Daan Mogot: Namanya Jadi Nama Jalan, Gugur di Usia Muda
Senin, 28 November 2022 - 04:28 WIB
Rendra menuturkan bahwa sumber letusan senjata api itu diketahui berasal dari senjata salah satu turis yang dilibatkan para pejuang saat mendatangi markas tersebut. Taktik pelibatan turis, merupakan siasat pejuang agar tentara Jepang mengira kehadiran pasukan Mayor Daan Mogot mewakili pasukan sekutu.
"Jadi kan waktu itu Jepang posisinya memang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Itu mengapa para turis di Tangerang dibawa dan dipersenjatai, untuk menyamar saja seolah itu tentara sekutu juga. Hanya taktik menekan pihak Jepang agar mau dilucuti senjatanya. Meletuslah senjata itu dari tangan salah satu turis, karena mereka memang bukan tentara, jadi kesentuh pelatuknya. Letusan itu dianggap pihak Jepang sebagai serangan," ungkapnya.
Peristiwa berdarah itulah yang kemudian disebut pertempuran Lengkong. Dalam monumen, tertera nama-nama pejuang yang gugur. Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menceritakan taruna dan para perwira berupaya melucuti tentara Jepang di markasnya, yang terletak di Desa Lengkong, Tangerang dalam pertempuran pada 25 Januari 1946.
Akibat peristiwa ini, sebanyak 33 Taruna Akademi Militer Tangerang, Daan Mogot dan 2 perwira lain gugur dalam peperangan. Satu dari 33 taruna itu adalah adik Letnan Soebianto, Sujono.
Adapun Sujono dan Soebianto merupakan adik dari Soemitro Djojohadikoesoemo dan anak dari pendiri Bank Negara Indonesia, Margono Djojohadikoesoemo. Kedua perwira itu adalah paman dari Prabowo Subianto yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
"Perjuangan yang sangat panjang, pengorbanan dari seluruh rakyat. Khususnya di sini yang berkesan adalah, pengorbanan para pejuang dan perwira yang gugur masih muda usia salah satunya Mayor Daan Mogot, karenanya ini merupakan bagian dari pewarisan nilai-nilai untuk generasi muda,” kata Prabowo saat memimpin Upacara Ziarah Hari Bakti Taruna ke-76 Tahun 2022 di Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna, Tangerang, Rabu, 26 Januari 2022.
Prabowo menjelaskan, kegiatan ziarah menjadi pemaknaan nilai-nilai keberanian bagi generasi muda. Prabowo pun turut menaburkan bunga di pusara kedua pamannya.
Dua paman Prabowo Subianto yakni RM Soebianto Djojohadikoesoemo dan RM Soejono. Mereka gugur dalam Peristiwa Lengkong bersama Daan Mogot pada tahun 1946. “Paman saya dua di sini. Yang satu perwira, yang satu taruna,” ujar Prabowo.
"Jadi kan waktu itu Jepang posisinya memang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Itu mengapa para turis di Tangerang dibawa dan dipersenjatai, untuk menyamar saja seolah itu tentara sekutu juga. Hanya taktik menekan pihak Jepang agar mau dilucuti senjatanya. Meletuslah senjata itu dari tangan salah satu turis, karena mereka memang bukan tentara, jadi kesentuh pelatuknya. Letusan itu dianggap pihak Jepang sebagai serangan," ungkapnya.
Peristiwa berdarah itulah yang kemudian disebut pertempuran Lengkong. Dalam monumen, tertera nama-nama pejuang yang gugur. Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menceritakan taruna dan para perwira berupaya melucuti tentara Jepang di markasnya, yang terletak di Desa Lengkong, Tangerang dalam pertempuran pada 25 Januari 1946.
Akibat peristiwa ini, sebanyak 33 Taruna Akademi Militer Tangerang, Daan Mogot dan 2 perwira lain gugur dalam peperangan. Satu dari 33 taruna itu adalah adik Letnan Soebianto, Sujono.
Adapun Sujono dan Soebianto merupakan adik dari Soemitro Djojohadikoesoemo dan anak dari pendiri Bank Negara Indonesia, Margono Djojohadikoesoemo. Kedua perwira itu adalah paman dari Prabowo Subianto yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
"Perjuangan yang sangat panjang, pengorbanan dari seluruh rakyat. Khususnya di sini yang berkesan adalah, pengorbanan para pejuang dan perwira yang gugur masih muda usia salah satunya Mayor Daan Mogot, karenanya ini merupakan bagian dari pewarisan nilai-nilai untuk generasi muda,” kata Prabowo saat memimpin Upacara Ziarah Hari Bakti Taruna ke-76 Tahun 2022 di Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna, Tangerang, Rabu, 26 Januari 2022.
Prabowo menjelaskan, kegiatan ziarah menjadi pemaknaan nilai-nilai keberanian bagi generasi muda. Prabowo pun turut menaburkan bunga di pusara kedua pamannya.
Dua paman Prabowo Subianto yakni RM Soebianto Djojohadikoesoemo dan RM Soejono. Mereka gugur dalam Peristiwa Lengkong bersama Daan Mogot pada tahun 1946. “Paman saya dua di sini. Yang satu perwira, yang satu taruna,” ujar Prabowo.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda