Survei, Moeldoko Jadi Tokoh Alternatif di Pilpres 2024

Minggu, 04 Desember 2022 - 23:14 WIB
Lembaga Survei Polstat merilis hasil survei terbaru 6-14 November 2022 di 34 provinsi dan memunculkan sejumlah tokoh, di antaranya Kepala KSP Moedoko. Foto/Istimewa
JAKARTA - Lembaga Survei Political Statistic (Polstat) merilis hasil survei terbaru 6-14 November 2022 di 34 provinsi dan memunculkan sejumlah tokoh alternatif di Pilpres 2024 . Salah datu nama tersebut adalah Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moedoko.

"Menteri atau pejabat lain dalam kabinet Jokowi yang dinilai publik layak menggantikan Presiden Jokowi adalah Jenderal Moeldoko sebesar 14,7%," kata peneliti senior Polstat Apna Permana, pada rilis laporan survei nasional, Minggu (4/12/2022).

Lantas Apna mengecualikan satu-satunya nama yang mengalami kenaikan elektabilitas dari papan tengah dan papan bawah hanya ada nama Moeldoko.

"Tokoh papan tengah seperti Moeldoko dan Ridwan Kamil (RK) asal mau kerja keras bisa menyodok ke papan atas dan menjadi capres yang dapat diperhitungkan," ungkap Apna.

Baca juga: Capres Poros Ketiga Pilpres 2024 Belum Terlihat



Apna berkesimpulan, munculnya tiga sosok jenderal (Prabowo, Moeldoko, dan Andika) dinilai publik paling layak maju sebagai capres 2024 menggantikan Presiden Jokowi. Hal itu selaras dengan temuan survey Polstat bahwa penerus Jokowi sebaiknya dari kalangan militer (TNI).

"Salah satu temuan menarik suvey Polstat adalah sosok Moeldoko yang selain masuk salah satu dari 10 menteri berkinerja terbaik, KSP Moeldoko dipersepsikan publik menteri yang paling layak menjadi capres setelah nama Menhan Prabowo Subianto. Selama ini Moeldoko tidak teridentifikasi sebagai capres oleh lembaga survei dan tidak pernah mensosialisasikan diri sebagai capres," jelasnya.

"Namun publik luas nampaknya mengapresiasi KSP Moeldoko yang fokus mengawal program kerja Presiden Jokowi dan rajin menyodorkan solusi atas berbagai masalah yang tengah dihadapi bangsa dan rakyat Indonesia," tambah Apna.

Apna Permana menerangkan, jumlah sampel sebesar 1.200 responden diperoleh melalui teknik pencuplikan acak sistematis (systemic sampling random). Margin error, sambungnya, sebesar kurang lebih 2,83%, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More