Bus Listrik Merah Putih: Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri untuk Transisi Energi Berkelanjutan
Selasa, 06 Desember 2022 - 07:30 WIB
Hadirnya BLiMP ini semakin menunjukan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industri kini semakin menguat dengan adanya platform Kedaireka dari Kemendikbudristek sebagai bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Spesifikasi BLiMP
Penampakan fisik bus dengan panjang delapan meter tersebut sekilas tidak terlalu berbeda dengan bus berbahan bakar minyak pada umumnya. Namun, bus yang memiliki bobot 8 ton ini tidak memiliki sistem bahan bakar serta blok silinder besar yang menjadi ciri khas bus berbahan bakar minyak,, dan digantikan dengan ribuan baterai dan motor. Indikator pada dasbor pun kini menunjukan informasi daya baterai yang juga dilengkapi dengan informasi temperatur dan jarak tempuh.
Lubang yang umumnya digunakan untuk pengisian bahan bakar juga kini digantikan dengan soket pengisian baterai. Ketika dijalankan, BLiMP juga tidak menghasilkan kepulan asap pembakaran atau gas buang seperti bus pada umumnya, dan tidak terdengar suara deru mesin sama sekali. Bus listrik generasi kedua ini memiliki kapasitas baterai sebesar 150 kilowatt per jam (Kwh) dengan jarak tempuh 160 kilometer dan membutuhkan waktu pengisian baterai hingga penuh selama 2,5 jam.
PT INKA menyebutkan bahwa tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bus Merah Putih mencapai di atas 65 persen. Hal tersebut dipengaruhi oleh komponen yang digunakan. Komponen baterai yang digunakan sepenuhnya berasal dari dalam negeri. Selain itu, bagian body dan mesin juga produksi dalam negeri.
Spesifikasi BLiMP
Penampakan fisik bus dengan panjang delapan meter tersebut sekilas tidak terlalu berbeda dengan bus berbahan bakar minyak pada umumnya. Namun, bus yang memiliki bobot 8 ton ini tidak memiliki sistem bahan bakar serta blok silinder besar yang menjadi ciri khas bus berbahan bakar minyak,, dan digantikan dengan ribuan baterai dan motor. Indikator pada dasbor pun kini menunjukan informasi daya baterai yang juga dilengkapi dengan informasi temperatur dan jarak tempuh.
Lubang yang umumnya digunakan untuk pengisian bahan bakar juga kini digantikan dengan soket pengisian baterai. Ketika dijalankan, BLiMP juga tidak menghasilkan kepulan asap pembakaran atau gas buang seperti bus pada umumnya, dan tidak terdengar suara deru mesin sama sekali. Bus listrik generasi kedua ini memiliki kapasitas baterai sebesar 150 kilowatt per jam (Kwh) dengan jarak tempuh 160 kilometer dan membutuhkan waktu pengisian baterai hingga penuh selama 2,5 jam.
PT INKA menyebutkan bahwa tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bus Merah Putih mencapai di atas 65 persen. Hal tersebut dipengaruhi oleh komponen yang digunakan. Komponen baterai yang digunakan sepenuhnya berasal dari dalam negeri. Selain itu, bagian body dan mesin juga produksi dalam negeri.
(srf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda