Masih Lakukan Penyelidikan Kasus Data Bocor, Polri Periksa Staf IT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polri masih mendalami kasus dugaan kebocoran data pengguna platform jual beli online Tokopedia yang jumlahnya mencapai 91 juta akun konsumen. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri hingga saat ini masih melakukan penyelidikan dan juga menganalisis digital.
(Baca juga: Bertambah 1.591 Kasus, Akumulasi Pasien Positif Covid-19 Mencapai 78.572 Orang)
"Sampai saat ini Direktorat Siber masih melakukan penyelidikan dan masih melakukan analisa anomali IP address yang masuk ke Tokopedia," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/7/2020).
Selain itu, kata Awi, tim penyidik juga telah memeriksa tiga orang dari pihak internal perusahaan telah diperiksa penyidik. Ketiganya merupakan staf teknologi informasi (IT).
"Dittipid Siber juga sedang melakukan klarifikasi terhadap rekan-rekan dari internal Tokopedia, sudah ada tiga orang yang diklarifikasi. Antara lain IT security," ungkap Awi. (Baca juga: Positif Covid-19 di 412 Kabupaten/Kota di Bawah 100 Kasus)
Sebelumnya, pihak Tokopedia melalui VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak menyampaikan, bahwa hal tersebut bukanlah upaya pencurian data baru dan informasi password pengguna Tokopedia tetap aman terlindungi di balik enkripsi.
Pihak Tokopedia juga menyampaikan sudah menyadari ada pihak ketiga yang mengunggah informasi secara ilegal di media sosial dan forum internet terkait akses data pelanggan yang telah dicuri.
Dan, sekali lagu memastikan bahwa ini bukan aksi pencurian data baru. Lebih lanjut Nuraini mengatakan pihaknya sudah melaporkan tindakan ini ke pihak berwajib. Sebagai informasi, pada Sabtu (4/7/2020) sore, salah satu anggota grup Facebook terkait keamanan siber dengan sekitar 15 ribu anggota berbagi tautan untuk mengunduh 91 juta data Tokopedia sebanyak secara gratis.
Tautan tersebut merujuk pada salah satu akun bernama @Cellibis di Raidsforum yang memang telah membagikan data itu pada Jumat (3/7/2020). Akun itu berbagi secara hampir cuma-cuma di forum itu, yang sebelumnya dia peroleh dengan membeli data itu di Dark Web senilai USD 5.000.
(Baca juga: Bertambah 1.591 Kasus, Akumulasi Pasien Positif Covid-19 Mencapai 78.572 Orang)
"Sampai saat ini Direktorat Siber masih melakukan penyelidikan dan masih melakukan analisa anomali IP address yang masuk ke Tokopedia," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/7/2020).
Selain itu, kata Awi, tim penyidik juga telah memeriksa tiga orang dari pihak internal perusahaan telah diperiksa penyidik. Ketiganya merupakan staf teknologi informasi (IT).
"Dittipid Siber juga sedang melakukan klarifikasi terhadap rekan-rekan dari internal Tokopedia, sudah ada tiga orang yang diklarifikasi. Antara lain IT security," ungkap Awi. (Baca juga: Positif Covid-19 di 412 Kabupaten/Kota di Bawah 100 Kasus)
Sebelumnya, pihak Tokopedia melalui VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak menyampaikan, bahwa hal tersebut bukanlah upaya pencurian data baru dan informasi password pengguna Tokopedia tetap aman terlindungi di balik enkripsi.
Pihak Tokopedia juga menyampaikan sudah menyadari ada pihak ketiga yang mengunggah informasi secara ilegal di media sosial dan forum internet terkait akses data pelanggan yang telah dicuri.
Dan, sekali lagu memastikan bahwa ini bukan aksi pencurian data baru. Lebih lanjut Nuraini mengatakan pihaknya sudah melaporkan tindakan ini ke pihak berwajib. Sebagai informasi, pada Sabtu (4/7/2020) sore, salah satu anggota grup Facebook terkait keamanan siber dengan sekitar 15 ribu anggota berbagi tautan untuk mengunduh 91 juta data Tokopedia sebanyak secara gratis.
Tautan tersebut merujuk pada salah satu akun bernama @Cellibis di Raidsforum yang memang telah membagikan data itu pada Jumat (3/7/2020). Akun itu berbagi secara hampir cuma-cuma di forum itu, yang sebelumnya dia peroleh dengan membeli data itu di Dark Web senilai USD 5.000.
(maf)