Webinar Perindo: Pengamat Sebut Tingkat Partisipasi Rakyat Terhadap Parpol Cukup Rendah
Jum'at, 23 September 2022 - 18:29 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai tingkat partisipasi masyarakat di partai politik (parpol) cukup rendah. Hal tersebut terungkap berdasarkan hasil survei lembaganya ketika menggali pandangan masyarakat terhadap partai politik.
"Partai politik yang justru perannya penting dalam sistem demokrasi kita ini, justru sepi peminat. Hanya ada sekitar 10% masyarakat yang merasa dirinya dekat dan menjadi bagian dari partai politik," jelas Adi saat memaparkan pandangannya dalam Webinar Mingguan Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Jumat (23/9/2022).
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut menilai, hal ini menjadi kabar buruk bagi sistem demokrasi Indonesia. Adi mengungkapkan kondisi tersebut menjadi aneh lantaran partai politik memiliki kewenangan besar dalam pengaturan politik negara hingga sekarang.
"Ironisnya, orang yang merasa berpartai malah cukup rendah. Padahal di tengah rezim kita yang dikuasai oleh partai politik, orang malah sedikit alergi untuk menjadi bagian dari itu," ujarnya.
Adi mengungkapkan kuatnya kuasa partai politik hingga disamakan dengan oligarki. Hal ini menunjukkan bahwa peran partai politik sebagai bentuk kuasanya para elite di negara dalam bentuk yang berbeda. "Kan sudah jelas semua regulasi dan kebijakan negara adalah produk-produk yang 100% merupakan perwakilan partai politik. Jadi suka atau tidak suka, negara ini dikuasai oleh partai politik," kata Adi.
Ia pun menggarisbawahi bahkan dalam pencapresan (pencalonan presiden) hanya bisa dilakukan oleh partai politik. Menurutnya, itu hanyalah salah satu bentuk betapa kuatnya partai politik.
"Jadi siapa pun yang memiliki kriteria yang berintegritas, memiliki kemampuan memimpin, atau memiliki kapasitas sebagai presiden tetapi tidak didukung oleh partai politik, ya tidak akan pernah bisa," jelas Adi.
Untuk diketahui, Webinar Mingguan Perindo yang diisi oleh Adi Prayitno membahas tema "Beban Berat Mewujudkan Pemilu Berkualitas dan Bermartabat" Selain Adi, diskusi tersebut juga dihadiri oleh pembicara lainnya seperti Rektor Universitas Sanata Dharma, Albertus Bagus Laksana SJ, beserta Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo yang juga Mantan Komisioner KPU RI Ferry Kurnia Rizkiyansyah.
"Partai politik yang justru perannya penting dalam sistem demokrasi kita ini, justru sepi peminat. Hanya ada sekitar 10% masyarakat yang merasa dirinya dekat dan menjadi bagian dari partai politik," jelas Adi saat memaparkan pandangannya dalam Webinar Mingguan Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Jumat (23/9/2022).
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut menilai, hal ini menjadi kabar buruk bagi sistem demokrasi Indonesia. Adi mengungkapkan kondisi tersebut menjadi aneh lantaran partai politik memiliki kewenangan besar dalam pengaturan politik negara hingga sekarang.
Baca Juga
"Ironisnya, orang yang merasa berpartai malah cukup rendah. Padahal di tengah rezim kita yang dikuasai oleh partai politik, orang malah sedikit alergi untuk menjadi bagian dari itu," ujarnya.
Baca Juga
Adi mengungkapkan kuatnya kuasa partai politik hingga disamakan dengan oligarki. Hal ini menunjukkan bahwa peran partai politik sebagai bentuk kuasanya para elite di negara dalam bentuk yang berbeda. "Kan sudah jelas semua regulasi dan kebijakan negara adalah produk-produk yang 100% merupakan perwakilan partai politik. Jadi suka atau tidak suka, negara ini dikuasai oleh partai politik," kata Adi.
Ia pun menggarisbawahi bahkan dalam pencapresan (pencalonan presiden) hanya bisa dilakukan oleh partai politik. Menurutnya, itu hanyalah salah satu bentuk betapa kuatnya partai politik.
"Jadi siapa pun yang memiliki kriteria yang berintegritas, memiliki kemampuan memimpin, atau memiliki kapasitas sebagai presiden tetapi tidak didukung oleh partai politik, ya tidak akan pernah bisa," jelas Adi.
Untuk diketahui, Webinar Mingguan Perindo yang diisi oleh Adi Prayitno membahas tema "Beban Berat Mewujudkan Pemilu Berkualitas dan Bermartabat" Selain Adi, diskusi tersebut juga dihadiri oleh pembicara lainnya seperti Rektor Universitas Sanata Dharma, Albertus Bagus Laksana SJ, beserta Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo yang juga Mantan Komisioner KPU RI Ferry Kurnia Rizkiyansyah.
(cip)
tulis komentar anda