Kaderisasi hingga Punyak Banyak Caleg Berkualitas Jadi Keunggulan PDIP di Pemilu 2024
Jum'at, 06 Januari 2023 - 22:59 WIB
JAKARTA - PDIP dinilai sangat serius mengurus kaderisasi. Sehingga partai bernomor urut tiga pada Pemilu 2024 itu tidak merekrut caleg berbasis terkenal, populis, artis, atau vote getter.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai perekrutan kader dari PDIP sangat bertolak belakang dengan parpol lain yang memprioritaskan penerimaan anggota berbasis popularitas demi lolos ke Parlemen.
"Intinya, saya merasa karena PDIP sangat serius mengurus kaderisasi, partai lain, kadang-kadang hanya mempertimbangkan bagaimana lolos ambang batas Parlemen. Mereka tidak memedulikan kader yang direkrut menjadi caleg itu, kadang-kadang yang penting terkenal, populis, yang penting artis, yang penting bisa jadi vote getter, yang penting bisa menambah kursi di perlemen,” ujar Pangi dalam keterangannya, Jumat (6/1/2023).
“Sementara di PDIP, itu sudah selesai dengan urusan begitu. Artinya, mereka (PDIP, red) tidak merekrut kader hanya sebatas elektabilitas, tidak sebatas populis, tidak sebatas artis, tidak. Mereka (PDIP, red) mempertimbangkan tradisi meritokrasi. Mengutamakan, memprioritaskan kader terbaik, walaupun tidak terkenal secara publik. Mereka bisa memberikan jalan bagi kader terbaik mereka," sambungnya.
Menurutnya, PDIP memiliki banyak keunggulan yang tidak dimiliki parpol peserta Pemilu 2024 lain di Indonesia. Salah satu yang terutama adalah PDIP kuat dalam hal kaderisasi, sehingga parpol berlambang banteng moncong putih in itu tidak mengandalkan figur demi meraup suara pada pesta demokrasi.
"Jadi, partai yang tidak hanya berbasis ke figur tetapi kekuatan kaderisasi yang berjalan merata hampir di semua daerah," kata Pangi.
Dia mengatakan PDIP banyak memiliki calon legislatif yang berkualitas sehingga elektabilitas parpol berkelir merah itu cukup baik di semua provinsi di Indonesia.
"Punya banyak caleg bagus, berkualitas baik itu caleg DPR, DPRD kota atau provinsi, dan mereka hampir punya kursi di setiap provinsi dan kabupaten atau kota. Jadi, ada partai yang kuat di Indonesia Timur saja, ada yang kuat di Barat saja, tetapi PDIP bisa merata kekuatannya, baik dari kualitas caleg, jumlah kursi, maupun perolehan suara partai. Itu keunggulan PDIP," jelas dia.
Masih kata Pangi, PDIP memiliki pula kantong pemilih loyal seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal itu yang tidak dimiliki parpol peserta Pemilu 2024.
"Di samping memang kinerja Presiden yang diusung PDIP itu menggembirakan dan tingkat kepuasan sampai 70 persen, itu punya korelasi tidak langsung meningkatkan tingkat keterpilihan kepada PDIP. Kalau mereka puas dengan Joko Widodo, mereka akan punya sentimen positif ke PDIP. Kalau Pak Jokowi gagal, tidak berhasil menjalankan roda pemerintahan, PDIP bakal terdampak," terang Pangi.
Dia menambahkan PDIP dengan segala keunggulan tadi punya potensi besar menang Pemilu 2024. Capaian itu yang menurut Pangi bisa membuat PDIP masuk sebagai partai legenda karena sudah bisa menang empat kali pemilu.
"Sepanjang sejarah. Empat kali pemilu. Itu partai legends atau fenomenal. Itu keunggulan PDIP," tutup Pangi.
Lihat Juga: Nah Lho! Muncul Deklarasi Partai Perubahan Tanpa Keterlibatan Anies Baswedan, Bikinan Siapa?
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai perekrutan kader dari PDIP sangat bertolak belakang dengan parpol lain yang memprioritaskan penerimaan anggota berbasis popularitas demi lolos ke Parlemen.
"Intinya, saya merasa karena PDIP sangat serius mengurus kaderisasi, partai lain, kadang-kadang hanya mempertimbangkan bagaimana lolos ambang batas Parlemen. Mereka tidak memedulikan kader yang direkrut menjadi caleg itu, kadang-kadang yang penting terkenal, populis, yang penting artis, yang penting bisa jadi vote getter, yang penting bisa menambah kursi di perlemen,” ujar Pangi dalam keterangannya, Jumat (6/1/2023).
“Sementara di PDIP, itu sudah selesai dengan urusan begitu. Artinya, mereka (PDIP, red) tidak merekrut kader hanya sebatas elektabilitas, tidak sebatas populis, tidak sebatas artis, tidak. Mereka (PDIP, red) mempertimbangkan tradisi meritokrasi. Mengutamakan, memprioritaskan kader terbaik, walaupun tidak terkenal secara publik. Mereka bisa memberikan jalan bagi kader terbaik mereka," sambungnya.
Menurutnya, PDIP memiliki banyak keunggulan yang tidak dimiliki parpol peserta Pemilu 2024 lain di Indonesia. Salah satu yang terutama adalah PDIP kuat dalam hal kaderisasi, sehingga parpol berlambang banteng moncong putih in itu tidak mengandalkan figur demi meraup suara pada pesta demokrasi.
"Jadi, partai yang tidak hanya berbasis ke figur tetapi kekuatan kaderisasi yang berjalan merata hampir di semua daerah," kata Pangi.
Dia mengatakan PDIP banyak memiliki calon legislatif yang berkualitas sehingga elektabilitas parpol berkelir merah itu cukup baik di semua provinsi di Indonesia.
"Punya banyak caleg bagus, berkualitas baik itu caleg DPR, DPRD kota atau provinsi, dan mereka hampir punya kursi di setiap provinsi dan kabupaten atau kota. Jadi, ada partai yang kuat di Indonesia Timur saja, ada yang kuat di Barat saja, tetapi PDIP bisa merata kekuatannya, baik dari kualitas caleg, jumlah kursi, maupun perolehan suara partai. Itu keunggulan PDIP," jelas dia.
Masih kata Pangi, PDIP memiliki pula kantong pemilih loyal seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal itu yang tidak dimiliki parpol peserta Pemilu 2024.
"Di samping memang kinerja Presiden yang diusung PDIP itu menggembirakan dan tingkat kepuasan sampai 70 persen, itu punya korelasi tidak langsung meningkatkan tingkat keterpilihan kepada PDIP. Kalau mereka puas dengan Joko Widodo, mereka akan punya sentimen positif ke PDIP. Kalau Pak Jokowi gagal, tidak berhasil menjalankan roda pemerintahan, PDIP bakal terdampak," terang Pangi.
Dia menambahkan PDIP dengan segala keunggulan tadi punya potensi besar menang Pemilu 2024. Capaian itu yang menurut Pangi bisa membuat PDIP masuk sebagai partai legenda karena sudah bisa menang empat kali pemilu.
"Sepanjang sejarah. Empat kali pemilu. Itu partai legends atau fenomenal. Itu keunggulan PDIP," tutup Pangi.
Lihat Juga: Nah Lho! Muncul Deklarasi Partai Perubahan Tanpa Keterlibatan Anies Baswedan, Bikinan Siapa?
(kri)
tulis komentar anda