Isu Reshuffle Kabinet Rabu Pon, PAN: Terserah Presiden
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto mengatakan, tak mau ambil pusing terkait beredarnya isu reshuffle kabinet pada Rabu Pon. Baginya, reshuffle kabinet merupakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mau Rabu, mau Kamis, yang penting ada harinya. Terserah Pak Presiden, hanya Presiden dan Allah yang tahu," kata Yandri saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Minggu (29/1/2023).
Keputusan reshuffle kata Yandri, suatu hal wajar dilakukan Presiden Jokowi. Apapagi, kocok ulang kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
"Sekali lagi yang membentuk koalisi, mengurangi koalisi, mengganti menteri, memasukkan menteri baru, itu hak prerogatif Presiden. Orang lain atau partai-partai termasuk para pengamat boleh saja memberi masukan, tetapi kata akhir di Presiden. Jadi bilam ada reshuffle, ya kita hormati," ucapnya.
Baca juga: Reshuffle Kabinet di Rabu Pon, Jokowi: Nanti Tunggu Saja
Yandri meyakini, jika ada Menteri yang kena reshuffle tak didasari alasan politis. Ia menilai, reshuffle dilakukan demi memperbaiki kinerja kabinet.
"Kalau saya melihat enggak ke sana lah ya. Pak Jokowi itu kan negarawan ya, masa suka-gak suka. Kalaupun ada reshuffle itu saya yakini, itu dalam rangka memperbaiki performance," kata Yandri.
"Memperbaiki sisa waktu Pak Jokowi ini untuk memaksimalkan pelayanan termasuk capaian program-program Pak Jokowi, bukan masalah suka tidak suka," tandasnya.
Sebagai informasi, isu reshufle kabinet kian santer terdengar beberapa waktu terakhir. Beredar isu reshuffle kabinet akan dilaksanakan pada Rabu Pon mendatang, tepatnya 1 Februari 2023. Jokowi pun menjawab santai saat dikonfirmasi mengenai isu tersebut.
"Rabu Pon benar? ya nanti tunggu saja," kata Jokowi usai acara Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023).
"Mau Rabu, mau Kamis, yang penting ada harinya. Terserah Pak Presiden, hanya Presiden dan Allah yang tahu," kata Yandri saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Minggu (29/1/2023).
Keputusan reshuffle kata Yandri, suatu hal wajar dilakukan Presiden Jokowi. Apapagi, kocok ulang kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
"Sekali lagi yang membentuk koalisi, mengurangi koalisi, mengganti menteri, memasukkan menteri baru, itu hak prerogatif Presiden. Orang lain atau partai-partai termasuk para pengamat boleh saja memberi masukan, tetapi kata akhir di Presiden. Jadi bilam ada reshuffle, ya kita hormati," ucapnya.
Baca juga: Reshuffle Kabinet di Rabu Pon, Jokowi: Nanti Tunggu Saja
Yandri meyakini, jika ada Menteri yang kena reshuffle tak didasari alasan politis. Ia menilai, reshuffle dilakukan demi memperbaiki kinerja kabinet.
"Kalau saya melihat enggak ke sana lah ya. Pak Jokowi itu kan negarawan ya, masa suka-gak suka. Kalaupun ada reshuffle itu saya yakini, itu dalam rangka memperbaiki performance," kata Yandri.
"Memperbaiki sisa waktu Pak Jokowi ini untuk memaksimalkan pelayanan termasuk capaian program-program Pak Jokowi, bukan masalah suka tidak suka," tandasnya.
Sebagai informasi, isu reshufle kabinet kian santer terdengar beberapa waktu terakhir. Beredar isu reshuffle kabinet akan dilaksanakan pada Rabu Pon mendatang, tepatnya 1 Februari 2023. Jokowi pun menjawab santai saat dikonfirmasi mengenai isu tersebut.
"Rabu Pon benar? ya nanti tunggu saja," kata Jokowi usai acara Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023).
(maf)