Soeharto, Satu-satunya Jenderal TNI yang 8 Kali Jadi Panglima
Jum'at, 02 Desember 2022 - 19:09 WIB
Dikutip dari tni.mil.id, Soeharto merupakan pimpinan Brigade X berpangkat Letnan Kolonel yang berperan melakukan Serangan Umum 1 Maret 1949 dan berhasil menduduki Kota Yogyakarta selama enam jam. Empat tahun kemudian, dia dipindahtugaskan ke Markas Divisi sebagai Komandan Resimen Infenteri 15.
Pada 3 Juni 1956, Soeharrto diangkat menjadi Kepala Staf Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang. Dari Kepala Staf, di tahun yang sama dia diangkat menjadi pejabat Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro. Pangkat Soeharto dinaikkan menjadi kolonel pada 1 Januari 1957.
2. Panglima Korp Tentara I Caduad (1961)
Hanya dua tahun setelah menjabat sebagai Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro, Soeharto nyaris dibawa ke pengadilan militer lantaran kasus pungli. Namun dia urung diadili dan hanya dipecat dari posisinya.
Soeharto dipindahkan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) di Bandung, Jawa Barat. Di sini, Soeharto mulai kembali bersinar. Setelah mengikuti kursus, dia berhasil mendapatkan satu bintang di pundak. Tepat 1 Januari 1960 pangkat Soeharto menjadi Brigadir Jenderal.
Setahun kemudian, 1 Oktober 1961, Soeharto dipercaya menjabat sebagai Panglima Korps Tentara I Caduad (Cadangan Umum AD), cikal bakal Kostrad.
3. Panglima Kohanudad (1961)
Di tahun yang sama, Soeharto merangkap jabatan sebagai panglima Komando Pertahanan AD (Kohanudad). Di tahun itu juga, Soeharto dipercaya menjalankan tugas sebagai sebagai Atase Militer Republik Indonesia di Beograd, Paris (Perancis), dan Bonn (Jerman).
4. Panglima Komando Mandala (1962)
Pada 3 Juni 1956, Soeharrto diangkat menjadi Kepala Staf Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang. Dari Kepala Staf, di tahun yang sama dia diangkat menjadi pejabat Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro. Pangkat Soeharto dinaikkan menjadi kolonel pada 1 Januari 1957.
2. Panglima Korp Tentara I Caduad (1961)
Hanya dua tahun setelah menjabat sebagai Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro, Soeharto nyaris dibawa ke pengadilan militer lantaran kasus pungli. Namun dia urung diadili dan hanya dipecat dari posisinya.
Soeharto dipindahkan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) di Bandung, Jawa Barat. Di sini, Soeharto mulai kembali bersinar. Setelah mengikuti kursus, dia berhasil mendapatkan satu bintang di pundak. Tepat 1 Januari 1960 pangkat Soeharto menjadi Brigadir Jenderal.
Setahun kemudian, 1 Oktober 1961, Soeharto dipercaya menjabat sebagai Panglima Korps Tentara I Caduad (Cadangan Umum AD), cikal bakal Kostrad.
3. Panglima Kohanudad (1961)
Di tahun yang sama, Soeharto merangkap jabatan sebagai panglima Komando Pertahanan AD (Kohanudad). Di tahun itu juga, Soeharto dipercaya menjalankan tugas sebagai sebagai Atase Militer Republik Indonesia di Beograd, Paris (Perancis), dan Bonn (Jerman).
4. Panglima Komando Mandala (1962)
tulis komentar anda