Bertemu Gus Miftah, Kepala BNPT Tegaskan Pentingnya Peran Ulama
Minggu, 05 Juli 2020 - 11:13 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DIY. Kegiatan pada Sabtu (4/7/2020) ini merupakan rangkaian kunjungan Kepala BNPT ke beberapa tokoh agama di Yogyakarta.
Selain mempererat silaturahmi, pertemuan Kepala BNPT dengan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Gus Miftah untuk menyamakan visi dan misi mengenai cara beragama yang diiringi wawasan kebangsaan, disertai dengan kegiatan-kegiatan melalui media dakwah.
Sebab, maraknya paham ideologi yang kini masuk dan meluas di kalangan masyarakat menimbulkan keresahan adanya beragam ideologi yang disalahartikan hingga mampu merusak jati diri bangsa. Untuk itu, sudah menjadi tugas pemerintah dan masyarakat dalam upaya menegakkan nilai kebangsaan.
Maka dari itu, Boy Rafli mengungkapkan bahwa semangat kebangsaan harus selalu dirawat. Menurutnya, ulama memainkan peran penting dalam upaya tersebut yakni dengan memberikan pemahaman agama yang turut dilandasi nilai luhur bangsa.
"Jadi ke-Indonesia-an ini kan merupakan sebuah kondisi yang harus kita rawat bersama-sama, di mana peran dari ulama merupakan salah satu dalam konteks perspektif keagamaan, bisa memberikan sebuah pencerahan, peningkatan kualitas akhlak, terlebih kecintaan kepada negara ini," ujar Boy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/7/2020).
Kekhawatiran mengikisnya nilai kebangsaan di kalangan generasi muda saat ini pun menarik perhatian Gus Miftah. Hal ini seiring dengan masifnya perkembangan paham ideologi di tengah masyarakat, disertai dengan kurangnya pemahaman agama yang kurang tepat menyebabkan banyak generasi muda Indonesia menjadi salah langkah. ( ).
"Saya selalu mengatakan agama tidak pernah mengajarkan radikalisme, agama tidak mengajarkan terorisme, tetapi banyak oknum-oknum yang menggunakan agama sebagai alat terorisme dan radikalisme, maka di sinilah kemudian dibutuhkan pemahaman yang benar kepada masyarakat, baik melalui media sosial maupun pengajian-pengajian langsung yang saya lakukan," kata Gus Miftah.
Gus Miftah pun berterima kasih atas dukungan BNPT dalam mengembangkan konsep dakwah yang menjunjung nilai luhur Indonesia, dan siap bersinergi untuk meningkatkan kualitas kebangsaan generasi muda. "Ke depannya saya berharap, apa yang sudah saya lakukan selama ini kok berjalan sendiri, dan Alhamdulillah sekarang saya mendapat dukungan dari BNPT, kita akan bersinergi dengan visi dan misi yang memiliki kesamaan terkait kebangsaan," ujarnya.
Selain mempererat silaturahmi, pertemuan Kepala BNPT dengan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Gus Miftah untuk menyamakan visi dan misi mengenai cara beragama yang diiringi wawasan kebangsaan, disertai dengan kegiatan-kegiatan melalui media dakwah.
Sebab, maraknya paham ideologi yang kini masuk dan meluas di kalangan masyarakat menimbulkan keresahan adanya beragam ideologi yang disalahartikan hingga mampu merusak jati diri bangsa. Untuk itu, sudah menjadi tugas pemerintah dan masyarakat dalam upaya menegakkan nilai kebangsaan.
Maka dari itu, Boy Rafli mengungkapkan bahwa semangat kebangsaan harus selalu dirawat. Menurutnya, ulama memainkan peran penting dalam upaya tersebut yakni dengan memberikan pemahaman agama yang turut dilandasi nilai luhur bangsa.
"Jadi ke-Indonesia-an ini kan merupakan sebuah kondisi yang harus kita rawat bersama-sama, di mana peran dari ulama merupakan salah satu dalam konteks perspektif keagamaan, bisa memberikan sebuah pencerahan, peningkatan kualitas akhlak, terlebih kecintaan kepada negara ini," ujar Boy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/7/2020).
Kekhawatiran mengikisnya nilai kebangsaan di kalangan generasi muda saat ini pun menarik perhatian Gus Miftah. Hal ini seiring dengan masifnya perkembangan paham ideologi di tengah masyarakat, disertai dengan kurangnya pemahaman agama yang kurang tepat menyebabkan banyak generasi muda Indonesia menjadi salah langkah. ( ).
"Saya selalu mengatakan agama tidak pernah mengajarkan radikalisme, agama tidak mengajarkan terorisme, tetapi banyak oknum-oknum yang menggunakan agama sebagai alat terorisme dan radikalisme, maka di sinilah kemudian dibutuhkan pemahaman yang benar kepada masyarakat, baik melalui media sosial maupun pengajian-pengajian langsung yang saya lakukan," kata Gus Miftah.
Gus Miftah pun berterima kasih atas dukungan BNPT dalam mengembangkan konsep dakwah yang menjunjung nilai luhur Indonesia, dan siap bersinergi untuk meningkatkan kualitas kebangsaan generasi muda. "Ke depannya saya berharap, apa yang sudah saya lakukan selama ini kok berjalan sendiri, dan Alhamdulillah sekarang saya mendapat dukungan dari BNPT, kita akan bersinergi dengan visi dan misi yang memiliki kesamaan terkait kebangsaan," ujarnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda