan tersebut bisa memperkuat makna di masyarakat. Tapi apakah itu diinginkan Presiden? Saya tidak tahu. Tapi dua sosok ini berpeluang maju dalam Pilpres," ujar dia.
Foto yang diunggah di akun media sosial Presiden Jokowi bersama Prabowo dan Ganjar dalam panen raya di Kebumen, Kamis (9/3/2023) menjadi perbincangan hangat di media sosial. Penilaian yang sama atas foto tersebut juga diungkapkan politikus Partai Gerindra Habiburokhman.