Jadi Klaster Penyebaran Corona Baru, Sekolah Perwira TNI AD Diisolasi

Kamis, 09 Juli 2020 - 17:53 WIB
Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira TNI AD di Bandung menjadi klaster baru penyebaran virus Corona. Setelah ditemukan kasus positif sebanyak 1.262 orang. Foto/SINDOnews/Antara
JAKARTA - Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (AD) di Bandung menjadi klaster baru penyebaran virus Corona (Covid-19) di Jawa Barat. Setelah ditemukan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.262 orang.

(Baca juga: Pulih 11 Orang, Total 765 WNI di Luar Negeri Sembuh Covid-19)

"Penambahan yang cukup banyak untuk provinsi Jawa Barat didapatkan dari klaster yang sudah selesai kita lakukan penyelidikan epidemiologi sejak tanggal 29 Juni kemarin berturut-turut yaitu klaster di pusat pendidikan sekolah calon perwira TNI Angkatan Darat," kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19), Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Kamis (9/7/2020).



Yuri menegaskan, seluruh kompleks pendidikan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat di Bandung telah diisolasi. "Kita lakukan isolasi, kita lakukan karantina dan kemudian kita larang untuk adanya pergerakan orang baik masuk ke dalam kompleks atau pun keluar dari kompleks," ucap Yuri.

"Pengawasan ini, dilakukan secara ketat oleh unsur kesehatan dari Kodam III Siliwangi yang memantau terus menerus sepanjang hari. Sampai dengan hari ini kami mendapatkan laporan seluruh peserta yang dipantau yang melaksanakan isolasi dalam keadaan baik," tambahnya.

(Baca juga: Menko PMK Tegaskan Salat Idul Adha Tetap Mengacu Status Zonasi)

Yuri memastikan, tidak akan terjadi penularan keluar Kompleks Secapa. "Karena kita menjaga dengan ketat agar betul-betul pelaksanaan karantina kewilayahan bisa dijalankan secara maksimal. Tentunya dengan monitoring yang ketat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bandung dan dari kesehatan Kodam III Siliwangi," ujarnya.

Ia pun meminta masyarakat tidak panik dengan penemuan klaster baru di Jawa Barat ini. "Oleh karena itu kami mohon masyarakat untuk menang tidak perlu panik karena ini sudah ditangani secara profesional, sesuai dengan standar Internasional. Kita melakukan karantina wilayah dan kemudian kita menjamin sepenuhnya bahwa evaluasi terhadap peserta karantina dijalankan dengan maksimal," tegas Yuri.

Yuri juga meminta keluarga para peserta didik yang berasal dari seluruh Indonesia memahami dan memaklumi. Keluarga, kata Yuri masih tetap bisa melaksanakan kontak komunikasi menggunakan telepon atau sarana media yang lain dengan keluarga yang saat ini sedang kita karantina.

"Oleh karena itu saudara-saudara sekalian tidak perlu ada kepanikan kita menangani secara proper kita menangani secara profesional dan kita tangani sesuai dengan kriteria," ungkapnya.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More