Kisah Pejuang Kemerdekaan Bantai Prajurit Jepang di Bekasi

Sabtu, 04 Maret 2023 - 21:19 WIB
loading...
A A A
Namun di tengah pemeriksaan, tiba tiba terdapat seorang prajurit Jepang ini melepaskan tembakan ke arah gerbong.

Tembakan ini menjadi pemancing para pasukan Bekasi untuk melakukan penyerbuan. Maka penuhlah gerbong kereta api itu setelah ratusan orang memasukinya.

Setelah pertempuran kecil, para pasukan Zakaria berhasil mengambil alih kereta dan merampas senjata yang dibawa oleh tentara Jepang.

Baca juga : Kisah Yang Chil-seong, Pejuang Kemerdekaan Indonesia asal Korea yang Merepotkan Belanda

Setelah itu, mereka lalu memasukkan sekitar 90 orang tentara Jepang ke sel yang berada di belakang gedung Stasiun Bekasi.

Beberapa jam kemudian, tanpa berkonsultasi pada Komandan resimen V TKR Mayor Sambas, para tentara Bekasi ini menggiring para tawanan ke tepi Kali Bekasi.

Satu persatu, serdadu malang itu dibunuh dan dihanyutkan ke sungai. Peristiwa tragis ini membuat Kali Bekasi berwarna merah berkat darah dari para serdadu Jepang.

Mengetahui hal tersebut, Laksamana Maeda geram dan melayangkan protes keras terhadap Pemerintahan RI. Menanggapi itu, Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo bersama staf Departemen Luar Negeri RI, Boediarto lantas menghadap.

Menurut Maeda, kejadian ini menggambarkan bangsa Indonesia yang tidak memiliki pendirian teguh. Tanggapan itu dijawab oleh Said Soekanto dengan mengatakan bahwa Bekasi memang masih merupakan salah satu daerah yang belum sepenuhnya tunduk oleh hukum.

Sebagai bentuk tanggungjawab terhadap insiden tersebut, pada 25 Oktober 1945, Presiden Soekarno mendatangi Bekasi dan meminta agar rakyat Bekasi mau untuk menaati setiap perintah yang datang dari Pemerintahan RI.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1785 seconds (0.1#10.140)