Diprediksi Lolos ke Senayan, Pengamat: Perindo Harus Terus Bergerak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) diprediksi menjadi satu-satunya parpol nonparlemen yang akan lolos ke Senayan. Hal ini berdasarkan hasil survei terbaru Indonesia Polling Station (IPS) yang berjudul Capres Dan Cawapres Terbaik Pilihan Publik Setahun Jelang Pemilu 2024.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyebutkan, setiap survei harus diapresiasi sebagai sebuah masukan atau feedback terkait peta elektoral elektabilitas partai. Hal tersebut ia sampaikan terkait hasil survei IPS, dengan perolehan elektabilitas 4,9 persen atau melampaui parliamentary threshold 4 persen.
"Seperti yang dilakukan survei IPS, harus dijadikan masukan bahwa kerja-kerja politik Perindo selama ini memang ditangkap masyarakat. Karena survei itu merupakan alat bantu untuk merekam elektabilitas partai," kata Adi Prayitno, Selasa (28/2/2023).
Ia menyebutkan, yang terjadi saat ini kalau ditanya kira-kira partai politik yang akan dipilih masyarakat banyak yang akan memilih Partai Perindo merupakan hal yang baik dan harus terus dilanjutkan kerja-kerja partai.
"Versi survei IPS Perindo mendapatkan hasil 4,9 persen tentu itu modal yang cukup bagus bagi Partai Perindo, untuk terus mengencangkan kampanye-kampanye dan sosialisasi politiknya untuk lolos di Senayan," ucapnya.
Baca juga: Partai Perindo, Wadah Membangun NKRI
Hasil capaian 4,9 persen itu kata dia, merupakan bagian berkah dari sosialisasi kampanye politik yang dilakukan oleh Partai Perindo selama ini. Apalagi Perindo cukup lama melakukan sosialisasi baik melalui jalur udara dan darat.
"Kalau dua hal itu yang menurut saya dapat menjelaskan, mengapa Perindo dalam berbagai survei bisa lolos di ambang batas parliamentary threshold," tambah Adi Prayitno.
Hasil itu kata dia, juga harus menjadi pelecut bagi seluruh aktivis, kader, mesin politik Perindo untuk melipatgandakan semangat mereka. Bahwa mereka diprediksi akan lolos di Senayan, yang tentunya menjadi harapan besar di Perindo pada 2024.
"Sehingga ini bisa menjadi spirit supaya mesin Partai Perindo terus bergerak sampai akhir, bahwa ada modal besar yang mereka miliki yaitu tingkat kepercayaan dan keinginan masyarakat yang memilih Perindo di 2024 cukup tinggi yang melampaui ambang batas parliamentary threshold empat persen itu," terang dia.
Berbagai wujud kerja nyata Partai Perindo seperti gerobak keliling, ambulance keliling, sembako kata dia perlu ditingkatkan.
"Sehingga ini bisa menjadi semangat untuk melipatgandakan kerja-kerja politik mereka," tutup Adi Prayitno.
Sementara Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin menyebutkan, survei tersebut berbasis metodologi yang baik dan objektif, itu sesuatu yang positif bagi Partai Perindo.
"Artinya Partai Perindo mengalami dinamika perubahan dari sebelumnya di 2019 tidak lolos kemudian diprediksi pada 2024 bisa lolos ke Senayan. Dan tentunya itu menggembirakan bagi pengurus Perindo dan kader-kader yang ada," ucap dia.
Ujang Komaruddin menyebutkan, hasil kerja keras dari seluruh kader partai Perindo dari seluruh Indonesia dalam konteks menaikkan elektabilitas dan lolos ke Senayan.
Apalagi ia mengungkapkan dalam berbagai survei lembaga lain juga sama ya hasilnya diprediksi Perindo lolos ke Senayan dan berpotensi mengancam posisi partai menengah.
"Karena Perindo memiliki kekuatan tokoh nasional dan daerah untuk menjadi pengurus dan kader Partai Perindo termasuk kalangan artis yang pernah menjadi anggota DPR, DPD, direkrut oleh Partai Perindo," tutur Ujang Komaruddin.
