Nama Moeldoko Menguat di Sejumlah Musra, Pengamat Ungkap Pendukung Militan

JAKARTA - Nama Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko , semakin menguat di sejumlah Musyawarah Rakyat (Musra), seperti di Musra XVII di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 4 Februari 2023. Menguatnya nama Moeldoko ini dinilai karena militansi pendukung yang terus menyuarakan Moeldoko di Musra.

"Karena pendukung Moeldoko semakin militan. Nama Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko melesat ke tiga besar di sejumlah daerah hasil Musyawarah Rakyat (Musra) selama tahun 2022," kata Pengamat Politik dan Birokrasi, Nova Andika, dalam keterangannya, Minggu (5/2/2023).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesian Bureaucracy and Service Watch (IBSW) ini, ada sejumlah Musra yang menunjukkan nama Moeldoko menguat di jajaran papan atas dalam bursa capres dan cawapres 2024.

"Musra yang dilaksanakan awal tahun seperti di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Sleman Yogyakarta, terakhir Jateng, yang menegaskan bahwa Pak Moel bisa menjadi capres-cawapres yang diperhitungkan oleh elite politik," jelas Nova Andika.

Baca juga: Musra Indonesia Ke-13 di Surabaya, Projo Banyuwangi Dukung Moeldoko

Diketahui, ribuan pendukung Moeldoko memadati Musra XVII di Semarang. "Moeldoko untuk Indonesia, Moeldoko penjaga NKRI, Moeldoko penerus Jokowi, Moeldoko capres 2024," tulis para pendukung Moeldoko di sejumlah spanduk dan banner.

Saimin perwakilan dari komunitas tukang kopi mengutarakan dukungannya kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) tersebut. Menurut Saimin, Moeldoko merupakan sosok yang tepat menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu berdasarkan kinerja dan pengalamannya.

"Banyak nama yang muncul ke permukaan. Ada Pak Ganjar, Pak Prabowo, mungkin Erick Thohir. Namun kami telah memutuskan pilihan kepada Pak KSP Moeldoko. Hidup Pak Moeldoko," seru Saimin kepada para peserta lain.

Dukungan senada diungkapkan seorang drivek ojek online, Riski Noval. Dia menilai mantan Panglima TNI tersebut dapat figur yang tepat untuk menjadi Presiden di 2024. "Saya pilih Pak Moeldoko karena kinerjanya bagus dan dia itu mantan Panglima TNI," tutur Riski.