Survei CPCS: Prabowo, Ganjar, dan Ridwan Kamil Calon Kuat Pilpres 2024
Minggu, 12 Juli 2020 - 08:45 WIB
JAKARTA - Empat bulan berlalu sejak kasus pertama Covid-19 terdeteksi di Indonesia pada 2 Maret lalu. Dampak yang ditimbulkan oleh pandemi tidak hanya dirasakan di sektor ekonomi, tetapi juga berimbas secara politik. Temuan survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan terjadi perubahan signifikan dalam peta elektoral menuju 2024. (Baca juga: Perbaiki Pemilu, Refly Harun Usul Presidential Threshold Dihilangkan)
“Tiga tokoh muncul sebagai kekuatan utama dalam pertarungan memperebutkan posisi calon presiden 2024, yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil,” ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam press release di Jakarta pada Minggu (12/7/2020).
Prabowo, mantan calon presiden (Capres) pada Pilpres 2019, masih bertengger di urutan pertama, meskipun mengalami penurunan dari survei yang dirilis CPCS pada Maret 2020 lalu. Saat ini, elektabilitas Prabowo mencapai 18,4%, turun dari survei sebelumnya sebesar 22,7%. Sebaliknya Ganjar dan Kang Emil sama-sama mengalami kenaikan yang sangat signifikan. (Baca juga: Posting Foto Bareng Jokowi, Ganjar Didoakan Netizen Jadi Presiden)
Elektabilitas Ganjar naik dari 8,5% menjadi 13,5%, sedangkan Kang Emil naik dari 5,8% menjadi 11,3% atau hampir dua kali lipat. Demikian pula dengan urutan kedua gubernur tersebut, di mana Ganjar sebelumnya hanya berada di posisi keempat naik menjadi posisi kedua, dan Kang Emil naik dari posisi kelima kini berada di posisi ketiga.
Menurut Okta, kenaikan elektabilitas Ganjar dan Kang Emil tidak bisa dilepaskan dari posisi keduanya sebagai kepala daerah kaitannya dengan penanganan pandemi. Banyak kebijakan yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepada daerah dalam pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan upaya lain seperti pembagian bansos dan penanganan kesehatan. (Baca juga: Pilpres 2024 Pertarungan Bebas, Kubu Pro Jokowi Berpotensi Munculkan Prabowo-Puan)
Hal ini terlihat pula dari kenaikan elektabilitas dua kepala daerah lainnya, yaitu gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Elektabilitas Khofifah mencapai 3,4%, naik dari sebelumnya hanya 1,1%. Sedangkan Risma naik dari 2,9% menjadi 3,3%.
Pengecualian hanya dialami oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang turun dari 13,8% menjadi 10,6%. Demikian pula dengan posisinya yang anjlok dari urutan kedua kini hanya berada di posisi keempat. “Meskipun Anies rutin tampil ke publik selama pandemi, tetapi persepsi yang berkembang ternyata berbanding terbalik,” jelas Okta. (Baca juga: Prabowo Bisa Disalip Ganjar Pranowo)
Penurunan juga dialami oleh tokoh-tokoh yang tidak menjabat kepala daerah. Sandiaga Uno, mantan calon wakil presiden pasangan Prabowo, merosot dari 12,1% menjadi 9,3% dan tergeser dari posisi ketiga menjadi urutan kelima. Demikian pula tokoh-tokoh berlatar belakang menteri dalam kabinet, yaitu Erick Thohir, Mahfud MD, dan Airlangga Hartarto.
Erick (Menteri BUMN) turun dari 4,1% menjadi 3,1%, Mahfud MD (Menko Polhukam) dari 1,6% menjadi 1,4%, dan Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian dan Ketua Umum Partai Golkar) dari 1,2% menjadi 1,0%. Lalu ada ketua DPR Puan Maharani yang juga turun dari 3,6% menjadi 2,4%.
Sedangkan ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sedikit mengalami kenaikan dari 1,4% menjadi 1,8%. Lalu mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti, dari sebelumnya 0,6% naik menjadi 1,1%. Tokoh-tokoh lain hanya memiliki elektabilitas di bawah 1%, dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 16,4%.
Survei CPCS dilakukan pada 21-30 Juni 2020, dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9% dan pada tingkat kepercayaan 95%.
“Tiga tokoh muncul sebagai kekuatan utama dalam pertarungan memperebutkan posisi calon presiden 2024, yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil,” ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam press release di Jakarta pada Minggu (12/7/2020).
Prabowo, mantan calon presiden (Capres) pada Pilpres 2019, masih bertengger di urutan pertama, meskipun mengalami penurunan dari survei yang dirilis CPCS pada Maret 2020 lalu. Saat ini, elektabilitas Prabowo mencapai 18,4%, turun dari survei sebelumnya sebesar 22,7%. Sebaliknya Ganjar dan Kang Emil sama-sama mengalami kenaikan yang sangat signifikan. (Baca juga: Posting Foto Bareng Jokowi, Ganjar Didoakan Netizen Jadi Presiden)
Elektabilitas Ganjar naik dari 8,5% menjadi 13,5%, sedangkan Kang Emil naik dari 5,8% menjadi 11,3% atau hampir dua kali lipat. Demikian pula dengan urutan kedua gubernur tersebut, di mana Ganjar sebelumnya hanya berada di posisi keempat naik menjadi posisi kedua, dan Kang Emil naik dari posisi kelima kini berada di posisi ketiga.
Menurut Okta, kenaikan elektabilitas Ganjar dan Kang Emil tidak bisa dilepaskan dari posisi keduanya sebagai kepala daerah kaitannya dengan penanganan pandemi. Banyak kebijakan yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepada daerah dalam pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan upaya lain seperti pembagian bansos dan penanganan kesehatan. (Baca juga: Pilpres 2024 Pertarungan Bebas, Kubu Pro Jokowi Berpotensi Munculkan Prabowo-Puan)
Hal ini terlihat pula dari kenaikan elektabilitas dua kepala daerah lainnya, yaitu gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Elektabilitas Khofifah mencapai 3,4%, naik dari sebelumnya hanya 1,1%. Sedangkan Risma naik dari 2,9% menjadi 3,3%.
Pengecualian hanya dialami oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang turun dari 13,8% menjadi 10,6%. Demikian pula dengan posisinya yang anjlok dari urutan kedua kini hanya berada di posisi keempat. “Meskipun Anies rutin tampil ke publik selama pandemi, tetapi persepsi yang berkembang ternyata berbanding terbalik,” jelas Okta. (Baca juga: Prabowo Bisa Disalip Ganjar Pranowo)
Penurunan juga dialami oleh tokoh-tokoh yang tidak menjabat kepala daerah. Sandiaga Uno, mantan calon wakil presiden pasangan Prabowo, merosot dari 12,1% menjadi 9,3% dan tergeser dari posisi ketiga menjadi urutan kelima. Demikian pula tokoh-tokoh berlatar belakang menteri dalam kabinet, yaitu Erick Thohir, Mahfud MD, dan Airlangga Hartarto.
Erick (Menteri BUMN) turun dari 4,1% menjadi 3,1%, Mahfud MD (Menko Polhukam) dari 1,6% menjadi 1,4%, dan Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian dan Ketua Umum Partai Golkar) dari 1,2% menjadi 1,0%. Lalu ada ketua DPR Puan Maharani yang juga turun dari 3,6% menjadi 2,4%.
Sedangkan ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sedikit mengalami kenaikan dari 1,4% menjadi 1,8%. Lalu mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti, dari sebelumnya 0,6% naik menjadi 1,1%. Tokoh-tokoh lain hanya memiliki elektabilitas di bawah 1%, dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 16,4%.
Survei CPCS dilakukan pada 21-30 Juni 2020, dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9% dan pada tingkat kepercayaan 95%.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda