Suarakan Politik Bersih, Ketum PP Muhammadiyah Singgung Banyak Petugas TPS Meninggal di 2019
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir meminta kepada partai politik peserta Pemilu 2024 menggunakan cara-cara yang baik dalam memenangkan persaingan. Parpol diminta memperbaiki niatnya, sehingga menghindari segala cara untuk memenangkan pemilihan.
"Saya berharap kepada peserta Pemilu, baik Presiden, DPR, DPRD, yang kuncinya ada di partai politik agar betul-betul memperbaharui niat, political will, dan sekaligus proses politik yang baru, agar tidak sekedar mengejar kepuasan dan kemenangan semata," kata Haedar Nashir saat ditemui di rumahnya di Tamantirto, Kasihan, Bantul, Senin (20/2/2023).
Haedar menekankan agar parpol tidak melakukan praktik-praktik jahat dengan melegalkan segala cara untuk menang. Ia mengingatkan ada banyak petugas TPS yang meninggal dunia saa Pemilu 2019.
Baca juga: Muhammadiyah Berangkatkan Tim ke Turki, Bawa 5 Ton Logistik
"Hargai KPU, Bawaslu yang telah menyelenggarakan sedemikian rupa. Bahkan tenaga-tenaga yang periode lalu ada yang meninggal. Maka, sertai dan imbangi dengan politik yang bersih," ujarnya.
Penyandang gelar Profesor Bidang Ilmu Sosiologi ini mencontohkan salah satu praktik politik kotor yang masih ada sampai saat ini adalah politik uang. Haedar meminta agar peserta pemilu benar-benar memiliki keinginan mengubah cara berpolitik yang baru. Sebab, jika proses politik dilaksanakan secara baik dan bertanggung jawab, maka Indonesia bisa menjadi negara yang besar dan masyarakatnya pun sejahtera.
"Semuanya perlu pertanggungjawaban yang tinggi, untuk membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, adil dan makmur seperti yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa," katanya.
"Saya berharap kepada peserta Pemilu, baik Presiden, DPR, DPRD, yang kuncinya ada di partai politik agar betul-betul memperbaharui niat, political will, dan sekaligus proses politik yang baru, agar tidak sekedar mengejar kepuasan dan kemenangan semata," kata Haedar Nashir saat ditemui di rumahnya di Tamantirto, Kasihan, Bantul, Senin (20/2/2023).
Haedar menekankan agar parpol tidak melakukan praktik-praktik jahat dengan melegalkan segala cara untuk menang. Ia mengingatkan ada banyak petugas TPS yang meninggal dunia saa Pemilu 2019.
Baca juga: Muhammadiyah Berangkatkan Tim ke Turki, Bawa 5 Ton Logistik
"Hargai KPU, Bawaslu yang telah menyelenggarakan sedemikian rupa. Bahkan tenaga-tenaga yang periode lalu ada yang meninggal. Maka, sertai dan imbangi dengan politik yang bersih," ujarnya.
Penyandang gelar Profesor Bidang Ilmu Sosiologi ini mencontohkan salah satu praktik politik kotor yang masih ada sampai saat ini adalah politik uang. Haedar meminta agar peserta pemilu benar-benar memiliki keinginan mengubah cara berpolitik yang baru. Sebab, jika proses politik dilaksanakan secara baik dan bertanggung jawab, maka Indonesia bisa menjadi negara yang besar dan masyarakatnya pun sejahtera.
"Semuanya perlu pertanggungjawaban yang tinggi, untuk membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, adil dan makmur seperti yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa," katanya.
(abd)