Tokoh Adat Sentani: Lukas Enembe Tidak Bisa Diangkat Jadi Kepala Suku Besar Papua
Selasa, 11 Oktober 2022 - 00:06 WIB
JAKARTA - Tokoh AdatSentani Boas Assa Enoch mengaaku merasa terganggu terhadap pengangkatan Lukas Enembe sebagai Kepala Suku Besar Papua . Boas menilai Papua menjadi dilecehkan karena pengangkatan Lukas Enembe sebagai Kepala Suku Besar tidak benar. Hal itu diungkapkan oleh Boas Assa Enock saat ditemui di Sentani, Senin (10/10/ 2022).
Ondofolo Sosiri Boas Assa Ebock mengatakan, Papua memiliki berbagai macam suku dan tidak bisa langsung mengangkat Lukas Enembe sebagai Kepala Suku Besar.
"Dengan kasus yang menjerat Lukas Enembe dinilai merupakan tindakan pelecehan yang dapat menjatuhkan martabat orang Papua juga,” ucap Boas.
Lukas Enembe tidak bisa menjadi kepala suku besar Papua salah satunya karena tidak ada garis silsilah keturunan kepala suku yang jelas.
Lukas Enembe beserta anak dan istri telah diundang oleh KPK untuk memberikan keterangan namun tidak ada yang memenuhi panggilan tersebut. Sehingga dinilai bahwa keluarga Lukas tidak menghormati dan menghargai aturan hukum.
"Lukas harus berani bertanggung jawab atas perbuatannya terutama setelah melakukan hal yang tidak menguntungkan masyarakat Papua hingga membuat marah orang Papua,” ucap Ondofolo Sosiri itu.
Dia mengimbau, agar semua elemen masyarakat juga dapat menjaga perdamaian di bumi Papua.
"Masyarakat dari semua elemen yang ada harus dapat menjaga kedamaian Papua dalam bingkai NKRI", tutup Boas.
Ondofolo Sosiri Boas Assa Ebock mengatakan, Papua memiliki berbagai macam suku dan tidak bisa langsung mengangkat Lukas Enembe sebagai Kepala Suku Besar.
Baca Juga
"Dengan kasus yang menjerat Lukas Enembe dinilai merupakan tindakan pelecehan yang dapat menjatuhkan martabat orang Papua juga,” ucap Boas.
Lukas Enembe tidak bisa menjadi kepala suku besar Papua salah satunya karena tidak ada garis silsilah keturunan kepala suku yang jelas.
Lukas Enembe beserta anak dan istri telah diundang oleh KPK untuk memberikan keterangan namun tidak ada yang memenuhi panggilan tersebut. Sehingga dinilai bahwa keluarga Lukas tidak menghormati dan menghargai aturan hukum.
"Lukas harus berani bertanggung jawab atas perbuatannya terutama setelah melakukan hal yang tidak menguntungkan masyarakat Papua hingga membuat marah orang Papua,” ucap Ondofolo Sosiri itu.
Dia mengimbau, agar semua elemen masyarakat juga dapat menjaga perdamaian di bumi Papua.
"Masyarakat dari semua elemen yang ada harus dapat menjaga kedamaian Papua dalam bingkai NKRI", tutup Boas.
(mhd)
tulis komentar anda