PABOI Sebut Pelayanan Ortopedi Pascagempa Perlu Dipersiapkan dengan Baik
Selasa, 29 November 2022 - 01:17 WIB
JAKARTA - Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) menyatakan pelayanan ortopedi pascagempa harus dipersiapkan dengan baik. Sebab, proses pemulihan trauma terkait bedah ortopedi membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Proses pemulihan tindakan spesifikasi trauma terkait bedah dan muskuloskeletal atau orthopaedi akan membutuhkan waktu tiga sampai empat bulan ke depan," ungkap Ketua Umum PABOI Ismail HD saat meninjau lokasi terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (28/11/2022).
Untuk mendukung pelayanan tersebut, lanjut Ismail, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim pelayanan ortopedi yang terdiri dari dokter spesialis, dokter residen, dan perawat dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), Rumah Sakit Akademik UGM, dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta.
Tim yang dibagi menjadi empat ditempatkan di Desa Serampad dan Desa Telaga, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Penempatan tim di bawah supervisi dokter Yudha Mathan Sakti ini untuk memastikan pemerataan ortopedi di wilayah terdampak.
Ismail sebelum kunjungan melakukan rapat koordinasi dengan tim bencana PABOI Jawa Barat. Setelah itu ia melakukan visitasi pasien gempa bumi di Rumah Sakit Hasan Sadikin didampingi Tim Management Disaster Orthopaedi RSHS/FKUP Yoyos Dias Ismiarto dan koordinator pelayanan Dicky Mulyadi.
Selanjutnya Ismail bersama tim menuju ke Cianjur bersama tim untuk melihat secara langsung bagaimana pelayanan ortopedi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang dan Rumah Sakit Bhayangkara Cianjur.
Sesampainya di lokasi, Ismail mengunjungi tenda perawatan korban gempa bumi didampingi oleh kepala RS.
Dalam kunjungannya, Ketua Umum PABOI juga memberikan bantuan untuk masyarakat terdampak gempa bumi berupa logistik dan surgical drape disposable.
Bantuan diserahkan melalui tim PABOI Jawa Barat untuk disalurkan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, dan Rumah Sakit Bhayangkara Cianjur.
"Proses pemulihan tindakan spesifikasi trauma terkait bedah dan muskuloskeletal atau orthopaedi akan membutuhkan waktu tiga sampai empat bulan ke depan," ungkap Ketua Umum PABOI Ismail HD saat meninjau lokasi terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (28/11/2022).
Untuk mendukung pelayanan tersebut, lanjut Ismail, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim pelayanan ortopedi yang terdiri dari dokter spesialis, dokter residen, dan perawat dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), Rumah Sakit Akademik UGM, dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta.
Tim yang dibagi menjadi empat ditempatkan di Desa Serampad dan Desa Telaga, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Penempatan tim di bawah supervisi dokter Yudha Mathan Sakti ini untuk memastikan pemerataan ortopedi di wilayah terdampak.
Ismail sebelum kunjungan melakukan rapat koordinasi dengan tim bencana PABOI Jawa Barat. Setelah itu ia melakukan visitasi pasien gempa bumi di Rumah Sakit Hasan Sadikin didampingi Tim Management Disaster Orthopaedi RSHS/FKUP Yoyos Dias Ismiarto dan koordinator pelayanan Dicky Mulyadi.
Selanjutnya Ismail bersama tim menuju ke Cianjur bersama tim untuk melihat secara langsung bagaimana pelayanan ortopedi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang dan Rumah Sakit Bhayangkara Cianjur.
Sesampainya di lokasi, Ismail mengunjungi tenda perawatan korban gempa bumi didampingi oleh kepala RS.
Dalam kunjungannya, Ketua Umum PABOI juga memberikan bantuan untuk masyarakat terdampak gempa bumi berupa logistik dan surgical drape disposable.
Bantuan diserahkan melalui tim PABOI Jawa Barat untuk disalurkan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, dan Rumah Sakit Bhayangkara Cianjur.
(hab)
tulis komentar anda