Sebelum Tenggelam di Danau, Akseyna Diduga Dianiaya Pelaku

Jum'at, 05 Juni 2015 - 09:34 WIB
Sebelum Tenggelam di Danau, Akseyna Diduga Dianiaya Pelaku
Sebelum Tenggelam di Danau, Akseyna Diduga Dianiaya Pelaku
A A A
JAKARTA - Pihak kepolisian menyebut mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori (Ace), 18, diduga tewas dibunuh. Adanya dugaan dibunuh ini berarti mengubah hasil penyelidikan sebelumnya yang menyatakan bahwa Ace tewas diduga akibat bunuh diri.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengungkapkan, ada dua bukti kuat Ace tak sadarkan diri saat tenggelam di Danau Kenanga UI. Pertama , bagian ujung belakang sepatu Ace rusak. ”Kami menduga kerusakan di ujung belakang sepatunya itu akibat korban diseret dalam kondisi tak sadarkan diri,” ujarnya kemarin.

Kedua , ada luka-luka di bibir, telinga, dan kepala. Dia menduga luka-luka itu akibat penganiayaan. Kemungkinan pelakunya memilih membuang Ace ke Danau Kenanga UI pada Rabu (25/3). ”Hari Rabu itu kan kondisinya hujan saat malam hari,” kata Krishna. Berdasarkan logika, juga agak aneh bila Ace memilih bunuh diri di Danau Kenanga UI. ”Danau itu tingginya hanya sekepalanya.

Jika dia mau bunuh diri, lebih baikmenenggelamkandiridilaut dalam,” ucapnya. Untuk mengungkap kasus pembunuhan ini, pihaknya sudah membentuk Satuan Petugas (Satgas) Khusus yang terdiri dari Reskrim Polres Depok dan Reskrimum Polda Metro Jaya. ”Sekarang kita sedang mengerucut ke pelakunya,” katanya. Jasad Ace ditemukan pada Kamis (26/3) pukul 09.30 saat hujan rintik-rintik mengguyur Kampus UI.

Ace diduga ditenggelamkan pada Rabu (25/3), sebab hasil forensik menyebut Ace tewas dua hari sebelum autopsi. Autopsi sendiri dilakukan Jumat (27/3), sehingga polisi menduga pada Rabu malam itulah korban ditenggelamkan. Ace yang diduga dibunuh juga dikuatkan penelaahan surat wasiat yang ditemukan di indekosan korban.

Penyidik bahkan sampai memanggil ahli grafologi dari American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi. Kemarin Deborah kembali mendatangi Polresta Depok untuk memenuhi panggilan polisi demi mendalami kasus kematian Ace. Deborah sudah dua kali mendatangi Polresta Depok untuk dimintai keterangan.

Wanita yang mengenakan baju serbahitam itu datang sejak pagi dan baru keluar dari ruang penyidik sekitar pukul 17.00 WIB. Dia enggan memberikan banyak komentar kepada wartawan. ”Semua sudah saya kasih (keterangannya) kepada penyidik,” kata Deborah. Namun, dia sempat mengatakan bahwa benar ada dua orang berbeda dalam surat wasiat Ace. Hanya, dia tak mau menjelaskan secara detail. ”Iya benar. Ada bagian yang asli (yang ditulis Ace),” ucapnya.

Helmi syarif/ r ratna purnama
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7083 seconds (0.1#10.140)