Diungkit soal Ancaman Pembunuhan Brigadir J, Rosti Simanjuntak: Hatiku Sudah Hancur, Jangan Tanya Lagi
Selasa, 01 November 2022 - 15:15 WIB
JAKARTA - Ibunda Brigadir J , Rosti Simanjuntak merasa tersayat perasaannya kala penasihat hukum Putri Candrawathi , Febri Diansyah mengungkit ancaman pembunuhan terhadap anaknya. Rosti meminta untuk tidak menanyakannya lagi.
Awalnya Febri menanyakan informasi yang diterima Rosti perihal ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J pada 8 Juli 2022. Mendengar hal itu, Rosti langsung menjawab.
"Kembali saya katakan sekali lagi, hatiku sudah hancur, hati ini Bapak, sudah tersayat-sayat perasaan saya, biar lebih detail, tadi saya utarakan, jadi mohon jangan pertanyaan ini diulang-ulang membuat sakit hati saya Bapak," kata Rosti saat menjadi saksi dalam sidang dugaan pembunuhan berencana Brigadir J untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
Rosti meminta agar gawai Brigadir J dapat dikembalikan. Baginya, seluruh bukti informasi komunikasi ada di alat komunikasi Brigadir J. "Ada HP-nya, handphone-nya, ada laptopnya, ada barang-barang lainnya mohon ditunjukkan. Jangan dihilangkan dan disembunyikan. Kami sebagai orang tua berhak atas milik anak kami," kata Rosti.
Sebelumnya, Rosti juga meminta handphone anaknya dikembalikan. Menurutnya, melalui ponsel tersebut dapat diketahui berapa kali Brigadir J pernah menghubunginya.
Permintaan itu bermula ketika, Rosti ditanya mengenai pernah tidaknya berkomunikasi dengan Brigadir J. Rosti mengatakan, saat selesai bertugas, biasanya Brigadir J menghubunginya. Anaknya itu selalu berusaha berkomunikasi rutin setidaknya sekali dalam seminggu.
"Kalau telat dia mohon maaf bilang 'mak, abang tidak perhatian sama mamak, nanti abang kabari bagaimana kabar abang di pekerjaan," kata Rosti di persidangan, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Ferdy Sambo Peluk Putri Chandrawati Sebelum Hadapi Keluarga Brigadir J di Persidangan
Saat ditanyakan berapa kali dalam satu minggu rata-rata Brigadir J menghubungi, Rosti lantas meminta agar handphone anaknya itu dikembalikan keluarganya. Pasalnya, dia tak ingat berapa kali dalam seminggu Brigadir J menghubunginya.
"Alat komunikasi anak aku tolong Putri kembalikan kepada ibunya, saya ibu kandungnya, saya sebagai orang tua sudah hancur Bapak, hati saya. Saya harus mengingat-ingat bagaimana detailnya komunikasi aku dengan anakku," kata Rosti sambil menangis.
Awalnya Febri menanyakan informasi yang diterima Rosti perihal ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J pada 8 Juli 2022. Mendengar hal itu, Rosti langsung menjawab.
"Kembali saya katakan sekali lagi, hatiku sudah hancur, hati ini Bapak, sudah tersayat-sayat perasaan saya, biar lebih detail, tadi saya utarakan, jadi mohon jangan pertanyaan ini diulang-ulang membuat sakit hati saya Bapak," kata Rosti saat menjadi saksi dalam sidang dugaan pembunuhan berencana Brigadir J untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
Rosti meminta agar gawai Brigadir J dapat dikembalikan. Baginya, seluruh bukti informasi komunikasi ada di alat komunikasi Brigadir J. "Ada HP-nya, handphone-nya, ada laptopnya, ada barang-barang lainnya mohon ditunjukkan. Jangan dihilangkan dan disembunyikan. Kami sebagai orang tua berhak atas milik anak kami," kata Rosti.
Sebelumnya, Rosti juga meminta handphone anaknya dikembalikan. Menurutnya, melalui ponsel tersebut dapat diketahui berapa kali Brigadir J pernah menghubunginya.
Permintaan itu bermula ketika, Rosti ditanya mengenai pernah tidaknya berkomunikasi dengan Brigadir J. Rosti mengatakan, saat selesai bertugas, biasanya Brigadir J menghubunginya. Anaknya itu selalu berusaha berkomunikasi rutin setidaknya sekali dalam seminggu.
"Kalau telat dia mohon maaf bilang 'mak, abang tidak perhatian sama mamak, nanti abang kabari bagaimana kabar abang di pekerjaan," kata Rosti di persidangan, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Ferdy Sambo Peluk Putri Chandrawati Sebelum Hadapi Keluarga Brigadir J di Persidangan
Saat ditanyakan berapa kali dalam satu minggu rata-rata Brigadir J menghubungi, Rosti lantas meminta agar handphone anaknya itu dikembalikan keluarganya. Pasalnya, dia tak ingat berapa kali dalam seminggu Brigadir J menghubunginya.
"Alat komunikasi anak aku tolong Putri kembalikan kepada ibunya, saya ibu kandungnya, saya sebagai orang tua sudah hancur Bapak, hati saya. Saya harus mengingat-ingat bagaimana detailnya komunikasi aku dengan anakku," kata Rosti sambil menangis.
(abd)
tulis komentar anda