Diplomasi Santri di Negeri Paman Sam
Minggu, 23 Oktober 2022 - 06:05 WIB
Imam di Kota New York, Dr Shamsi Ali melihat buku Diplomasi Santri menjadi salah satu bukti nyata dari kredibilitas dan kualitas santri.Presiden Nusantara Foundation USA itu mengatakan, santri bukan saja sebuah kata yang bermakna pelajar, tetapi sekaligus gambaran karakter bangsa yang memadukan antara kedalaman ilmu dan wawasan agama serta kebangsaan yang tak terpisahkan.
Interesting, Inspiring, Motivating
Buku Diplomasi Santri sendiri secara garis besar terbagi ke dalam dua bagian pembahasan. Bagian pertama membahas peranan dan kiprah diplomasi kaum ulama pesantren Nusantara pada abad ke-20 yang menampilkan sepak terjang diplomasi kalangan ulama pesantren melalui Komite Hijaz yang sangat melegenda.
Bagian kedua membahas peranan dan kiprah diplomasi Nahdlatul Ulama pada abad ke-21 yang berfokus pada peran bridge builder (pembangun jembatan) dari jam’iyah terbesar di Indonesia, baik dari aspek alasan di balik pelibatan Nahdlatul Ulama maupun dari sisi proses implementasinya.
Buku Diplomasi Santri jelas merupakan bacaan yang interesting (menarik), inspiring (menginspirasi), dan motivating (memotivasi), khsususnya bagi para diplomat muda atau kalangan santri yang berminat berkarier di dunia diplomasi atau tertarik menjalankan peran citizen diplomacy di masa mendatang. Terlebih buku yang ditulis Dr Arifi di sela kesibukannya sebagai Konjen RI New York ini pun telah menjadi salah satu koleksi di Yale University Sterling Memorial Library, Library of Congress di Washington DC, dan New York Public Library.
Last but not least, sebagai masukan bagi penulis, khusus untuk cetakan mendatang. Ada baiknya kalau judul buku ditambah atau diubah menjadi “Diplomasi Santri Dalam Menangani Konflik di Thailand Selatan”. Tidak lain karena sebagian besar isi buku ini membahas tentang dimensi dan pusaran konflik Patani di Thailand Selatan, serta bagaimana Nahdhatul Ulama memberi andil bagi penyelesaian konflik politik berkepanjangan di wilayah itu.
Interesting, Inspiring, Motivating
Buku Diplomasi Santri sendiri secara garis besar terbagi ke dalam dua bagian pembahasan. Bagian pertama membahas peranan dan kiprah diplomasi kaum ulama pesantren Nusantara pada abad ke-20 yang menampilkan sepak terjang diplomasi kalangan ulama pesantren melalui Komite Hijaz yang sangat melegenda.
Bagian kedua membahas peranan dan kiprah diplomasi Nahdlatul Ulama pada abad ke-21 yang berfokus pada peran bridge builder (pembangun jembatan) dari jam’iyah terbesar di Indonesia, baik dari aspek alasan di balik pelibatan Nahdlatul Ulama maupun dari sisi proses implementasinya.
Buku Diplomasi Santri jelas merupakan bacaan yang interesting (menarik), inspiring (menginspirasi), dan motivating (memotivasi), khsususnya bagi para diplomat muda atau kalangan santri yang berminat berkarier di dunia diplomasi atau tertarik menjalankan peran citizen diplomacy di masa mendatang. Terlebih buku yang ditulis Dr Arifi di sela kesibukannya sebagai Konjen RI New York ini pun telah menjadi salah satu koleksi di Yale University Sterling Memorial Library, Library of Congress di Washington DC, dan New York Public Library.
Last but not least, sebagai masukan bagi penulis, khusus untuk cetakan mendatang. Ada baiknya kalau judul buku ditambah atau diubah menjadi “Diplomasi Santri Dalam Menangani Konflik di Thailand Selatan”. Tidak lain karena sebagian besar isi buku ini membahas tentang dimensi dan pusaran konflik Patani di Thailand Selatan, serta bagaimana Nahdhatul Ulama memberi andil bagi penyelesaian konflik politik berkepanjangan di wilayah itu.
(hdr)
tulis komentar anda