Cemberut saat Bagikan Kaus, Puan Maharani Dinilai Sulit Menyatu dengan Masyarakat
Rabu, 28 September 2022 - 11:20 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mendapat sorotan masyarakat setelah videonya viral di media sosial. Dalam video itu, Puan terlihat cemberut saat membagikan kaus kepada warga ketika kunjungan ke Jawa Barat.
Analis Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta, M Jamiluddin Ritonga menilai gestur itu menunjukkan Puan Maharani memiliki jarak dengan masyarakat dan sulit menyatu meskipun saat bersama masyarakat. "Puan memang dikesankan berjarak dengan masyarakat. Dia secara fisik memang bersama masyarakat tapi tidak bisa menyatu," kata Jamil kepada wartawan, Rabu (28/9/2022).
Menurut Jamil, bahasa tubuh Puan Maharani menunjukkan hal itu. Raut wajah tanpa senyum mengesankan ketidakramahannya. Hal itu juga terlihat ketika Puan bersama petani menanam padi di sawah saat hujan gerimis yang juga sempat viral beberapa waktu lalu.
"Meskipun mengenakan topi dan pakaian seperti petani, tetap saja Puan tidak mengesankan menyatu dengan petani," ujarnya.
Jamil melihat hal itu aneh mengingat Puan Maharani merupakan salah satu petinggi PDIP yang mengklaim sebagai partai wong cilik atau partai rakyat kecil. Hal ini menjadi masalah utama bagi Puan karena tidak ada keselarasan antara bahasa verbal dan bahasa tubuh.
"Problem utama Puan adalah ketidaksinkronan antara bahasa verbalnya dengan bahasa tubuhnya. Hal itu kiranya membuat Puan sulit diterima masyarakat," ujar mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta.
Baca juga: Terungkap! Ini Penyebab Puan Maharani Cemberut saat Bagi-bagi Kaus ke Warga
"Jadi, meskipun popularitas Puan relatif tinggi tapi elektabilitasnya tetap jeblok. Kiranya ketidaksinkronan itu menjadi salah satu penyebabnya," katanya.
Analis Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta, M Jamiluddin Ritonga menilai gestur itu menunjukkan Puan Maharani memiliki jarak dengan masyarakat dan sulit menyatu meskipun saat bersama masyarakat. "Puan memang dikesankan berjarak dengan masyarakat. Dia secara fisik memang bersama masyarakat tapi tidak bisa menyatu," kata Jamil kepada wartawan, Rabu (28/9/2022).
Menurut Jamil, bahasa tubuh Puan Maharani menunjukkan hal itu. Raut wajah tanpa senyum mengesankan ketidakramahannya. Hal itu juga terlihat ketika Puan bersama petani menanam padi di sawah saat hujan gerimis yang juga sempat viral beberapa waktu lalu.
"Meskipun mengenakan topi dan pakaian seperti petani, tetap saja Puan tidak mengesankan menyatu dengan petani," ujarnya.
Jamil melihat hal itu aneh mengingat Puan Maharani merupakan salah satu petinggi PDIP yang mengklaim sebagai partai wong cilik atau partai rakyat kecil. Hal ini menjadi masalah utama bagi Puan karena tidak ada keselarasan antara bahasa verbal dan bahasa tubuh.
"Problem utama Puan adalah ketidaksinkronan antara bahasa verbalnya dengan bahasa tubuhnya. Hal itu kiranya membuat Puan sulit diterima masyarakat," ujar mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta.
Baca juga: Terungkap! Ini Penyebab Puan Maharani Cemberut saat Bagi-bagi Kaus ke Warga
"Jadi, meskipun popularitas Puan relatif tinggi tapi elektabilitasnya tetap jeblok. Kiranya ketidaksinkronan itu menjadi salah satu penyebabnya," katanya.
(abd)
tulis komentar anda