World Peace Forum ke-8 di Solo: Upaya Merekonseptualisasi Islam Wasatiyah?

Jum'at, 18 November 2022 - 16:38 WIB
Ridwan, Dosen Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial , Universitas Islam Internasional Indonesia. Foto/Dok. Pribadi
Ridwan

Direktur Center of Muslim Politics and World Society (Compose) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII)

Alumni KACIID Dialogue Center, organisasi yang memperjuangkan dialog antar agama di dunia internasional

API optimisme dan inisiatif tentang perdamaian dunia tidak pernah kering dari Indonesia. Menjelang berakhirnya tahun 2022, Tanah Air kita telah dan sedang menghelat dua pertemuan global pemuka agama, akademisi, dan aktivis perdamaian, yang membicarakan perdamaian dunia.

Pertama, G20 Religion Twenty (R20) yang telah dilaksanakan di Bali dan Yogyakarta (2-5 November 2022). Laporan dan opini yang pro dan kontra tentang R20 sudah cukup banyak bertebaran di pelbagai media.



Kedua, World Peace Forum (WPF) ke-8 di Solo, satu side event menjelang perhelatan akbar Muhammadiyah 48, yang akan digelar di kota yang sama. Tulisan ini hendak menjelaskan secara singkat tentang World Peace Forum ke-8, beberapa isu tentang gerakan perdamaian dan Wasatiyah Islam di Indonesia.

World Peace Forum ke-1 telah dimulai sejak 2006 dan WPF ke-8 tetap akan fokus pada upaya membangun dialog antaragama guna merengkuh perdamaian dan kesejahteraan dunia. Adalah CDCC (Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations) yang dibesut Professor Din Syamsuddin berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan The Cheng Ho Multi Culture Education Trust, besutan Tan Sri Lee Kim Yew, akan menghelat WPF pada 16-18 November 2022.

Tema dan peserta yang direncanakan berpartisipasi cukup menjanjikan untuk menghasilkan sebuah pergumulan ide-ide yang murni dan strategik untuk perdamaian dunia. Terkait tema, dari rilis yang beredar, yang diusung adalah Human Fraternity and the Middle Path for Peaceful, Just and Prosperous World dengan mengambil format diskusi.

Dalam turunannya akan dilaksanakan tiga sesi yang membahas Human Fraternity, The Middle Path; An Islamic Perspective and the Middle Path; dan An Oriental Wisdom. Direncanakan 100 peserta dalam dan luar negeri, yang merupakan tokoh agama, akademisi, negarawan, media hingga politisi yang akan meramaikan acara.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More