Covid-19 Melandai, Jokowi Buka Kemungkinan Stop PPKM Akhir 2022
Rabu, 21 Desember 2022 - 10:37 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) membuka kemungkinan menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) pada akhir 2022. Langkah ini menyusul kasus Covid-19 yang melandai.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam kegiatan Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 di Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022). Dalam acara itu, Jokowi mengingat pandemi Covid-19 mulai melanda di Indonesia dan diumumkan secara resmi oleh pemerintah pada Maret 2020 silam. Akibat serangan varian Delta, kasus Covid-19 harian sangat tinggi.
"Gempuran pandemi, saat Delta masuk, kasus harian kita mencapai 56.000 kasus," kata Jokowi.
Menurutnya, saat itu sebagian besar jajarannya menyarankan agar dilaksanakan lockdown. "Saat itu saya ingat hampir 80% menteri menyarankan saya untuk lockdown. Termasuk masyarakat menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain saat ini," katanya.
Jokowi juga mengingat varian Omicron membuat kasus harian Covid-19 kembali tinggi. "Muncul juga Omicron dengan kasus 64.000 kasus harian. Kita ingat saat itu banyak pasien menumpuk di rumah sakit, oksigen kurang, untungnya kita tidak gugup dan bisa kelola dengan baik," kata Jokowi.
Melihat kondisi Covid-19 yang semakin melandai, Jokowi mengatakan, bukan tidak mungkin pada akhir 2022, pemerintah akan menghentikan PSBB atau PPKM. "Hari ini kasus harian kita 1.200. Akhir tahun mungkin nanti kita akan nyatakan berhenti PSBB dan PPKM kita. Perjalanan seperti itu harus kita ingat betapa sulitnya," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Baca juga: Ini Sebaran 1.297 Kasus Covid-19 di Indonesia 20 Desember 2022
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
Hal ini disampaikan Jokowi dalam kegiatan Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 di Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022). Dalam acara itu, Jokowi mengingat pandemi Covid-19 mulai melanda di Indonesia dan diumumkan secara resmi oleh pemerintah pada Maret 2020 silam. Akibat serangan varian Delta, kasus Covid-19 harian sangat tinggi.
"Gempuran pandemi, saat Delta masuk, kasus harian kita mencapai 56.000 kasus," kata Jokowi.
Menurutnya, saat itu sebagian besar jajarannya menyarankan agar dilaksanakan lockdown. "Saat itu saya ingat hampir 80% menteri menyarankan saya untuk lockdown. Termasuk masyarakat menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain saat ini," katanya.
Jokowi juga mengingat varian Omicron membuat kasus harian Covid-19 kembali tinggi. "Muncul juga Omicron dengan kasus 64.000 kasus harian. Kita ingat saat itu banyak pasien menumpuk di rumah sakit, oksigen kurang, untungnya kita tidak gugup dan bisa kelola dengan baik," kata Jokowi.
Melihat kondisi Covid-19 yang semakin melandai, Jokowi mengatakan, bukan tidak mungkin pada akhir 2022, pemerintah akan menghentikan PSBB atau PPKM. "Hari ini kasus harian kita 1.200. Akhir tahun mungkin nanti kita akan nyatakan berhenti PSBB dan PPKM kita. Perjalanan seperti itu harus kita ingat betapa sulitnya," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Baca juga: Ini Sebaran 1.297 Kasus Covid-19 di Indonesia 20 Desember 2022
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
(abd)
tulis komentar anda