Disiplin Menurun, DPD Desak Evaluasi Total Strategi Penanganan Covid-19

Rabu, 15 Juli 2020 - 09:56 WIB
loading...
Disiplin Menurun, DPD...
Anggota DPD Fahira Idris. Foto/instagram
A A A
JAKARTA - Jumlah orang terpapar Covid-19 terus meningkat setiap harinya. Lebih dari sepekan terakhir penambahan kasus baru selalu di atas 1.500 per hari.

Data terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, jumlah orang positif Covid-19 mencapai 78.572, 3.710 meninggal dunia, dan 37.636 orang sembuh. Pemerintah pusat dan daerah (pemda) diminta untuk melakukan evaluasi penanganan pagebluk Covid-19.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris mengatakan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi sepanjang Juli karena semakin menurunnya tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

Ini menjadi sinyal agar pemerintah segera memperbaiki strategi penanganan dan komunikasi mengenai Covid-19 kepada masyarakat. Ia mengungkapkan beberapa negara berhasil melandai kurva Covid-19 itu rata-rata membutuhkan waktu sekitar empat bulan.

(Baca: Menkumham Diminta Bongkar Jaringan yang Bantu Djoko Tjandra)

Setelah itu, negara-negara itu mulai menata kembali kehidupan ekonomi dan sosialnya lewat pelonggaran pembatasan sosial. Dia menjelaskan masyarakat tidak boleh acuh akan bahaya virus Sars Cov-II atau kehilangan sense of crisis atas situasi ini.

“Sikap ini berpotensi lahir jika masyarakat terus berada dalam kondisi yang tidak pasti karena melihat upaya penanggulangan Covid-19 tidak menampakkan hasil signifikan. Untuk itu, perlu sinergi dan semangat baru yang semuanya bisa terjadi jika pemerintah mengevaluasi total strategi dan narasi penanggulangan Covid-19,” ujarnya, Rabu (15/7/2020).

Fahira menilai jika pada masa awal pandemi ini, pemerintah pusat melakukan tes massal, pelacakan, komunikasi publik yang baik, penggunaan teknologi informasi, dan mempersiapkan fasilitas kesehatan, kemungkinan besar Juli ini kasus positif sudah menurun. Bahkan bisa turun drastis.

Lonjakan kasus yang terjadi saat ini di beberapa daerah, menurutnya, bukan sepenuhnya tanggung jawab kepala daerah. Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Penetapan Covid-19 Sebagai Bencana Nasional, kebijakan kepala daerah dalam penanggulangan Covid-19 harus memperhatikan kebijakan pusat.

(Baca: Pemerintah Diminta Ubah New Normal Menjadi New Habit)

Pada masa awal pembatasan sosial berskala besar (PSBB), beberapa daerah sudah mengetatkan dan menghentikan operasional transportasi. Namun, hal itu terbentur dengan kebijakan pemerintah pusay yang malah melakukan pelonggaran transportasi.

Beberapa daerah yang ingin melakukan karantina wilayah juga tidak bisa karena bertentangan dengan konsep PSBB. Fahira mengutarakan kampanye new normal pada Juni lalu membuat daerah-daerah dalam posisi dilematis untuk melanjutkan PSBB.

Masyarakat sepertinya menangkap pelonggaran sebagai fase terkendalinya virus Sars Cov-II. Ini yang menyebabkan kewaspadaan turun. “Saya sepakat istilah new normal diganti karena memang tidak tepat dengan kondisi Indonesia saat ini,” pungkasnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ketua DPD Tekankan Pentingnya...
Ketua DPD Tekankan Pentingnya Kerja Sama Bareng Ombudsman
Mitigasi Inklusif Kolaboratif...
Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Non Alam Pandemi
Pemilu dan Pilkada 2024...
Pemilu dan Pilkada 2024 Berjalan Kondusif, Fahira Idris Apresiasi Polri
3 Orang Jadi Tersangka,...
3 Orang Jadi Tersangka, Kasus Pengadaan APD Covid-19 Rugikan Negara Rp319 Miliar
3 Anggota DPD Termuda...
3 Anggota DPD Termuda Periode 2024-2029, 2 di Antaranya Lulusan Kedokteran
SBY Lapor ke Jokowi...
SBY Lapor ke Jokowi Jadi Penasihat Khusus Aliansi Sedunia Membasmi Malaria
WHO Sebut Tren Kerja...
WHO Sebut Tren Kerja Jarak Jauh Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Pekerja
Sejumlah Menteri Dijadwalkan...
Sejumlah Menteri Dijadwalkan Hadiri Indonesia Re International Conference 2024
Istimewanya FGD Penguatan...
Istimewanya FGD Penguatan Peran DPD di Yogyakarta
Rekomendasi
UGM Tindak Tegas Kasus...
UGM Tindak Tegas Kasus Kekerasan Seksual oleh Guru Besar Farmasi, Dicopot dan Proses Kepegawaian Disiapkan
Ini Tuntutan Masa Demonstran...
Ini Tuntutan Masa Demonstran Amerika, Banyak Kebijakan Partai Republik Diprotes
Peluang Resesi Ekonomi...
Peluang Resesi Ekonomi Amerika Makin Lebar, Goldman Sachs: 45%
Berita Terkini
Prabowo Jawab Tuduhan...
Prabowo Jawab Tuduhan Pakai Orang Lama: Saya Hanya Pakai Orang yang Mampu Bekerja untuk Rakyat
13 menit yang lalu
Akui Komunikasi Pemerintah...
Akui Komunikasi Pemerintah Belum Baik, Prabowo: Tanggung Jawab Saya
30 menit yang lalu
Prabowo Heran Ada Orang...
Prabowo Heran Ada Orang Bilang Indonesia Gelap: Saya Lihat Pagi Cerah
32 menit yang lalu
Lucky Hakim Jalani Pemeriksaan...
Lucky Hakim Jalani Pemeriksaan di Inspektorat Kemendagri Buntut Liburan ke Jepang
1 jam yang lalu
5 Fakta Menarik Lucky...
5 Fakta Menarik Lucky Hakim, Bupati Indramayu Liburan ke Jepang Tanpa Izin dan Ditegur Wamendagri
1 jam yang lalu
Ditanya soal Pertemuan...
Ditanya soal Pertemuan Megawati dengan Prabowo, Pramono dan Doel Kompak Irit Bicara
1 jam yang lalu
Infografis
Lawan AS, Desak Eropa...
Lawan AS, Desak Eropa Ganti Jet Tempur Siluman F-35 dengan Rafale
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved