Sempat Diwarnai Kesalahan Undangan, Sutiyoso Resmi Kepala BIN

JAKARTA - Acara pelantikan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Penglima TNI berjalan lancar meskipun sempat diwarnai kesalahan teknis dalam penulisan di undangan acara.
Dalam undangan tersebut dituliskan Badan Intelijen Nasional yang seharusnya Badan Intelijen Negara.

"Apakah saudara beragama Islam, apakah saudara bersedia diambil sumpah menurut agama Islam," tanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Sutiyoso dalam acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/7/2015).

Dalam sumpah jabatan, Sutiyoso berjanji setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sutiyoso juga berjanji menjunjung tinggi hak asasi manusia, demokrasi dan supremasi hukum.

Janji berikutnya diucapkan Sutiyoso adalah akan menjalankan tugas sebagai Kepala BIN dengan seksama, objektif, berani dan profesional serta pantang menyerah dalam menjalankan tugas. "Akan memegang teguh segala rahasia intelijen negara dalam keadaan bagaimanapun juga," ucapnya.

Hadir dalam acara pelantikan itu, Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, Anggota Komisi I Syaifullah Tamliha, Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid.

Turut hadir juga Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan, Kabareskim Komjen Pol Budi Waseso dan beberapa jajaran kepolisian.

Menteri Kabinet Kerja, seperti Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno juga hadir dalam acara tersebut.

Baca: Istana Minta Maaf Salah Ketik Nama BIN.