ST Burhanuddin Minta Istri Jaksa Dukung Suami Berperilaku Hidup Sederhana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) mengingatkan kepada jajaran dan anggota keluarganya tidak bergaya hidup mewah, apalagi memamerkan harta kekayaannya. Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menyatakan tak segan mencopot para pelanggar dari jabatannya.
Hal ini ditegaskan Jaksa Agung menanggapi sorotan masyarakat terhadap gaya hidup mewah para pejabat negara, seperti mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto, dan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono.
"Untuk itu saya tegaskan, hentikan gaya hidup bermewah-mewahan," kata Jaksa Agung dalam arahannya kepada jajarannya yang dibacakan Wakil Jaksa Agung Sunarta, Kamis (9/3/2023).
Baca juga: 134 Pegawai Pajak Miliki Saham di 280 Perusahaan, KPK: Mayoritas Atas Nama Istri
Jaksa Agung juga meminta kepada seluruh istri anggota Kejagung mendukung suami dalam berperilaku hidup sederhana. Burhanuddin menegaskan, tidak akan pandang bulu dan langsung mencopot jaksa yang anggota keluarganya memamerkan harta kekayaan.
"Saya akan menindak tegas jika masih ada yang bergaya hidup mewah-mewahan dan pamer kekuasaan. Saya tidak akan segan mencopot jabatan suami saudara, hanya karena pola hidup saudara yang suka memamerkan harta dan kekuasaan," katanya.
Untuk diketahui, gaya hidup mewah pejabat negara dan keluarganya tengah menjadi sorotan masyarakat. Sorotan ini bermula dari kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo terhadap remaja berinisial D, anak pengurus GP Ansor, Jonathan Latumahina.
Baca juga: Komparasi Isi Garasi Rafael Alun, Eko Darmanto, dan Andhi Pramono Versi LHKPN
Gaya hidup Mario Dandy yang kerap dipamerkan di media sosial turut menyeret ayahnya, Rafael Alun Trisambodo, yang merupakan pejabat Ditjen Pajak sebelum akhirnya dipecat. Setelah ditelusuri, Rafael Alun memiliki harta kekayaan sebesar Rp56 miliar yang dinilai tidak sesuai dengan profilnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun turun tangan memanggil Rafael Alun untuk mengklarifikasi harta kekayaannya. KPK kemudian memutuskan melakukan penyelidikan untuk mencari dugaan korupsi Rafael Alun.
Tak hanya Rafael Alun yang menjadi sorotan masyarakat. Perhatian juga merembet ke Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang kerap memamerkan koleksi kendaraan langkanya. Eko yang kini sudah dicopot dari jabatannya juga telah menjalani klarifikasi KPK atas hartanya.
Tak berhenti di situ, masyarakat kemudian menyoroti Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono. Netizen merasa Andhi memiliki harta tak wajar. Seperti dalam postingan video yang diunggah akun Twitter @PartaiSocmed, memposting rumah mewah Andhi bak seperti istana. Bahkan, anak Andhi juga mendapat sorotan. Buah hati Andhi, kerap memamerkan pakaian mewah nan mahal di sosial media.
"Ini tolong dikawal ya tuips! Info terakhir yg kami terima ybs sedang sibuk 'lobby' para anggota DPR, pejabat Bea Cukai dan Kemenkeu agar tidak kena kasus," tulis akun Twitter @PartaiSocmed.
KPK juga sudah menjadwalkan pemanggilan terhadap Andhi Pramno untuk mengklarifikasi hartanya.
Hal ini ditegaskan Jaksa Agung menanggapi sorotan masyarakat terhadap gaya hidup mewah para pejabat negara, seperti mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto, dan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono.
"Untuk itu saya tegaskan, hentikan gaya hidup bermewah-mewahan," kata Jaksa Agung dalam arahannya kepada jajarannya yang dibacakan Wakil Jaksa Agung Sunarta, Kamis (9/3/2023).
Baca juga: 134 Pegawai Pajak Miliki Saham di 280 Perusahaan, KPK: Mayoritas Atas Nama Istri
Jaksa Agung juga meminta kepada seluruh istri anggota Kejagung mendukung suami dalam berperilaku hidup sederhana. Burhanuddin menegaskan, tidak akan pandang bulu dan langsung mencopot jaksa yang anggota keluarganya memamerkan harta kekayaan.
"Saya akan menindak tegas jika masih ada yang bergaya hidup mewah-mewahan dan pamer kekuasaan. Saya tidak akan segan mencopot jabatan suami saudara, hanya karena pola hidup saudara yang suka memamerkan harta dan kekuasaan," katanya.
Untuk diketahui, gaya hidup mewah pejabat negara dan keluarganya tengah menjadi sorotan masyarakat. Sorotan ini bermula dari kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo terhadap remaja berinisial D, anak pengurus GP Ansor, Jonathan Latumahina.
Baca juga: Komparasi Isi Garasi Rafael Alun, Eko Darmanto, dan Andhi Pramono Versi LHKPN
Gaya hidup Mario Dandy yang kerap dipamerkan di media sosial turut menyeret ayahnya, Rafael Alun Trisambodo, yang merupakan pejabat Ditjen Pajak sebelum akhirnya dipecat. Setelah ditelusuri, Rafael Alun memiliki harta kekayaan sebesar Rp56 miliar yang dinilai tidak sesuai dengan profilnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun turun tangan memanggil Rafael Alun untuk mengklarifikasi harta kekayaannya. KPK kemudian memutuskan melakukan penyelidikan untuk mencari dugaan korupsi Rafael Alun.
Tak hanya Rafael Alun yang menjadi sorotan masyarakat. Perhatian juga merembet ke Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang kerap memamerkan koleksi kendaraan langkanya. Eko yang kini sudah dicopot dari jabatannya juga telah menjalani klarifikasi KPK atas hartanya.
Tak berhenti di situ, masyarakat kemudian menyoroti Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono. Netizen merasa Andhi memiliki harta tak wajar. Seperti dalam postingan video yang diunggah akun Twitter @PartaiSocmed, memposting rumah mewah Andhi bak seperti istana. Bahkan, anak Andhi juga mendapat sorotan. Buah hati Andhi, kerap memamerkan pakaian mewah nan mahal di sosial media.
"Ini tolong dikawal ya tuips! Info terakhir yg kami terima ybs sedang sibuk 'lobby' para anggota DPR, pejabat Bea Cukai dan Kemenkeu agar tidak kena kasus," tulis akun Twitter @PartaiSocmed.
KPK juga sudah menjadwalkan pemanggilan terhadap Andhi Pramno untuk mengklarifikasi hartanya.
(abd)