Siapkan Pemimpin Transformasional, Kemendagri Gelar Pelatihan Pejabat Internal
Rabu, 05 Oktober 2022 - 13:10 WIB
JAKARTA - Kementerian dalam Negeri (Kemendagri) menyiapkan sejumlah program dalam menyiapkan kepemimpinan yang mumpuni. Karena digelarlah Pelatihan Change Leader Batch 1 untuk 35 peserta dari Pejabat Eselon 3 dan Analis Madya di Lingkungan Kemendagri .
Sekretaris Jenderal Kemendagri Suhajar Diantoro berharap, para peserta bisa memahami tugas serta tanggung jawab sebagai change leader dan mendapatkan pembekalan keterampilan praktis yang diperlukan.
"Change atau berubah itu filosofinya seperti Superman. Kata-kata berubah mengandung harapan yang luar biasa," kata Suhajar dalam keterangannya, Rabu (5/10/2022).
Bicara soal perubahan, Suhajar teringat dengan Park Chung Hee (mantan Presiden Korea Selatan tahun 1963) yang bisa bangkit bahkan bersaing dengan Jepang.
"Padahal dulu Korea dan Jepang ini memiliki kehancuran atau kondisi yang sama. Lalu bagaimana cara mengejar Jepang? Park Chung Hee mengubah mindset seluruh pimpinan dan rakyatnya," papar Suhajar. Baca juga: Kemendagri Siapkan Analisis Kebutuhan Perda
Bahkan kata Suhajar, kondisi Korea dan Indonesia saat itu hampir sama, namun Korea melakukan change atau perubahan secara melesat misalnya kerja 20 jam dalam sehari.
"Untuk itu, kawan-kawan yang dipanggil dan terpilih hari ini diharapkan berada di kelompok sepertiga dari tubuh organisasi kita yang siap untuk memimpin perubahan ini," terang Suhajar,
"Supaya orang yang sepertiganya lagi bisa melihat kita untuk ikut berubah. Dan sepertiganya lagi bisa mengubah orang yang awalnya ragu secara perlahan akan menemukan pembuktian bahwa ternyata bisa melakukan perubahan menjadi lebih baik," tambahnya.
Agar harapan tersebut terwujud, pria asal Karimun itu mempersiapkan para Eselon 3 ini agar menjadi pemimpin yang mampu mengelola kewenangan (pelayanan), mampu mengambil keputusan dengan tepat, serta mempertanggungjawabkannya.
Sekretaris Jenderal Kemendagri Suhajar Diantoro berharap, para peserta bisa memahami tugas serta tanggung jawab sebagai change leader dan mendapatkan pembekalan keterampilan praktis yang diperlukan.
"Change atau berubah itu filosofinya seperti Superman. Kata-kata berubah mengandung harapan yang luar biasa," kata Suhajar dalam keterangannya, Rabu (5/10/2022).
Bicara soal perubahan, Suhajar teringat dengan Park Chung Hee (mantan Presiden Korea Selatan tahun 1963) yang bisa bangkit bahkan bersaing dengan Jepang.
"Padahal dulu Korea dan Jepang ini memiliki kehancuran atau kondisi yang sama. Lalu bagaimana cara mengejar Jepang? Park Chung Hee mengubah mindset seluruh pimpinan dan rakyatnya," papar Suhajar. Baca juga: Kemendagri Siapkan Analisis Kebutuhan Perda
Bahkan kata Suhajar, kondisi Korea dan Indonesia saat itu hampir sama, namun Korea melakukan change atau perubahan secara melesat misalnya kerja 20 jam dalam sehari.
"Untuk itu, kawan-kawan yang dipanggil dan terpilih hari ini diharapkan berada di kelompok sepertiga dari tubuh organisasi kita yang siap untuk memimpin perubahan ini," terang Suhajar,
"Supaya orang yang sepertiganya lagi bisa melihat kita untuk ikut berubah. Dan sepertiganya lagi bisa mengubah orang yang awalnya ragu secara perlahan akan menemukan pembuktian bahwa ternyata bisa melakukan perubahan menjadi lebih baik," tambahnya.
Agar harapan tersebut terwujud, pria asal Karimun itu mempersiapkan para Eselon 3 ini agar menjadi pemimpin yang mampu mengelola kewenangan (pelayanan), mampu mengambil keputusan dengan tepat, serta mempertanggungjawabkannya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda