Cegah Radikalisme, Kemenag Luncurkan Buku Moderasi Beragama Dalam 4 Bahasa Asing
Minggu, 18 Desember 2022 - 17:57 WIB
“Salah satunya kegiatan hari ini yang merupakan penguatan moderasi beragama melalui ‘Peluncuran dan Diseminasi Buku Moderasi Beragama Bahasa Asing’ yang telah diterjamkan sebagai panduan kebijakan mengarusutamakan cara beragama yang moderat,”. Serta menjadi bagian dari strategi dalam mempromosikan moderasi beragama baik di tingkat nasional maupun internasional,” imbuhnya.
Arfi Hatim berharap, penerjemahan empat buku ke dalam Bahasa asing yakni, Jerman, Prancis, Belanda, dan Jepang ini tidak hanya sampai pada tahap penerjemahannya belaka. “Tapi yang paling urgen dan subtansial adalah bagaimana buku-buku tersebut yang telah diterjemahkan mendapatkan masukan atau perbandingan terhadap religious moderation dari masing-masing agama,” katanya.
“Artinya setelah kita menerjemahkan, tidak selesai sampai di situ, tapi ada beberapa tahapan kegiatan-kegiatan selanjutnya agar buku ini di mana Indonesia sebagai salah satu negara teladan bagi dunia yang mampu mengelola kemajemukan,” tambah Hatim.
Sekadar diketahui, kegiatan yang merupakan bagian dari strategi mempromosikan moderasi beragama baik di tingkat nasional maupun internasional ini dihadiri perwakilan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi DIY, Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten/Kota di DIY.
Kemudian perwakilan Forum Komunikasi Umat Beragama DIY, Jawa Tengah, dan Kabupaten Klaten, termasuk perwakilan dari badan Kesbangpol DIY, Jawa Tengah, dan Kabupaten Klaten. Selain itu juga hadir perwakilan dari para Tokoh Agama dari Ormas-Ormas Keagaman lintas Agama, para budayawan, serta akademisi
Arfi Hatim berharap, penerjemahan empat buku ke dalam Bahasa asing yakni, Jerman, Prancis, Belanda, dan Jepang ini tidak hanya sampai pada tahap penerjemahannya belaka. “Tapi yang paling urgen dan subtansial adalah bagaimana buku-buku tersebut yang telah diterjemahkan mendapatkan masukan atau perbandingan terhadap religious moderation dari masing-masing agama,” katanya.
“Artinya setelah kita menerjemahkan, tidak selesai sampai di situ, tapi ada beberapa tahapan kegiatan-kegiatan selanjutnya agar buku ini di mana Indonesia sebagai salah satu negara teladan bagi dunia yang mampu mengelola kemajemukan,” tambah Hatim.
Sekadar diketahui, kegiatan yang merupakan bagian dari strategi mempromosikan moderasi beragama baik di tingkat nasional maupun internasional ini dihadiri perwakilan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi DIY, Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten/Kota di DIY.
Kemudian perwakilan Forum Komunikasi Umat Beragama DIY, Jawa Tengah, dan Kabupaten Klaten, termasuk perwakilan dari badan Kesbangpol DIY, Jawa Tengah, dan Kabupaten Klaten. Selain itu juga hadir perwakilan dari para Tokoh Agama dari Ormas-Ormas Keagaman lintas Agama, para budayawan, serta akademisi
(cip)
tulis komentar anda