Pengamat Beberkan Beberapa Faktor yang Bikin KIB Bisa Pecah

Jum'at, 10 Maret 2023 - 00:50 WIB
loading...
A A A
Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC-ASIA) ini menyebut ada beberapa indikator peluang terjadinya perpecahan.



Pertama, apa yang dilakukan PAN dengan meresmikan Ganjar Pranowo-Erick bukanlah kejutan, berarti karena pasangan ini sudah beredar di ruang publik sejak beberapa bulan lalu.

“Justru PAN mencoba membawa KIB berjalan lebih maju, karena selama ini gamang menentukan capres-cawapres,” katanya.

Kedua, Golkar diyakini tidak akan mengusung ketumnya Airlangga Hartarto sebagai capres, karena sebagai partai yang telah malang-melintang sejak era orde baru, DNA politik Golkar selalu ingi bertarung dan menang. Tidak ada ceritanya Golkar rela menjadi oposisi.

“Capres Golkar kemungkinan tetap mengarah ke Ganjar Pranowo, namun di posisi wakil, Golkar besar kemungkinan akan menolak opsi PAN,” katanya.

Zaenal menyakini Golkar telah menyiapkan tiket khusus untuk Ridwan Kamil (RK) di posisi cawapres. Hal itu wajar, karena politisi dengan popularitas tinggi seperti RK, sangat janggal kalau hanya diberikan tugas mengamankan suara Golkar di Jabar.

“Pasti ada agenda yang lebih besar, dan kemungkinan itu adalah cawapres. Di sinilah situasi “rawan pecah” KIB yang disampaikan Romy memiliki justifikasi,” paparnya.

Ketiga, PPP juga bisa mempercepat perpecahan KIB. Pasalnya Romy yang saat ini kembali menjadi faktor penting di partai Kabah tersebut, memiliki kemampuan komunikasi politik yang lebih cair ke semua kekuatan. Terbaru Rommy men-spill history hubungan mesra PDIP dan PPP, baik di era Orba maupun Reformasi.

“Di era Orba, kedua partai merupakan partai yang di luar kekuasaan. Menjelang Presiden Soeharto jatuh, terbentuk aliasi Mega-Bintang yang merupakan gabungan kader PPP dan loyalis Megawati.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)