Di KTT ASEAN, Jokowi Sampaikan Sejumlah Poin Penting Krisis Myanmar
Jum'at, 11 November 2022 - 15:51 WIB
JAKARTA - Isu Myanmar menjadi elemen keputusan penting pada KTT ASEAN di Kamboja. Hal tersebut ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam KTT ASEAN tersebut, Presiden Jokowi mengusulkan pada sesi retreat KTT ke-41 ASEAN secara khusus membahas implementasi 5 Point Consensus (5PC) di Myanmar, di Hotel Sokha, Phnom Penh, Jumat (11/11/2022).
"Pertama, penerapan 5PC tetap menjadi acuan utama bagi ASEAN dalam membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Hadiri Upacara Pembukaan KTT ASEAN Kamboja
Poin penting lainnya, Jokowi mempertegas seruan penghentian kekerasan agar segera tercipta kondisi kondusif di Myanmar.
"Mengusulkan penugasan Sekjen ASEAN dan AHA Centre untuk terus mengupayakan akses agar Comprehensive Needs Assesment dapat segera diselesaikan," ucap Jokowi.
Menurut Jokowi, bantuan kemanusiaan untuk mendukung life-sustaining menjadi lebih penting untuk Myanmar saat ini. Jokowi juga menilai, keputusan non-political representation dari Myanmar, juga harus diberlakukan selain untuk AMM dan KTT.
"Engagement ASEAN dengan semua stakeholders Myanmar harus segera dilakukan. Karena hanya dengan membuka dialog dengan semua pihak, maka ASEAN akan dapat memfasilitasi dialog nasional yang dimandatkan oleh 5PC," jelas Jokowi.
Kemudian menurut Presiden, untuk menghormati prinsip non-interference maka ASEAN tidak memberikan dukungan terhadap Pemilu yang tidak inklusif dan tidak dipersiapkan berdasar dialog nasional.
"Kita memiliki tanggung jawab kepada rakyat ASEAN dan dunia. Jika kita tidak bertindak tepat, maka kredibilitas dan relevansi ASEAN menjadi taruhannya," ungkapnya.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN ke-41 sesi retreat yaitu Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
Dalam KTT ASEAN tersebut, Presiden Jokowi mengusulkan pada sesi retreat KTT ke-41 ASEAN secara khusus membahas implementasi 5 Point Consensus (5PC) di Myanmar, di Hotel Sokha, Phnom Penh, Jumat (11/11/2022).
"Pertama, penerapan 5PC tetap menjadi acuan utama bagi ASEAN dalam membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Hadiri Upacara Pembukaan KTT ASEAN Kamboja
Poin penting lainnya, Jokowi mempertegas seruan penghentian kekerasan agar segera tercipta kondisi kondusif di Myanmar.
"Mengusulkan penugasan Sekjen ASEAN dan AHA Centre untuk terus mengupayakan akses agar Comprehensive Needs Assesment dapat segera diselesaikan," ucap Jokowi.
Menurut Jokowi, bantuan kemanusiaan untuk mendukung life-sustaining menjadi lebih penting untuk Myanmar saat ini. Jokowi juga menilai, keputusan non-political representation dari Myanmar, juga harus diberlakukan selain untuk AMM dan KTT.
"Engagement ASEAN dengan semua stakeholders Myanmar harus segera dilakukan. Karena hanya dengan membuka dialog dengan semua pihak, maka ASEAN akan dapat memfasilitasi dialog nasional yang dimandatkan oleh 5PC," jelas Jokowi.
Kemudian menurut Presiden, untuk menghormati prinsip non-interference maka ASEAN tidak memberikan dukungan terhadap Pemilu yang tidak inklusif dan tidak dipersiapkan berdasar dialog nasional.
"Kita memiliki tanggung jawab kepada rakyat ASEAN dan dunia. Jika kita tidak bertindak tepat, maka kredibilitas dan relevansi ASEAN menjadi taruhannya," ungkapnya.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN ke-41 sesi retreat yaitu Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda