Antisipasi Ancaman Longsor, Mensos Sarankan Penanganan Tradisional Berbasis Kearifan Lokal

Sabtu, 19 November 2022 - 19:35 WIB
Namun, bila laju air di atas ditahan, maka akan mengurangi risiko bencana. "Sebetulnya, cara ini sangat tradisional dan sudah ada dari dulu, dilakukan oleh nenek moyang kita," kata dia.

Menurutnya, cara sederhana dengan mengangkat kearifan lokal seperti ini justru lebih mampu bertahan lama. "Kalo kita lakukan dengan kearifan lokal, saya pikir, itu jauh lebih sustainable daripada kalau kita buat proyek-proyek (yang menghabiskan lebih banyak dana)," ucap Risma.

Saran dari Mensos pun mendapat lampu hijau dari Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Ia menyatakan siap mengerahkan petugas untuk melakukan pengecekan secara teknikal di atas dan bagaimana pengerjaan tanggul untuk menahan laju air sungai.

"Masukan Ibu Menteri sangat baik sekali, strategis dan taktis untuk petugas kami di lapangan karena beliau berpengalaman juga melakukan hal-hal pengerjaan semacam ini di wilayah Surabaya," kata orang nomor 1 di Provinsi Sulawesi Selatan ini.

Dan paling penting, ia melanjutkan, pihaknya memastikan bahwa memang ada yang ia akan follow up sebagai indikatif solusi dari kedatangan Mensos hari ini. "Untuk kemudian, kita bawa pada ruang desain sesuai kaidah engineering. Lalu, kita aktualisasi nantinya ketika memang itu adalah indikatif yang menjadi solusi untuk dilaksanakan," ucap Andi.

Penyerahan Santunan

Selain meninjau lokasi dan memberi sumbangsih pemikiran terhadap penanganan longsor, Mensos juga menemui ahli waris korban meninggal dunia guna menyerahkan santunan masing-masing Rp15 juta/korban jiwa.



Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, yang turut hadir di lokasi dan menyerahkan santunan, menyebut kehadiran Kemensos dan pemberian santunan, sebagai bentuk kepedulian negara terhadap warga yang tengah mengalami kedukaan.

"Kehadiran kami, pada hari ini, dalam rangka melindungi keluarga korban sebagai bentuk kepedulian negara terhadap warga yang lagi berduka, lagi mengalami bencana. Tadi, kita sudah bagi santunan 15 juta/korban jiwa," kata sang ketua Komisi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More