Gagal Masuk AL, Anak Tokoh Muhammadiyah Ini Malah Jadi Panglima TNI
Sabtu, 26 November 2022 - 05:30 WIB
JAKARTA - Tak tebersit sebelumnya dalam benak Feisal Tanjung bakal menjadi prajurit TNI Angkatan Darat. Cita-citanya semasa remaja hanya satu: masuk Angkatan Laut!. Namun suratan takdir telah membawa dia ke catatan sejarah, ditunjuk sebagai panglima TNI .
Lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jenderal TNI (Purn) Feisal Edno Tanjung merupakan anak ke-5 dari 10 bersaudara dari pasangan Amin Husin Abdul Mun'im dan Siti Rawani Hutagalung. Feisal lahir tak lama setelah keluarganya pindah dari Sibolga untuk dakwah.
Dalam catatan Usamah Hisyam, ayahnya, Abdul Mun’in, dikenal penduduk Sibolga sebagai tokoh, ulama, dan salah satu pendiri Muhammadiyah yang amat disegani. Mun’im, dikenal pula sebagai pejuang Islam di Tapanuli sejak prakemerdekaan yang menentang pemerintah kolonialisme. Sementara Rawani, ibunya, juga aktif dalam kegiatan keislaman dan dakwah.
“Rawani masuk dalam organisasi Aisyiyah di Sibolga dan menjadi salah satu mubaligah sejak Mun’in diamanahkan sebagai konsul kedua dalam struktur Muhammadiyah Tapanuli pada 1937,” tulis Usamah Hisyam dalam buku Feisal Tanjung: Terbaik untuk Rakyat, Terbaik bagi ABRI, dikutip Sabtu (26/11/2022).
Foto: Twitter/@arbainrambey
Feisal sempat menempuh pendidikan dasar di Sekolah Rakyat Sibolga hingga kelas 5. Ketika keluarganya pindah ke Medan karena sang ayah bekerja sebagai pegawai negeri di Djawatan Penerangan, Feisal meneruskan sekolah di SR Yosua. Selain bersekolah formal saat pagi, dia belajar mengaji pada siang harinya.
Lulus pendidikan dasar pada 1952, Feisal masuk SMP Roma Katolik. Namun saat menginjak kelas 3, dia dipindahkan ayahnya ke SMP Muhammadiyah Medan. Menurut tulisan UNJ bertajuk “Jenderal Feisal Tanjung: Panglima ABRI yang Mempererat Hubungan ABRI dengan Golongan Islam (1993-1998), dia lantas melanjutkan ke SMA Taman Siswa Medan, kemudian pindah ke SMA Prayatna.
Lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jenderal TNI (Purn) Feisal Edno Tanjung merupakan anak ke-5 dari 10 bersaudara dari pasangan Amin Husin Abdul Mun'im dan Siti Rawani Hutagalung. Feisal lahir tak lama setelah keluarganya pindah dari Sibolga untuk dakwah.
Dalam catatan Usamah Hisyam, ayahnya, Abdul Mun’in, dikenal penduduk Sibolga sebagai tokoh, ulama, dan salah satu pendiri Muhammadiyah yang amat disegani. Mun’im, dikenal pula sebagai pejuang Islam di Tapanuli sejak prakemerdekaan yang menentang pemerintah kolonialisme. Sementara Rawani, ibunya, juga aktif dalam kegiatan keislaman dan dakwah.
“Rawani masuk dalam organisasi Aisyiyah di Sibolga dan menjadi salah satu mubaligah sejak Mun’in diamanahkan sebagai konsul kedua dalam struktur Muhammadiyah Tapanuli pada 1937,” tulis Usamah Hisyam dalam buku Feisal Tanjung: Terbaik untuk Rakyat, Terbaik bagi ABRI, dikutip Sabtu (26/11/2022).
Foto: Twitter/@arbainrambey
Feisal sempat menempuh pendidikan dasar di Sekolah Rakyat Sibolga hingga kelas 5. Ketika keluarganya pindah ke Medan karena sang ayah bekerja sebagai pegawai negeri di Djawatan Penerangan, Feisal meneruskan sekolah di SR Yosua. Selain bersekolah formal saat pagi, dia belajar mengaji pada siang harinya.
Lulus pendidikan dasar pada 1952, Feisal masuk SMP Roma Katolik. Namun saat menginjak kelas 3, dia dipindahkan ayahnya ke SMP Muhammadiyah Medan. Menurut tulisan UNJ bertajuk “Jenderal Feisal Tanjung: Panglima ABRI yang Mempererat Hubungan ABRI dengan Golongan Islam (1993-1998), dia lantas melanjutkan ke SMA Taman Siswa Medan, kemudian pindah ke SMA Prayatna.
Lihat Juga :
tulis komentar anda