Sandi Kembali Minta Pemerintah Beri Dana Tunai ke Warga Terdampak Corona
Minggu, 12 Juli 2020 - 07:20 WIB
JAKARTA - Ketua Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 (virus Corona), Sandiaga Salahudin Uno, mengunjungi Kampung Sida Mukti, Depok, untuk memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi ini.
Sandiaga terlihat door to door dari satu rumah ke rumah warga untuk memberikan lansung bansos. Saat memberikan bantuan, Sandi tak lupa menanyakan kondisi ekonomi masyarakat akibat pembatasan selama adanya wabah ini. (Baca juga: Tips Sandiaga Uno Bagi UMKM untuk Survival Hadapi Pandemi Covid-19)
"Ini ada bantuan dari Relawan Indonesia Bersatu. Sekarang biaya hidup pada naik ya? Pada mahal semua?" tanya Sandi sembari memberikan bantuan, Sabtu (11/7/2020).
"Iya pak, pendapatan menurun, sementara biaya hidup semakin naik," jawab salah satu warga yang didatangi Sandi rumahnya. "Ini ada bantuan ada beras, ada sembako. Mudahan bisa membantu," lanjut Sandi. (Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Pengusaha UMKM Berkolaborasi di Tengah Pandemi Corona)
Usai memberikan bansos, Sandi menyempatkan berdialog, mendengarkan langsung curhatan dari para warga. Salah satu yang menyampaikan keluhan kepada mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini adalah Ketua RW setempat yang berharap pemerintah dapat memperhatikan nasib Usaha Kecil Menengah (UKM).
"Memang saya akan menumbuhkan UKM yang ada di lingkungan karena memang hanya itu jalan satu-satunya untuk memperpanjang UKM ini terus berjalan dan mendapatkan rezki. Tapi dananya ini yang agak kesulitan. Saya sebagainya RW dan beberapa orang yang kita kasih modal tidak banyak pak hanya Rp250 ribu," cerita Ketua RW tersebut.
Sementara warga lainnya yang berprofesi sebagai guru honorer menyampaikan aspirasinya kepada Sandi agar mereka diangkat menjadi guru PNS. Mereka mengaku sangat terdampak wabah ini. Sementara tugas mereka sama saja dengan guru yang sudah PNS.
"Harapan kami dari para guru honorer ada perhatian dari pemrintah untuk terlebih dahulu mengangkat kami sebagai guru PNS karena kan berdasarkan pengalaman beban kami sama dengan guru yang sudah PNS. Kami sudah tidak bisa lagi mengikuti seleksi CPNS," curhatnya.
Mendengar curhatan dari para warga, Pengagas Rumah Siap Kerja ini berjanji menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah. "Nanti akan kami sampaikan," ujarnya.
Sandiaga terlihat door to door dari satu rumah ke rumah warga untuk memberikan lansung bansos. Saat memberikan bantuan, Sandi tak lupa menanyakan kondisi ekonomi masyarakat akibat pembatasan selama adanya wabah ini. (Baca juga: Tips Sandiaga Uno Bagi UMKM untuk Survival Hadapi Pandemi Covid-19)
"Ini ada bantuan dari Relawan Indonesia Bersatu. Sekarang biaya hidup pada naik ya? Pada mahal semua?" tanya Sandi sembari memberikan bantuan, Sabtu (11/7/2020).
"Iya pak, pendapatan menurun, sementara biaya hidup semakin naik," jawab salah satu warga yang didatangi Sandi rumahnya. "Ini ada bantuan ada beras, ada sembako. Mudahan bisa membantu," lanjut Sandi. (Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Pengusaha UMKM Berkolaborasi di Tengah Pandemi Corona)
Usai memberikan bansos, Sandi menyempatkan berdialog, mendengarkan langsung curhatan dari para warga. Salah satu yang menyampaikan keluhan kepada mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini adalah Ketua RW setempat yang berharap pemerintah dapat memperhatikan nasib Usaha Kecil Menengah (UKM).
"Memang saya akan menumbuhkan UKM yang ada di lingkungan karena memang hanya itu jalan satu-satunya untuk memperpanjang UKM ini terus berjalan dan mendapatkan rezki. Tapi dananya ini yang agak kesulitan. Saya sebagainya RW dan beberapa orang yang kita kasih modal tidak banyak pak hanya Rp250 ribu," cerita Ketua RW tersebut.
Sementara warga lainnya yang berprofesi sebagai guru honorer menyampaikan aspirasinya kepada Sandi agar mereka diangkat menjadi guru PNS. Mereka mengaku sangat terdampak wabah ini. Sementara tugas mereka sama saja dengan guru yang sudah PNS.
"Harapan kami dari para guru honorer ada perhatian dari pemrintah untuk terlebih dahulu mengangkat kami sebagai guru PNS karena kan berdasarkan pengalaman beban kami sama dengan guru yang sudah PNS. Kami sudah tidak bisa lagi mengikuti seleksi CPNS," curhatnya.
Mendengar curhatan dari para warga, Pengagas Rumah Siap Kerja ini berjanji menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah. "Nanti akan kami sampaikan," ujarnya.
tulis komentar anda