Indonesia Apresiasi Australia Tarik Pengakuan Yerusalem Ibu Kota Israel

Selasa, 18 Oktober 2022 - 16:45 WIB
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menyambut baik keputusan Australia yang menarik kembali keputusannya mengakui Yerusalem Barat menjadi Ibu Kota Israel. Foto/REUTERS
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menyambut baik keputusan Australia yang menarik kembali keputusannya mengakui Yerusalem Barat menjadi Ibu Kota Israel. Menurut Kemlu, kebijakan tersebut diharapkan dapat berkontribusi positif bagi upaya perdamaian Israel-Palestina.

"Indonesia menyambut baik keputusan Australia di bawah PM Albanese yang telah menarik pengakuan terhadap Yerusalem Barat sebagai Ibukota Israel. Kebijakan Australia ini diharapkan dapat berkontribusi positif bagi upaya penyelesaian damai konflik Palestina-Israel," tulis Kemlu dalam akun Twitternya @Kemlu_RI, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Australia Batal Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, Zionis Kesal

Selain itu, Indonesia turut mengapresiasi penegasan kembali Australia untuk berkomitmen dalam upaya perdamaian secara internasional.



"Indonesia juga mengapresiasi penegasan kembali komitmen Australia untuk mendukung upaya damai berdasarkan two-state solution dengan batas-batas wilayah yang diakui secara internasional," tuturnya.

Sebagaimana dikutip dalam ABC News, Menteri Luar Negeri Penny Wong usai pertemuan kabinet di Canberra, Selasa (18/10/2022) yang mengakui Yerusalem Barat sebagai ibukota negara Israel. Walaupun begitu, Menlu Penny mengatakan akan tetap menjadi teman bagi Israel dan terus mendukung Palestina.

"Hari ini pemerintah Australia mengukuhkan kembali posisi sebelumnya dan yang sudah lama ada bahwa status akhir Yerusalem harus diselesaikan sebagai bagian dari perundingan damai antara warga Israel dan Palestina. Kedutaan Australia selalu dan akan tetap di Tel Aviv," jelasnya.

Menurutnya keputusan yang dibuat sebelumnya adalah keputusan politik. Di mana sebagai upaya memenangkan kursi di kawasan pemilihan Wentworth.

"Saya kira kita semua orang tahu jika keputusan kita saat itu tidak sejalan dengan mayoritas masyarakat internasional. Keputusan tersebut diterima dengan keprihatinan mendalam oleh masyarakat internasional," ujar dia.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More