Dengan hasil di sejumlah lembaga survei, Ujang melihat Partai Perindo bisa lolos ke Senayan dan dapat mengancam partai-partai kelas menengah.
"Tentunya ini harus menjadi evaluasi bagi Partai Perindo agar jangan sampai lengah atau tidak bergerak lagi dalam persaingan Pileg dan Pilpres 2024 nanti. Kalau ada kabar baik lolos ke Senayan dalam berbagai survei tentu harus menjadi motivasi agar dapat bekerja lebih keras lagi sehingga kenaikkannya signifikan. Jangan sampai kendor pergerakannya, semangat nya, motivasi untuk memenangkan Pemilu 2024," ucap Ujang.
Diketahui sebelumnya, Partai Perindo diprediksi menjadi satu-satunya parpol non-parlemen yang akan lolos ke Senayan berdasarkan hasil survei terbaru IPS yang berjudul Capres Dan Cawapres Terbaik Pilihan Publik Setahun Jelang Pemilu 2024.
Berdasarkan survei tersebut, elektabilitas Partai Perindo mencapai 4,9 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dua partai yang saat ini sudah duduk di parlemen, yaitu PAN dengan 2,9 persen dan PPP dengan 1,9 persen.
"Berdasarkan hasil survei IPS kali ini, satu-satunya partai nonparlemen yang berpotensi besar menembus Senayan hanyalah Partai Perindo," kata Peneliti Senior IPS Alfin Sugianto dalam rilis survei, Selasa (28/2/2023).
Dia pun mengungkapkan, Partai Perindo, sebagai satu-satunya partai baru yang berpotensi lolos parlemen, bukan hanya berpeluang naik ke Senayan, namun juga menjadi ancaman dua partai parlemen.
"Dengan elektabilitas 4,9% Partai Perindo bukan hanya berpeluang menjadi penghuni Senayan, namun juga berpotensi menjadi ancaman buat partai-partai parlemen yang mulai kehilangan dukungan publik seperti PAN dan PPP," tambahnya.
Adapun, survei IPS kali ini dilakukan pada tanggal 15-24 Februari 2023 di 34 provinsi di seluruh wilayah Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang minimal sudah berusia 17 tahun dan memiliki e-KTP.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyebutkan, setiap survei harus diapresiasi sebagai sebuah masukan atau feedback terkait peta elektoral elektabilitas partai. Hal tersebut ia sampaikan terkait hasil survei IPS, dengan perolehan elektabilitas 4,9 persen atau melampaui parliamentary threshold 4 persen.
"Seperti yang dilakukan survei IPS, harus dijadikan masukan bahwa kerja-kerja politik Perindo selama ini memang ditangkap masyarakat. Karena survei itu merupakan alat bantu untuk merekam elektabilitas partai," kata Adi Prayitno, Selasa (28/2/2023).
Ia menyebutkan, yang terjadi saat ini kalau ditanya kira-kira partai politik yang akan dipilih masyarakat banyak yang akan memilih Partai Perindo merupakan hal yang baik dan harus terus dilanjutkan kerja-kerja partai.
"Versi survei IPS Perindo mendapatkan hasil 4,9 persen tentu itu modal yang cukup bagus bagi Partai Perindo, untuk terus mengencangkan kampanye-kampanye dan sosialisasi politiknya untuk lolos di Senayan," ucapnya.
Baca juga: Partai Perindo, Wadah Membangun NKRI
Hasil capaian 4,9 persen itu kata dia, merupakan bagian berkah dari sosialisasi kampanye politik yang dilakukan oleh Partai Perindo selama ini. Apalagi Perindo cukup lama melakukan sosialisasi baik melalui jalur udara dan darat.
"Kalau dua hal itu yang menurut saya dapat menjelaskan, mengapa Perindo dalam berbagai survei bisa lolos di ambang batas parliamentary threshold," tambah Adi Prayitno.
Hasil itu kata dia, juga harus menjadi pelecut bagi seluruh aktivis, kader, mesin politik Perindo untuk melipatgandakan semangat mereka. Bahwa mereka diprediksi akan lolos di Senayan, yang tentunya menjadi harapan besar di Perindo pada 2024.
"Sehingga ini bisa menjadi spirit supaya mesin Partai Perindo terus bergerak sampai akhir, bahwa ada modal besar yang mereka miliki yaitu tingkat kepercayaan dan keinginan masyarakat yang memilih Perindo di 2024 cukup tinggi yang melampaui ambang batas parliamentary threshold empat persen itu," terang dia.
Berbagai wujud kerja nyata Partai Perindo seperti gerobak keliling, ambulance keliling, sembako kata dia perlu ditingkatkan.
"Sehingga ini bisa menjadi semangat untuk melipatgandakan kerja-kerja politik mereka," tutup Adi Prayitno.
Sementara Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin menyebutkan, survei tersebut berbasis metodologi yang baik dan objektif, itu sesuatu yang positif bagi Partai Perindo.
"Artinya Partai Perindo mengalami dinamika perubahan dari sebelumnya di 2019 tidak lolos kemudian diprediksi pada 2024 bisa lolos ke Senayan. Dan tentunya itu menggembirakan bagi pengurus Perindo dan kader-kader yang ada," ucap dia.
Ujang Komaruddin menyebutkan, hasil kerja keras dari seluruh kader partai Perindo dari seluruh Indonesia dalam konteks menaikkan elektabilitas dan lolos ke Senayan.
Apalagi ia mengungkapkan dalam berbagai survei lembaga lain juga sama ya hasilnya diprediksi Perindo lolos ke Senayan dan berpotensi mengancam posisi partai menengah.
"Karena Perindo memiliki kekuatan tokoh nasional dan daerah untuk menjadi pengurus dan kader Partai Perindo termasuk kalangan artis yang pernah menjadi anggota DPR, DPD, direkrut oleh Partai Perindo," tutur Ujang Komaruddin.
Dengan hasil di sejumlah lembaga survei, Ujang melihat Partai Perindo bisa lolos ke Senayan dan dapat mengancam partai-partai kelas menengah.
"Tentunya ini harus menjadi evaluasi bagi Partai Perindo agar jangan sampai lengah atau tidak bergerak lagi dalam persaingan Pileg dan Pilpres 2024 nanti. Kalau ada kabar baik lolos ke Senayan dalam berbagai survei tentu harus menjadi motivasi agar dapat bekerja lebih keras lagi sehingga kenaikkannya signifikan. Jangan sampai kendor pergerakannya, semangat nya, motivasi untuk memenangkan Pemilu 2024," ucap Ujang.
Diketahui sebelumnya, Partai Perindo diprediksi menjadi satu-satunya parpol non-parlemen yang akan lolos ke Senayan berdasarkan hasil survei terbaru IPS yang berjudul Capres Dan Cawapres Terbaik Pilihan Publik Setahun Jelang Pemilu 2024.
Berdasarkan survei tersebut, elektabilitas Partai Perindo mencapai 4,9 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dua partai yang saat ini sudah duduk di parlemen, yaitu PAN dengan 2,9 persen dan PPP dengan 1,9 persen.
"Berdasarkan hasil survei IPS kali ini, satu-satunya partai nonparlemen yang berpotensi besar menembus Senayan hanyalah Partai Perindo," kata Peneliti Senior IPS Alfin Sugianto dalam rilis survei, Selasa (28/2/2023).
Dia pun mengungkapkan, Partai Perindo, sebagai satu-satunya partai baru yang berpotensi lolos parlemen, bukan hanya berpeluang naik ke Senayan, namun juga menjadi ancaman dua partai parlemen.
"Dengan elektabilitas 4,9% Partai Perindo bukan hanya berpeluang menjadi penghuni Senayan, namun juga berpotensi menjadi ancaman buat partai-partai parlemen yang mulai kehilangan dukungan publik seperti PAN dan PPP," tambahnya.
Adapun, survei IPS kali ini dilakukan pada tanggal 15-24 Februari 2023 di 34 provinsi di seluruh wilayah Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang minimal sudah berusia 17 tahun dan memiliki e-KTP.
(maf)