Diperiksa KPK, Politikus PDIP Diduga Titip Calon Mahasiswa ke Rektor Unila
Jum'at, 25 November 2022 - 19:20 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengantongi informasi banyak pihak menitipkan calon mahasiswa baru untuk diluluskan masuk Universitas Lampung (Unila) lewat Rektor Karomani. Salah satu di antaranya adalah politikus PDIP Utut Adianto .
Hal ini terungkap setelah penyidik KPK memeriksa Utut sebagai saksi pada Jumat (25/11/2022) hari ini. Penyidik mengonfirmasi keterangan Wakil Ketua Komisi I DPR RI tersebut soal adanya dugaan permintaan agar calon mahasiswa baru titipannya diluluskan masuk Unila lewat orang kepercayaan Karomani.
Tak hanya Utut, sejumlah pihak lainnya juga didalami soal dugaan permintaan pemulusan calon mahasiswa baru masuk Unila. Para pihak lainnya tersebut yakni anggota DPR RI Fraksi Nasdem Tamanuri; Rektor Unitirta Fatah Sulaiman; serta empat orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), Helmy Fitriawan; M Komaruddin; Sulpakar; dan Nizamuddin.
Kemudian, Karyawan Swasta, Mustopa Endi Saputra Hasibuan dan seorang Pedagang, Umum Marlia. Para saksi tersebut dikonfirmasi KPK soal permintaan kelulusan calon mahasiswa baru masuk Unila hingga aliran uang untuk Rektor nonaktif Unila, Karomani.
"Seluruh saksi memenuhi panggilan tim penyidik dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan dugaan adanya permintaan untuk diluluskan menjadi mahasiswa baru melalui perantaraan orang kepercayaan tersangka KRM," kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri melalui pesan singkatnya, Jumat (25/11/2022).
"Di samping itu, didalami lebih lanjut terkait dugaan penyerahan uang untuk tersangka KRM," sambungnya.
KPK saat ini sedang mengembangkan kasus dugaan suap terkait penerimaan calon mahasiswa baru. KPK menduga banyak pihak yang 'menitipkan' calon mahasiswa baru ke Karomani. KPK membuka peluang untuk menjerat pihak lain dalam kasus ini jika ditemukan bukti permulaan yang cukup.
Sejauh ini, KPK baru menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait penerimaan calon mahasiswa baru di Universitas Lampung (Unila) tahun 2022. Keempat tersangka tersebut yakni, Rektor nonaktif Unila, Karomani (KRM).
Hal ini terungkap setelah penyidik KPK memeriksa Utut sebagai saksi pada Jumat (25/11/2022) hari ini. Penyidik mengonfirmasi keterangan Wakil Ketua Komisi I DPR RI tersebut soal adanya dugaan permintaan agar calon mahasiswa baru titipannya diluluskan masuk Unila lewat orang kepercayaan Karomani.
Tak hanya Utut, sejumlah pihak lainnya juga didalami soal dugaan permintaan pemulusan calon mahasiswa baru masuk Unila. Para pihak lainnya tersebut yakni anggota DPR RI Fraksi Nasdem Tamanuri; Rektor Unitirta Fatah Sulaiman; serta empat orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), Helmy Fitriawan; M Komaruddin; Sulpakar; dan Nizamuddin.
Kemudian, Karyawan Swasta, Mustopa Endi Saputra Hasibuan dan seorang Pedagang, Umum Marlia. Para saksi tersebut dikonfirmasi KPK soal permintaan kelulusan calon mahasiswa baru masuk Unila hingga aliran uang untuk Rektor nonaktif Unila, Karomani.
"Seluruh saksi memenuhi panggilan tim penyidik dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan dugaan adanya permintaan untuk diluluskan menjadi mahasiswa baru melalui perantaraan orang kepercayaan tersangka KRM," kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri melalui pesan singkatnya, Jumat (25/11/2022).
"Di samping itu, didalami lebih lanjut terkait dugaan penyerahan uang untuk tersangka KRM," sambungnya.
KPK saat ini sedang mengembangkan kasus dugaan suap terkait penerimaan calon mahasiswa baru. KPK menduga banyak pihak yang 'menitipkan' calon mahasiswa baru ke Karomani. KPK membuka peluang untuk menjerat pihak lain dalam kasus ini jika ditemukan bukti permulaan yang cukup.
Sejauh ini, KPK baru menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait penerimaan calon mahasiswa baru di Universitas Lampung (Unila) tahun 2022. Keempat tersangka tersebut yakni, Rektor nonaktif Unila, Karomani (KRM).
tulis komentar anda