Sejumlah Makna Tersirat dari Pujian Prabowo ke Jokowi
Senin, 27 April 2020 - 15:54 WIB
Dia menilai, bisa saja pidato Prabowo setelah ada keluhan dari Presiden Jokowi, atau ada protes dari partai-partai koalisi yang lain tentang sikap sejumlah kader dan pimpinan partai Gerindra yang dinilai kerap berbeda dan bahkan menyerang pemerintah.
Karena faktanya, jika ditelusuri dari rekam jejak digital masih ada sikap kader dan pimpinan Gerindra yang terkesan setengah hati mendukung pemerintahan Jokowi. Bahkan, seringkali bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah.
"Malahan tak jarang pernyataannya bernada mencibir Presiden Jokowi. Salah satunya adalah Fadli Zon, wakil Ketua umum Gerindra yang kerap bersikap seperti itu. Oleh karena itu, pidato Prabowo itu secara tersirat bisa diartikan sebagai teguran kepada jajaran pengurus dan kader Gerindra yang masih membangkang," ungkapnya.
Dalam hal ini sambung Karyono, Prabowo telah menunjukkan sikap kesatria. Dia berusaha untuk istikamah dan amanah sebagai menteri dan pembantu presiden sekaligus sebagai Ketua umum partai Gerindra. Sikap Prabowo ini yang belum bisa diterima oleh sebagian pendukungnya yang dianggap belum "move on".
Maka menurut Karyono, untuk menegakkan disiplin partai, Prabowo harus lebih tegas. Jika peringatan yang disampaikan Prabowo lewat pidato tidak diindahkan jajaran pengurus partai, maka pimpinan partai yang masih 'mbalelo' harus diberi teguran dan peringatan keras melalui Surat Peringatan Resmi.
"Apabila masih tidak diindahkan maka Prabowo sebagai ketua umum bisa memecat pimpinan partai yang tidak taat, termasuk Fadli Zon," pungkasnya.
Karena faktanya, jika ditelusuri dari rekam jejak digital masih ada sikap kader dan pimpinan Gerindra yang terkesan setengah hati mendukung pemerintahan Jokowi. Bahkan, seringkali bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah.
"Malahan tak jarang pernyataannya bernada mencibir Presiden Jokowi. Salah satunya adalah Fadli Zon, wakil Ketua umum Gerindra yang kerap bersikap seperti itu. Oleh karena itu, pidato Prabowo itu secara tersirat bisa diartikan sebagai teguran kepada jajaran pengurus dan kader Gerindra yang masih membangkang," ungkapnya.
Dalam hal ini sambung Karyono, Prabowo telah menunjukkan sikap kesatria. Dia berusaha untuk istikamah dan amanah sebagai menteri dan pembantu presiden sekaligus sebagai Ketua umum partai Gerindra. Sikap Prabowo ini yang belum bisa diterima oleh sebagian pendukungnya yang dianggap belum "move on".
Maka menurut Karyono, untuk menegakkan disiplin partai, Prabowo harus lebih tegas. Jika peringatan yang disampaikan Prabowo lewat pidato tidak diindahkan jajaran pengurus partai, maka pimpinan partai yang masih 'mbalelo' harus diberi teguran dan peringatan keras melalui Surat Peringatan Resmi.
"Apabila masih tidak diindahkan maka Prabowo sebagai ketua umum bisa memecat pimpinan partai yang tidak taat, termasuk Fadli Zon," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda