Demokrat Sebut Invisible Hand Halangi Koalisi dengan Nasdem-PKS
Minggu, 06 November 2022 - 10:39 WIB
JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebutkan ada pihak-pihak yang tidak terlihat (invisible hand) yang mencoba menghalangi terbentuknya Koalisi Perubahan. Yang dimaksud Kamhar adalah koalisi Demokrat-Nasdem-PKS untuk Pemilu 2024.
"Tentunya ada saja pihak-pihak yang tak ingin Koalisi Perubahan terbentuk," ujar Kamhar, Minggu (6/11/2022).
Ia mengungkapkan pihak yang tidak terlihat tersebut adalah pihak yang ingin mempertahankan kekuasaannya dengan berbagai cara dan rencana.
"Mereka ini adalah yang ingin terus melanggengkan kekuasaan dengan berbagai skenario yang dijalankan," kata Kamhar.
Poros koalisi partai politik (parpol) yang hendak diwujudkan dan dipertahankan dalam Pilpres 2024 kata Kamhar adalah partai politik yang saat ini mendukung pemerintahan.
"Termasuk pengkondisian agar poros koalisi yang terbangun dan pasangan calon yang terbentuk hanya sesuai dengan selera dan kepentingan mereka saja," tambah Kamhar.
Namun meskipun ada berbagai cobaan dan rintangan untuk terjalinnya koalisi, Kamhar mengaku optimis koalisi yang solid antara tiga partai politik dapat terwujud.
"Kami berkeyakinan Partai Demokrat, NasDem dan PKS akan senantiasa konsisten dan istikomah tuk terus memperjuangkan aspirasi perubahan dan perbaikan melalui Pemilu 2024 mendatang," pungkas Kamhar.
Sebagaimana diketahui, Koalisi Perubahan antara Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat tengah disusun saat ini. Ketiga partai memiliki kesamaan persepsi terkait Capres Anies Baswedan.
Meskipun baru Nasdem yang mendeklarasikan secara resmi Anies Baswedan sebagai Capres. Namun kedekatan Anies Baswedan dengan Partai Demokrat dan PKS begitu terlihat mesra dalam berbagai silahturahmi beberapa waktu terakhir.
Sedangkan untuk Cawapres dari Partai Demokrat memiliki nama Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sedangkan dari PKS menjagokan Ahmad Heryawan (Aher) selaku Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Tentunya ada saja pihak-pihak yang tak ingin Koalisi Perubahan terbentuk," ujar Kamhar, Minggu (6/11/2022).
Ia mengungkapkan pihak yang tidak terlihat tersebut adalah pihak yang ingin mempertahankan kekuasaannya dengan berbagai cara dan rencana.
"Mereka ini adalah yang ingin terus melanggengkan kekuasaan dengan berbagai skenario yang dijalankan," kata Kamhar.
Poros koalisi partai politik (parpol) yang hendak diwujudkan dan dipertahankan dalam Pilpres 2024 kata Kamhar adalah partai politik yang saat ini mendukung pemerintahan.
"Termasuk pengkondisian agar poros koalisi yang terbangun dan pasangan calon yang terbentuk hanya sesuai dengan selera dan kepentingan mereka saja," tambah Kamhar.
Namun meskipun ada berbagai cobaan dan rintangan untuk terjalinnya koalisi, Kamhar mengaku optimis koalisi yang solid antara tiga partai politik dapat terwujud.
"Kami berkeyakinan Partai Demokrat, NasDem dan PKS akan senantiasa konsisten dan istikomah tuk terus memperjuangkan aspirasi perubahan dan perbaikan melalui Pemilu 2024 mendatang," pungkas Kamhar.
Sebagaimana diketahui, Koalisi Perubahan antara Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat tengah disusun saat ini. Ketiga partai memiliki kesamaan persepsi terkait Capres Anies Baswedan.
Meskipun baru Nasdem yang mendeklarasikan secara resmi Anies Baswedan sebagai Capres. Namun kedekatan Anies Baswedan dengan Partai Demokrat dan PKS begitu terlihat mesra dalam berbagai silahturahmi beberapa waktu terakhir.
Sedangkan untuk Cawapres dari Partai Demokrat memiliki nama Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sedangkan dari PKS menjagokan Ahmad Heryawan (Aher) selaku Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
(muh)
tulis komentar anda