Kisah Jenderal Suprapto yang Pernah Melawan Pasukan Jepang dan Inggris

Senin, 27 Februari 2023 - 19:51 WIB
loading...
Kisah Jenderal Suprapto...
Jenderal Suprapto merupakan salah satu korban dalam peristiwa G30SPKI. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Jenderal Suprapto merupakan salah satu korban dalam peristiwa G30SPKI . Dalam perjalanan hidupnya, ia pernah melawan pasukan Jepang dan Inggris yang menyerang daerahnya.

Pria kelahiran Banyumas, 20 Juni 1920 ini diketahui memiliki usia yang tidak jauh dengan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Usianya hanya terpaut empat tahun lebih muda dari Panglima Besar.

Dalam riwayatnya, Suprapto menempuh pendidikan formal setelah tamat dari MULO (setingkat SLTP) adalah AMS (setingkat SMU) Bagian B di Yogyakarta yang diselesaikannya pada tahun 1941.

Baca juga : Kisah Jenderal Hoegeng, Polisi yang Sangat Mencintai Istrinya

Pada tahun yang sama dirinya melanjutkan pendidikan militer pada Koninklijke Militaire Akademie di Bandung. Namun, pendidikan ini tidak bisa diselesaikannya sampai tamat karena pasukan Jepang sudah keburu mendarat di Indonesia. Bahkan dirinya pernah ditawan dan dipenjarakan, tetapi kemudian ia berhasil melarikan diri.

Selepas melarikan diri, Suprapto kemudian mengisi waktunya dengan mengikuti kursus Pusat Latihan Pemuda, latihan keibodan, seinendan, dan syuisyintai. Dan setelah itu, ia bekerja di Kantor Pendidikan Masyarakat.

Memasuki awal kemerdekaan, Suprapto merupakan salah seorang yang ikut serta berjuang dalam merebut senjata pasukan jepang di Cilacap. Setelahnya ia kembali ke tanah kelahirannya, Banyumas dan menjadi anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Dalam sejarah militernya, Suprapto pernah ikut serta menjadi prajurit dalam pertempuran Ambarawa melawan tentara Inggris. Kala itu pertempuran dipimpin langsung oleh Panglima Besar Sudirman. Ia juga menjadi salah satu ajudan dari Panglima Besar.

Setelah mendapatkan pengakuan, Jenderal Suprapto kemudian sering berpindah tugas. Pertama-tama ia ditugaskan sebagai Kepala Staf Tentara dan Teritorial (T&T) IV/ Diponegoro di Semarang.

Kemudian Suprapto ditarik ke Jakarta menjadi Staf Angkatan Darat, kemudian ke Kementerian Pertahanan. Dan setelah pemberontakan PRRI/Permesta padam, ia diangkat menjadi Deputi Kepala Staf Angkatan Darat untuk wilayah Sumatera yang bermarkas di Medan dengan pangkat Brigadir Jenderal.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2098 seconds (0.1#10.140)